Old Memories

2.1K 210 47
                                    

Akhir pekan ini keluarga Jaebum tidak pergi kemanapun. Mereka memutuskan untuk bersantai di rumah sambil mengobrol. Mark dan adik-adiknya sengaja tidak pergi malam mingguan bersama pacar (khusus untuk Mark) atau teman-teman mereka. Kelima remaja itu memilih untuk menghabiskan waktu bersama ayah dan ibu mereka.

"Berikan remote-nya! Aku mau nonton pokemon!"

"Ih! Aku duluan! Aku mau nonton tayo!"

"Kalian mengalah sama yang lebih tua dong! Aku mau nonton saint seiya."

"Jam segini waktunya naruto! Ayo sini remote-nya!"

Jackson, Youngjae, Bambam dan Yugyeom berebut remote tv karena acara favorit mereka tayang bersamaan. Kebiasaan dari kecil yang tidak pernah hilang meski sudah remaja sekalipun, selalu saja memperebutkan hal yang kecil.

Set!

"...Berita selanjutnya. Perkembangan ekonomi pada tahun ini semakin meningkat..."

"Mark hyung!"

Mark yang sedang duduk di sofa bersama Jaebum memandang adik-adiknya dengan wajah tanpa dosa. Sulung dari lima bersaudara itu sudah lelah mendengarkan perdebatan tidak penting adik-adiknya.

"Daripada rebutan mau nonton apa, lebih baik kalian menonton berita biar pengetahuan kalian bertambah." Kata Mark kalem. Jackson dan yang lain sudah merengut sebal, sementara Jaebum dan Jinyoung tersenyum melihat tingkah anak-anak mereka.

"Akhirnya rumah kembali ramai, ya." kata Jaebum.

"Iya. Kangen juga rasanya lama tidak mendengar anak-anak bertengkar seperti tadi." Sambung Jinyoung.

"Kemarin saja, kami disuruh main. Giliran kami main, malah ayah dan ibu kangen." Kata Jackson. Mark dengan senang hati mendaratkan jitakan di kepala adiknya itu.

"Main juga tahu waktu, bocah! Kalau kemarin aku tidak belajar, sudah aku pastikan kau tidur di garasi." Omel Mark. Bagaimana tidak, kemarin Jackson sampai di rumah pukul setengah 2 dini hari usai merayakan kelulusan di vila milik teman sekelasnya.

"Hehe, kemarin itu khilaf, hyung." kata Jackson sambil nyengir.

"Enak ya kalau sudah punya kendaraan sendiri. Kemana-mana bisa pergi sendiri." Komentar Bambam.

"Belajar dulu yang rajin. Baru pikirkan kendaraan." kata Youngjae.

"Huuu, mentang-mentang sebentar lagi dapat motor." Dengus Yugyeom.

"Masih setahun lagi, ya. omongan kalian seperti aku akan dapat motor besok pagi saja." sela Youngjae.

"Sudah, sudah. Jangan dilanjutkan lagi debatnya." Lerai Jinyoung. Lama-lama telinganya panas mendengar anak-anaknya berdebat terus sejak tadi.

"Sudah lama ayah tidak menanyakan sekolah kalian. Semuanya baik-baik saja, kan?" tanya Jaebum.

"Aman terkendali, yah. Ayah tidak usah khawatir." Kata Jackson.

"Hyung kan sudah lulus! Buat apa bilang begitu?" sembur Bambam.

"Kalian ini, ditolong bukannya terima kasih malah marah." Sahut Jackson.

"Bulan depan Mark, Minhyun dan Jonghyun ikut seleksi olimpiade sains, yah, bu." Kata Mark, berusaha untuk tidak mempedulikan adik-adiknya yang beradu mulut.

"Kalian bertiga lagi? bukannya kalau sudah naik kelas 12 sudah tidak ikut lomba?" tanya Jinyoung.

"Sebenarnya seleksinya mau diadakan pertengahan semester lalu, tapi ternyata dari pusat ada masalah. Makanya diundur sampai minggu depan." Kata Mark.

My Little Family SeriesKde žijí příběhy. Začni objevovat