Affair?

2.1K 249 34
                                    

Jaebum menghempaskan dirinya ke kursi yang ada di ruangannya sambil melonggarkan sedikit dasinya. Rapat hari ini benar-benar melelahkan untuknya, banyak investor yang meminta detail dari proyek yang akan dijadikan kerjasama. Sebenarnya itu bukan masalah, namun Jaebum hanya tidak suka mereka terlalu rewel.

Tok! Tok! Tok!

"Ya, silakan masuk."

Sekretaris Jaebum membuka pintu dan membungkuk sedikit. Jaebum segera merapikan penampilannya.

"Ada apa, nona Lee?" tanya Jaebum.

"Ada surat untuk anda, Tuan." Kata Sekretaris Lee sambil menyerahkan sepucuk amplop berwarna merah hati.

"Dari siapa?" Jaebum mengambil amplop itu dari tangan sang sekretaris

"Maaf saya tidak tahu. Saya menemukannya ada di meja saya pagi tadi." Kata Sekretaris Lee.

"Baiklah, kau boleh kembali bekerja. Terima kasih, Nona Lee." Kata Jaebum. Sekretaris Lee membungkuk sedikit dan segera keluar dari ruangan sang atasan.

Jaebum kemudian membuka amplop tersebut. Aroma wangi seketika menguar dari sana, bau parfum mahal yang sangat enak. Pria itu pun segera suratnya.

Untuk pria yang sangat aku kagumi, Im Jaebum.

Aku sangat mengagumi sosokmu sejak dulu. Kau adalah pria idamanku, Jaebum. Aku bahkan tahu semua hal tentangmu. Kuharap kita bisa saling mengenal lebih jauh.

Isi surat tersebut sangat singkat, namun sukses menyita pikiran pria tersebut. Jaebum penasaran siapa yang mengiriminya surat ini. Pasalnya, tak ada nama pengirim, atau setidaknya inisial, yang memberitahu pengirimnya, dan si pengirim mengatakan kalau ia mengaguminya.

"Siapa yang mengirim ini?" gumam Jaebum. Ia pun memasukkan surat itu ke dalam laci meja kantornya.

Drrrt... drrrt... drrrt...

Ponsel Jaebum bergetar, pada layarnya tertera sederet nomor asing. Dengan ragu, pria itu menggeser tombol hijau dan menempelkan ponselnya ke telinga kirinya.

"Halo?" sapa Jaebum.

"Jaebum-ssi..." Terdengar suara wanita di ujung sana. Alis Jaebum mengerut, dia sama sekali tidak mengenali suara tersebut.

"Maaf, saya sedang berbicara dengan siapa?" tanya Jaebum.

"Kau tidak perlu tahu siapa saya, Jaebum-ssi. Yang jelas saya sangat mengagumi anda. Anda benar-benar tampan dan mapan. Saya jatuh cinta pada anda."

"Umh, terima kasih. Tapi maaf saya tidak bisa meladeni permainan iseng anda."

Klik!

Jaebum langsung memutus pembicaraan begitu saja sambil mendengus kesal. Dengan cekatan, ia menghapus nomor asing tadi dari history ponselnya. Ia tidak ingin Jinyoung ataupun anak-anaknya salah paham dengan nomor asing tersebut.

"Dia siapa, sih? Kurang kerjaan sekali. Meneleponku hanya untuk bilang dia jatuh cinta padaku. Tsk!" gerutu Jaebum. Ia melirik rolex-nya yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Sudah pukul 16:20, waktunya untuk pulang. Pria itu memutuskan untuk tidak memikirkan surat aneh dan telepon iseng tersebut.


oooOooo


Dihari lain, Jaebum menerima paket dari seseorang yang tidak dikenal. Yang lebih parahnya lagi, yang menerima paket tersebut adalah Jinyoung yang kebetulan sedang menyiram tanaman di halaman depan.

My Little Family SeriesOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz