Bad Words

2.1K 241 30
                                    

Sore ini, Mark diberi tugas untuk menjaga adik-adiknya. Jaebum dan Jinyoung sedang ke Itaewon menemui nenek mereka. Pasangan suami istri itu tak lagi cemas meninggalkan kelima putra mereka karena mereka sudah cukup besar, dan Mark sudah bisa dipercaya untuk mengawasi keempat adiknya.

Berbeda dari sore biasanya, kali ini Mark membiarkan adik-adiknya bermain PS. Biasanya kalau ada Jinyoung, mereka baru diperbolehkan menyentuh benda elektronik itu setelah semua PR dan tugas rumah mereka selesai. Mendapat kesempatan langka, tentu saja Jackson dan yang lainnya berteriak senang. Mereka pun antusias bermain PS di ruang tengah, ditemani oleh Mark yang sedang mengerjakan tugas di laptopnya.

"Pukul 6 sore harus sudah selesai bermain dan belajar di kamar masing-masing. Hyung tidak menerima bantahan apapun." Kata Mark.

"Oke, hyung!" seru keempat adiknya bersamaan.

"Bermainnya gantian, jangan berebut." Kata Mark. Namun sepertinya adik-adiknya tidak mendengar ucapannya karena sudah tenggelam dalam euforia permainan winning eleven yang mereka mainkan.

Mark hanya tersenyum kecil. Dulu ia akan mengulangi ucapannya sampai dua kali ketika menemani adik-adiknya bermain game. Sekarang ia tidak melakukannya, toh keempat adiknya sudah besar untuk berebut stick PS.

"Ah, Yugyeom curang!" seru Bambam yang kalau bermain game.

"Curang apanya? Kau saja yang payah. Permainan mudah seperti ini saja tidak bisa." Ledek Yugyeom. Bambam mengerucutkan bibirnya kesal.

"Oke, kita tanding sekali lagi!" tantang Bambam. Yugyeom dengan senang hati menyambut tantangan kakak kembarnya itu. Jackson dan Youngjae hanya menonton sambil menyemangati adik-adik mereka bermain.

"Tuh, kan. Kau memang payah, Bambam." Ledek Yugyeom.

"Aku tidak payah. Stick-nya pasti rusak." Dengus Bambam.

"Sudahlah. Kalau memang tidak bisa bermain, bilang saja. jangan menyalahkan stick-nya. Loser." Yugyeom meleletkan lidahnya untuk mengejek Bambam.

"Hei, siapa yang mengajarimu berbicara sekasar itu pada saudaramu, Yugyeom?"

Suara teguran Mark membuat Yugyeom menoleh dan meringis kaku. Mark memang tidak pernah menaikkan nadanya ketika menegur adik-adiknya, tetapi itu justru terdengar menyeramkan. Sifat tenang Mark justru sangat ditakuti oleh adik-adiknya.

"Maaf, hyung. Aku tidak bermaksud berbicara kasar pada Bambam." Kata Yugyeom. Ia pun mengulurkan tangannya pada Youngjae. "Maafkan ucapanku tadi, Bambam."

Bambam awalnya tidak mau membalas uluran tangan Yugyeom. Tetapi melihat Mark yang menatapnya, membuatnya segera menjabat tangan kembarannya.

"Iya, tidak apa-apa. Aku tahu kau hanya bercanda." Balas Bambam. Mark tersenyum, ia senang adiknya menyadari kesalahannya.

"Oke sekarang giliranku dan Youngjae." Kata Jackson sambil merebut stick PS dari tangan Yugyeom. Bambam pun menyerahkan stick PS-nya pada Youngjae.

"Kau mau main apa, Youngjae?" tanya Jackson.

"Lanjutkan ini saja, hyung. Malas kalau harus ganti kaset lagi." kata Youngjae. Jackson pun mengangguk setuju. Keduanya pun bermain dengan seru. Sesekali terdengar umpatan dari Jackson karena kalah bermain game.

"Ah, stick-nya busuk!" dengus Jackson.

"Jangan banyak alasan, hyung. Bilang saja hyung tidak bisa bermain." Kekeh Youngjae tanpa melapaskan pandangannya dari layar TV.

My Little Family SeriesWhere stories live. Discover now