Fever pt. 2

2.8K 264 57
                                    

Jinyoung mengusak pelan rambut panjangnya yang sedikit berantakan. Ia terbangun karena mendengar suara ketukan pelan di pintu kamarnya. Heol~ ini tengah malam. Siapa yang berani mengganggu tidur wanita cantik itu? Dengan malas, Jinyoung membuka pintu kamarnya dan mendapati Bambam berdiri disana dengan wajah mengantuk.

"Bambam sayang, kenapa malam-malam begini malah bangun, hum?" tanya Jinyoung dengan lembut.

"Ibu, ada yang aneh dengan Yugyeom. Sejak tadi dia seperti menggigil. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Aku takut, bu." Kata Bambam. Jinyoung mengikat rambutnya dengan asal lalu menuju kamar Bambam dan Yugyeom.

Jinyoung mendekati Yugyeom yang meringkuk dengan tubuh terbungkus selimut. Wajahnya terlihat memerah. Wanita cantik itu segera memegang kening putranya itu, betapa terkejutnya ia karena badan Yugyeom sangat panas.

"Sayang, ada apa?" suara serak nan berat Jaebum terdengar di depan pintu kamar Bambam dan Yugyeom.

"Yugyeom demam tinggi, sayang. Aku harus segera mengompresnya." Kata Jinyoung. Ia keluar dari kamar si kembar dan kembali dengan membawa sebaskom air dan handuk kecil. Jaebum segera mendekat dan mengecek suhu tubuh Yugyeom.

"Astaga, panas sekali badannya." Gumam Jaebum.

"Malam ini aku akan tidur disini." Kata Jinyoung. Ia lalu berjongkok dan mengusap rambut Bambam. "Bambam tidur dengan ayah dulu, ya. Yugyeom sedang sakit. Jadi ibu akan menjaganya disini."

"Iya bu." Kata Bambam. Jaebum segera menggandeng tangan mungil Bambam dan mengajaknya ke kamar. Anak sulungnya ini harus segera tidur lagi karena besok ia sekolah.

"Jangan terlalu lelah, sayang. Kau juga harus istirahat." Pesan Jaebum pada istrinya. Jinyoung hanya menganggukkan kepalanya.


oooOooo


Keesokan paginya, suhu tubuh Yugyeom belum turun. Malah panasnya semakin tinggi dari sebelumnya. Bambam nyaris saja tidak mau bersekolah karena bersikeras ingin menjaga Yugyeom. Namun setelah diberi pengertian oleh Jaebum, akhirnya ia mau bersekolah.

"Sayang, kalau sampai nanti siang demam Yugyeom belum turun, segera telepon aku. Kita bawa Yugyeom ke rumah sakit." Pesan Jaebum sebelum pergi ke kantor. Mark dan adik-adiknya sudah menunggu di mobil sang ayah.

"Iya. Aku akan segera mengabarimu kalau misalnya terjadi sesuatu pada Yugyeom." Kata Jinyoung.

"Jika Yugyeom tidak apa-apa, aku akan pulang lebih awal seperti biasanya supaya bisa membantumu mengurus anak-anak." Imbuh Jaebum

"Kita pikirkan itu nanti, sayang. Sekarang sgeralah berangkat. Nanti anak-anak terlambat ke sekolah mereka." Kata Jinyoung. Jaebum mengecup singkat bibir istrinya dan memeluknya selama beberapa detik.

"Aku pergi dulu, sayang. Aku mencintaimu." Ucap Jaebum. Jinyoung membalas salam suaminya dan mengantar suaminya ke pintu depan.

"Ibu, kami berangkat dulu!" pamit Jackson, Youngjae, dan Bambam dengan riang. Sementara Mark hanya tersenyum tipis sambil melambaikan tangannya ke arah Jinyoung, yang membalas lambaian tangan mereka dengan hangat.


oooOooo


Yugyeom sakit merupakan hal yang cukup merepotkan bagi Jinyoung. Pasalnya bocah itu tidak mengijinkannya kemana-mana. Seharian ini tangan mungil itu memegangi kaus lengan panjang yang dikenakan ibunya, hingga Jinyoung meninggalkan seluruh pekerjaan rumahnya.

My Little Family SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang