9

430 53 5
                                    

Bintang berguling-guling di atas karpet dengan bibir terpout, dia bosan. Setelah tadi mengantarkan kedua orang tua nya ke bandara, ia hanya disana terus tak pindah pindah...sedangkan sang abang entah kemana, tadi keluar.

"Uh...bosan" rengek nya, ingin menonton kartun tapi tak bisa menyalakan televisi nya.

Tapi tak lama, suara deru motor begitu berisik di halaman rumahnya. Ia segera bangkit lalu berjalan ke arah pintu dan mengintip di jendela

"Oh! temen-temen abang datang..." ucap nya sedikit memekik karena senang, itu artinya rumah akan ramai.

Ceklek

"Loh adek? lagi ngapain disini?" tanya gama saat melihat sang adik yang sudah berdiri di depan pintu

"Hehe...adek nungguin abang"

"Nungguin abang apa langit?" bisik gama, sukses membuat pipi putih bintang memerah

"Ih abang~" rengeknya

Gama hanya terkikik geli, lalu menyuruh teman-teman nya itu untuk  masuk kedalam.

"Widih...besar banget rumah lu bang" puji kiming melarikan bola mata nya kekanan kiri melihat furnitur dalam rumah seniornya itu.

"Biasa aja kali ming, udah duduk sana gue mau nyiapin minum dulu"

Kiming mengangguk, lalu bergabung dengan yang lain nya yang sudah duduk anteng bermain PS.

"Kok bang lintang gak kesana?" heran bintang saat melihat lintang yang terdiam menatap dirinya dari atas sampai bawah

"K-kenapa kamu pake celana pendek gitu bin?" gugup lintang saat melihat pahan putih dan juga kaki ramping si manis tereskpos dengan bebasnya.

"Karena bintang gerah" jawab nya lugu, lalu pergi duduk memperhatikan teman-teman abang nya yang fokus bermain PS, meninggalkan lintang yang masih terdiam dengan fantasi nya.

"Bangsat gue horny" umpatnya, lalu segera berlari mencari kamar mandi.


"Bang apa gaada cemilan?" tanya  jongin

"Kagak ada, lupa gue enggak beli tadi" jawab gama menyender pada kursi dengan mata yang fokus pada layar televisi dengan jemari yang lincah bergerak di atas stik PS.

"Ah kagak seru kalo gak ada cemilan" sahut kiming

"Yaudah sana beli, nih pake aja uang gue" varo memberikan kartu atm nya yang langsung diterima dengan senang hati oleh kiming

"Wih...bang varo emang the best lah, yok siapa yang mau anter gue ke supermarket"

"Sama si lintang aja sono"

"Lah anjir, si lintang kemana?" heran jongin saat baru menyadari teman nya itu tidak ada disana

"Uh...tadi bintang liat bang lintang ada disana tadi" sahut bintang, menunjuk tempat awal tadi ia berdiri

"Mungkin ke kamar mandi kali" ucap juna

"Lah terus gue sama siapa dong?"

"Sama bintang aja, aa..." ucap bintang mengangkak tangan nya

"Bintang mau? emang nya boleh bang?" tanya kiming, meminta izin pada gama

"Boleh, tapi jangan macam-macam!"

"Hehe...enggak akan bang, gua gak ak__

"Biar gue aja yang keluar, sekalian ada yang mau dibeli" potong langit, langsung berdiri dan merebut kartu atm varo dari tangan kiming

"Lah kok jadi elu sih lang? gua kan pengen naek motor sama bintang" ucap kiming tak terima

"Siapa juga yang mau sama ini bocah, gue mau pergi sendiri"

Setelah mengatakan itu, langit langsung keluar meninggalkan semua nya yang menggelengkan kepala, dan juga bintang yang hanya bisa terdiam menatap kepergian nya.

"Abang, adek ke kamar ya? ngantuk" ucap bintang, lalu beranjak dari sana saat sang abang mengangguk

Setelah sampai kamar, tubuh mungil nya lansung ia bawa berbaring di ranjang. Bibir nya mengerucut karena kesal dengan sifat kakak senior nya itu

"Padahal bintang mau ikut keluar, kenapa sih kak langit gak mau ajak bintang? ih...nyebelin!" gerutunya kesal, memukul-mukul boneka kesayangannya lalu memeluknya erat.

"Apa kak langit gak bisa lirik bintang sedikit aja?" gumannya dengan nada lirih, lalu menyembunyikan wajah nya pada boneka kesayangannya...dan tertidur








Sore menjelang, tapi para remaja tampan itu tak juga pulang dan semakin anteng bermain PS dengan cemilan yang berserakan dengan remahan-remahan nya.

"Adek mau kemana?" tanya gama saat melihat sang adik yang turun dengan wajah bantal nya

"Ke dapur, adek mau minum" ucap bintang lalu berjalan melewati mereka menuju dapur.

Tangan nya membuka kulkas, lalu mengambil susu pisang disana.

Ceklek

Bintang menoleh saat pintu kamar mandi terbuka, dan matanya membulat lucu saat melihat langit ada disana dengan membenarkan celana nya.

"K-kak langit? bintang kira kakak udah pulang" 

"Belum" ucap langit berjalan mendekat dengan tatapan datar nya

"Ada minuman dingin gak? disana abis"

"Uh...ada, bentar b-bintang cariin"

Bintang berbalik, lalu membuka kulkas...membungkuk hingga bokong sintal nya begitu jelas terlihat, apalagi celana nya masih pendek dan sudah pasti tersingkap ke atas

'Bangsat' umpat langit, lalu mengalihkan pandangan nya agar tak terbawa nafsu birahi

"K-kenapa lama banget? ada gak minuman nya?!" ketus langit tanpa menoleh

"Uh...gak ada, eum...ini ada nya susu pisang"

Langit menoleh, dan melihat bintang menyodorkan susu pisang padanya dan dengan kasar mengambilnya

"Makasih!" ketus nya, lalu berjalan pergi ingin kembali ke ruang santai. Tapi saat ujung pintu dapur, langkah nya berhenti lalu berbalik menatap bintang

"Lain kali jangan pakai celana pendek"

Setelah mengatakan itu, langit kembali berbalik dan lanjut berjalan meninggalkan bintang yang terdiam karena bingung.









Absurd sekali anjir
Gimana?
Voment ya
Next Chap?
TBC.

MY UNIVERSE ( KOOKGA )✔Where stories live. Discover now