Daddy's Day Care

4.2K 345 61
                                    


Jaebum mengerjapkan matanya beberapa kali, mencari sosok istrinya yang tidak terlihat disampingnya. Ini masih terlalu pagi untuk seseorang menghilang dari ranjang, apalagi di hari Minggu yang menenangkan ini.

"Oh, kau sudah bangun. Baru saja aku akan membangunkanmu."

Jinyoung muncul di depan kamar. Jaebum menatapnya heran. Bukan, bukan karena istrinya itu bangun pagi. Itu adalah hal biasa bagi pria itu. Yang jadi masalah adalah pakaian Jinyoung yang terlihat sudah rapi. Padahal jarum jam baru menunjukkan pukul 6.

"Kau mau kemana, sayang?"

Jinyoung memasukkan beberapa barang kedalam tas jinjingnya. Ia merapikan rambut panjangnya sekali lagi lalu menoleh ke Jaebum.

"Aku mau ke Changwon. Ayah baru saja mengabariku kalau ibu masuk rumah sakit. Aku harus pulang sekarang."

"Tunggulah sebentar, aku mandi dulu. Setelah itu kita kesana. Anak-anak sudah bangun, kan?"

"Tidak, sayang. Aku kesana sendirian, dan aku akan pulang malam."

"Hah?"

Jaebum bengong parah karena tidak biasanya Jinyoung pergi sendirian. Paling tidak wanita itu akan mengajaknya. Tapi ada apa dengan hari ini? istrinya ingin pergi seorang diri?

"Aku akan ke rumah sakit. Jadi aku tidak akan mengajak anak-anak. Suasana rumah sakit tidak bagus untuk mereka." Kata Jinyoung.

Oke, Jaebum menelan salivanya dengan kasar. Perasaannya tidak enak.

"Kau bisa menjaga anak-anak sehari ini kan, sayang?"

DOR! Benar kan?

"Umh, bisa. Kau jangan khawatir, sayang." Kata Jaebum. Heol, tidak mungkin dia akan menolak. Bisa-bisa Jinyoung memecatnya sebagai suami. "Jadi, apa yang harus aku lakukan?"

Jinyoung tersenyum. Ia tahu kalau suaminya bisa diandalkan.

"Tidak banyak. Aku sudah menyiapkan sarapan dan makan siang untuk kalian. Jadi nanti siang kalau anak-anak mau makan, tinggal panaskan saja. Jangan lupa mengawasi mereka ketika bermain. Bambam dan Yugyeom sering berebut mainan. Oh, mereka harus tidur siang paling tidak 1 jam. Lalu pukul 4 waktunya makan buah, aku sudah memotong beberapa buah dan kutaruh di kulkas."

Jaebum mengangguk sambil mencatat semua perkataan Jinyoung di otaknya.

"Oh ya, kau bisa berbelanja untuk bulanan, kan? Ada beberapa barang yang sudah habis." Tanya Jinyoung.

"Bisa. Apa saja yang harus kubeli?" kata Jaebum.

"Aku sudah menyiapkan catatannya. Kau tinggal membeli saja apa yang sudah aku catat. Mudah kan?" tukas Jinyoung.

"Baiklah. Akan aku lakukan semuanya." Sahut Jaebum. Jinyoung tersenyum senang.

"Aku berangkat dulu, sayang. Aku mencintaimu." Jinyoung mencium suaminya sekilas lalu meraih kunci mobil dan langsung bergegas pergi. Setelah kepergian Jinyoung, Jaebum mendesah. Hari beratnya akan dimulai sebentar lagi. Semoga ia sanggup menangani tingkah anak-anaknya yang heboh.


oooOooo


Pagi ini, kediaman Jaebum tampak semarak seperti biasa. Kelima anaknya sibuk berceloteh riang sambil menikmati sarapan yang telah disiapkan oleh Jinyoung. Jaebum menikmati sarapannya sambil mengamati tingkah anak-anaknya.

"Ayah, ibu mana? Tidak ikut sarapan?" tanya Jackson.

"Ibu ke Changwon. Nenek sakit, jadi ibu harus menemani nenek." Jawab Jaebum dengan kalimat yang sederhana supaya bisa dipahami oleh anak-anaknya.

My Little Family SeriesWo Geschichten leben. Entdecke jetzt