43

372 48 4
                                    

Semuanya terdiam saat bulan datang dengan isak tangis yang sungguh membuat mereka muak, bumi bahkan ingin sekali menyiram wajah sialan itu dengan kuah bakso pedas miliknya, Ia sudah sangat jijik dengan semua tingkah wanita jejadian itu.

Beda orang beda juga reaksi yang di berikan, seperti bintang...remaja manis itu malah menatap kasihan pada bulan yang datang-datang dalam keadaan berantakan dan juga isak tangis yang membuatnya bertanya-tanya, ada apa sebenarnya  dengan kekasih dari langit...

"Minimal mandi lah njing, lo bau sperma tau gak" ucap kiming dengan blak-blakan sambil menggeser duduknya, ia tidak mau dekat-dekat dengan wanita itu.

"Abis nge sex di kamar mandi lagi pasti, iyakan?"

Bulan hanya diam tak menjawab pertanyaan aksa, kedua tangannya terkepal erat dibawah sana karena menahan kekesalan, bahkan dalam hati ia mengutuk pria tan itu dengan kata makian paling jahat didunia.

"Ngapain lo kesini?" tanya lintang dingin dan datar

"Langit kemana?"

"Lo kan pacar nya, kenapa nanya ke kita?  aneh banget" ucap varo, tanpa menoleh karena fokus makan kacang polong

"D-dia gak ada kabar dari dua bulan lalu, gue hubungin juga gak bisa"

"Lo pacarnya aja gak bisa hubungin, apalagi kita. Udah sana lo! bikin nafsu makan gue ilang aja" usir jongin

"Kasih tau gue dulu dimana langit! gue butuh ngomong sama dia, ini penting"

"Kita kan udah bilang gak tau! ngotot banget lo jadi orang" kesal chandra, menatap tajam pada bulan

"Iya, lagian hal penting apa sih yang mau lo bilang. Tinggal chat aja nanti juga di baca sama dia"

Bulan terdiam sebentar, lalu menatap mereka satu persatu dan senyum licik nya tersungging saat tatapannya berhenti pada bintang yang sekarang juga sedang menatap dirinya.

"Gue hamil" ucapnya lancar

"H-hamil...." lirih bintang, hampir mirip seperti bisikan dengan raut kosongnya.

"Cih! lo kira kita percaya hah?" decih bumi

"Kita udah kenal langit dari lama, dan kita yakin langit gak akan berani buat jauh kayak gitu" timpal juna

Trak!

Bulan melempar 3 tespek pada meja kantin itu dengan lumayan keras, yang membuat mereka terdiam

"Masih belum percaya? okey! nih liat -bulan memberikan selembar surat rumah sakit yang menyatakan kalau dirinya hamil-  gue hamil, dan ini anaknya langit. Waktu itu...kita mabuk dan akhirnya ngelakuin hal kotor itu" ujar bulan, sedangkan mereka hanya diam memperhatikan tes pek itu tanpa minat. 

"Berapa bulan?"

"2 bulan" jawab bulan menatap gama

Remaja dominan mirip bintang itu terdiam, berfikir apakah ini alasan langit kecelakaan? apa karena kabar ini?

"Jadi tolong kasih tau gue dimana langit, gue butuh tanggung jawab dia"

"Kita gak tau, udah sana pergi" ucap aksa, mengusir wanita itu karena ia tidak mau bintang lebih sakit lagi.

"Cari sendiri, kita juga gak tau dimana langit"

Bulan berdecak, lalu dengan kesal pergi dari sana meninggalkan mereka yang menatap tanpa minat kepergiannya dan juga bintang dengan keterdiamannya.








Malam tiba, dan si manis sedang terbaring menatap kosong langit-langit kamarnya. Fikirannya melayang pada kejadian di kantin tadi, bulan yang hamil...itu berarti langit tak akan pernah bisa ia miliki.

MY UNIVERSE ( KOOKGA )✔Where stories live. Discover now