Broken Promises

634 80 12
                                    

Siapa yang kangen? Gaada keknya :'D







Youngjae melongokkan kepalanya ke ruang kerja Jaebum dengan hati-hati. Tampak ayahnya itu sedang sibuk berbicara dengan seseorang di telepon, ponselnya dijepit di bahu kiri sementara tangannya sibuk membolak-balik map yang entah apa isinya.

"Segera laporkan hasilnya padaku, Bin. Kita sudah tidak punya banyak waktu lagi."

Jaebum menghentikan konversasi itu dan duduk di depan meja kerjanya. Wajah tegasnya tampak serius memandang layar laptop yang masih menyala. Youngjae bisa melihat dari bayangan di kacamata yang dikenakan pria itu.

"Ayah~" Youngjae memanggil pelan, takut mengganggu pekerjaan ayahnya.

Jaebum tersenyum kecil saat menyadari putra ketiganya itu berdiri di depan pintu ruang kerjanya, "Masuk saja, sayang. Jangan mengintip di pintu begitu."

Youngjae masuk dan menutup pintu dengan perlahan. Tangan kanannya memegang sebuah amplop putih dengan logo sekolahnya tertera pada bagian depannya.

"Ada apa, Youngjae?" tanya Jaebum.

"Ada undangan untuk ayah dan ibu, acara ulang tahun sekolah besok lusa. Aku akan tampil sebagai main singer disana." Youngjae menyerahkan amplop tadi pada Jaebum lalu memandang pria itu dengan penuh harap, "Ayah bisa datang kan?"

"Tentu saja ayah datang! Ayah ingin lihat Youngjae menyanyi di atas panggung."

"Yeay! Terima kasih ayah!"

Youngjae spontan melingkarkan kedua lengannya di leher Jaebum dan mengecup pipi sang ayah. Jaebum tertawa pelan dan mengusak rambut putranya itu dengan sayang.

"Taruh undangannya di meja, ya. Ayah mau melanjutkan pekerjaan ayah sebentar." Kata Jaebum.

"Iya. Youngjae keluar dulu, mau main PS sama Bambam dan Yugyeom."

Youngjae langsung keluar dari ruang kerja Jaebum setelah meletakkan undangan yang ia awa di dekat tumpukan folder pekerjaan Jaebum. Jaebum tersenyum, Youngjae tetap terlihat menggemaskan meskipun umurnya sudah 15 tahun.

"Oh tadi aku taruh map merah dimana, ya?" gumam Jaebum sambil membolak balik tumpukan map yang ada di mejanya, mencari file pekerjaan yang dimaksud.

Hingga pria itu tidak menyadari undangan yang diberikan Youngjae tertumpuk file pekerjaannya tanpa sempat ia melihat isinya.


oooOooo


"Senyum dong, Youngjae. Jangan sedih..."

Jackson menepuk-nepuk bahu adiknya itu pelan, berusaha untuk menaikkan mood Youngjae yang turun. Si kembar Bambam dan Yugyeom juga melakukan hal yang sama di sisi yang lain.

"Youngjae hyung mau roti isi daging nggak? tadi Yugyeom beli dua." Kata Yugyeom sambil menunjukkan roti isi daging ia beli bersama Bambam. Youngjae menggeleng pelan, lalu menghela napasnya.

"Youngjae hyung tadi keren banget loh! Aku rekam pakai ponselnya Mark hyung waktu hyung tampil tadi. Nanti kita lihat lagi sama-sama ya!" kata Bambam riang. Lagi-lagi Youngjae hanya menggelengkan kepalanya tanda menolak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Little Family SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang