16

373 51 2
                                    

Setelah langit  menceritakan apa yang menjadi penyebab bintang menangis, emosi gama langsung meninggi...berniat ingin menghajar daniel detik itu juga, namun urung saat lengan lembut sang adik menahan nya.

"Abang, adek mau pulang..."

"Tapi dek, aba__

"Adek mohon bang" lirih bintang

Gama menghela nafas pelan, dengan cepat mengangguk, lalu membawa sang adik untuk ia gendong.

"Gue balik duluan"

"Hati-hati gam" ucap bumi, dan diangguki oleh gama lalu pergi dari sana.





Saat sudah sampai rumah, bintang langsung masuk kamarnya. Ia berjalan pelan masuk kamar mandi lalu membiarkan tubuhnya diguyur aliran air shower guna menenangkan diri.

Cukup lama ia mandi, sekitar dua jam...lalu dengan perlahan memakai handuk dan keluar dari kamar mandi. Setelah berpakaian, si manis memutuskan untuk berbaring, fikirannya melambung jauh dimana daniel menyatakan perasaannya, ia kira remaja itu tidak menyimpan perasaan padanya...tapi ternyata salah, bahkan dengan beraninya daniel mengambil first kiss nya.

Tok tok

"Adek? makan dulu..."

Bintang menoleh pada pintu kamar nya yang sengaja ia kunci, lalu menggeleng pelan meski tak akan terlihat oleh gama.

"Adek gak laper bang, adek mau tidur..." bales bintang lalu memeluk kumamonnya dan terpejam.

Sedangkan gama di luar kamar hanya bisa menghela nafas panjang, lalu pergi dari sana untuk kembali ke dapur.






Malam tiba, dan bintang belum juga keluar dari kamarnya...dan itu membuat gama khawatir karena sang adik belum makan.

"Adek? ayo buka pintunya..." ucap gama seraya mengetuk pintu kayu itu, tapi bintang tak merespon sama sekali.

"Adek? ayo makan dulu, ini udah malem dek..." lagi, hanya angin yang menyahutnya.

"Adek masih tidur?"

Gama menghela nafas panjang, lalu pergi berjalan masuk pada kamarnya.

Sedangkan disisi lain, tepatnya di basecamp...langit melamun, ia sedang memikirkan bintang ngomong-ngomong, entahlah...ia juga bingung kenapa bisa memikirkan bocah itu, yang jelas ia mengkhawatirkannya sekarang.

"Lo kenapa ngelamun mulu lang?" tanya juna mendudukan dirinya disamping langit

"Gakpapa bang"

"Kalo khawatir, kenapa gak temuin aja si" 

"Hah?" 

"Udah keliatan kali lang, udah sana temuin aja...sekalian hibur dia, kasian"  ucap juna seraya menepuk pundak langit

Langit terdiam sebentar, lalu tanpa kata bangkit dari sana untuk menuju rumah si manis.

Langit menjalankan motornya dengan perlahan, seraya menikmati angin malam yang menerpa kulitnya. Ia menepi sebentar saat melihat banyaknya tukang jualan di pinggir jalan.

"Mang, cilok nya 5 ribu...bumbunya kecap aja"

"Siap a" dengan cepat tukang cilok itu membuat pesanan langit, lalu membumbuinya dengan kecap manis.

"Ini uangnya, makasih mang"

Setelah itu, langit berjalan sedikit dan berdiri di gerobak telur gulung

"Mang 10 ribu, bumbunya ori aja"

"Siap bro!" dengan lihai nya, tangan penjual telur gulung itu menggulung adonan telur dalam minyak panas hingga membentuk gulungan yang rapi

Setelah selesai, dan membayar...langit bergegas kembali ke motornya, lalu melaju dari sana untuk menemui si manis.








Gama menghela nafas lega, saat sang adik menuruni tangga dengan lesu...ia mendekat lalu menangkup wajah manis itu pelan.

"Adek gakpapa?"

"Gakpapa bang, makasih udah khawatir"

"Abang seneng kalo adek gakpapa, sekarang makan ya...dari sore adek belum makan"

"Adek gak laper bang" ucap bintang, lalu melangkah ke dapur untuk mengambil air minum

"Tapi dek, nanti perut kamu sakit gimana?"

"Adek gak akan sakit perut abang" gemas bintang

"Tau darimana kamu gak akan sakit perut hah?"

"Dari kata hati adek" ucap bintang lalu mendudukan dirinya di sofa

"Ish kamu ini!"

Bintang tertawa kecil, lalu meminta gama untuk menyalakan televisi...dan otomatis gama menurutinya, kemudian mengganti chanel nya menjadi tayangan khusus anak-anak

"Makasih abang"

"Hm"

"Loh, abang mau kemana? gak mau nonton bareng?"

"Kamu aja, abang ada tugas harus banget dikumpulin besok" jawab gama

"Oh, semangat abang!"

Gama tersenyum, lalu menaiki tangga untuk pergi ke kamarnya guna mengerjakan tugas sekolah.

Setelah 10 menit gama ke kamar, tiba-tiba saja bel rumanya berbunyi, bintang bangkit lalu berjalan pelan untuk membuka pintu.

Ceklek

"Kak langit?"

"Hai"

"Masuk kak, diluar dingin" ajak bintang, dan langit menurut mengikuti langkah sang tuan rumah masuk lalu mendudukan dirinya disofa

"Kak langit mau minum apa? biar bintang  bikinin"

"Gausah, gue gak akan lama kok" tolak langit

"Kakak kesini mau temuin abang?"

"Enggak, gue mau nemuin lo" jawab langit seraya menyodorkan kantong kresek hitam pada bintang yang sekarang tengah terdiam karena tak percaya seorang langit sengaja ingin menemuinya

"I-ini apa kak?"

"Cilok sama telur gulung" jawab langit tanpa menoleh karena memfokuskan dirinya pada layar tv.

"Buat bintang?"

"Ya iyalah! kan disini ada nya lo doang, gimana si" kesal langit

"Kan siapa tahu buat orang lain kak, eum btw...makasih ya"

"Hm"

"Kak langit?"

"Apa?"

"Untuk yang tadi, makasih ya...bintang gak tau kalo gak ada kak langit gimana, mungkin nasib bintang bakalan lebih buruk dari tadi" tulus bintang tersenyum manis, dan langit hanya mengangguk menanggapinya.

"D-dimakan tuh cilok, nanti keburu keras lagi"

"Eum!" angguk bintang, lalu menusuk cilok pemberian langit dan melahapnya langsung tanpa digigit.

Tak lupa juga ia menawari langit, tapi remaja dewasa itu menolak katanya tidak suka makanan seperti itu.

Suasana hanya hening, bintang yang fokus makan...dan langit yang fokus curi-curi pandang, dan tanpa disadari mereka...ternyata ada gama yang sedari tadi mengintip di ujung tangga dengan tawa geli nya.

"Gimana kabar lo?"

"Seperti yang kakak lihat, bintang udah lebih baik sekarang"

"J-jangan fikirin kejadian tadi, lupain aja" ucap langit dan bintang kembali tersenyum manis lalu mengangguk

Dan...setelahnya kembali hening, entah kenapa suasana nya jadi canggung seperti ini, mungkin karena ia tidak pandai dalam membuka obrolan pikir langit. 

'Tapi setidaknya, dia sudah lebih baik sekarang..'








Halloha...
Voment ya
Next Chap?
TBC.

MY UNIVERSE ( KOOKGA )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang