Misunderstanding

3.5K 311 22
                                    

Jinyoung menyusun nasi dan berbagai macam dalam sebuah rantang susun. Siang ini ia berencana ke kantor Jaebum, membawakan makan siang untuk suami tercintanya itu. Wanita cantik itu sengaja tidak memberi tahu Jaebum lebih dulu karena ingin memberi kejutan. Setelah semuanya siap, Jinyoung membungkus rantang susun itu dengan kain berwarna merah marun. Bibirnya tersenyum puas memandang hasil kerjanya.

Di ruang tengah, kelima anaknya sedang bermain dengan heboh seperti biasa. Mark menemani adik-adiknya bermain ular tangga. Sesekali Mark harus turun tangan untuk melerai mereka karena berdebat. Jinyoung menghampiri mereka dan duduk di sebelah Jackson.

"Anak-anak, ibu mau pergi sebentar. Kalian jangan nakal, ya." Kata Jinyoung.

"Ibu mau kemana?" tanya Bambam.

"Ibu ada keperluan diluar sebentar sekalian mengantar makan siang untuk Ayah. Ibu akan kembali dua jam lagi. Kalian di rumah saja, ya. Jangan nakal, jangan memainkan kompor. Kalau butuh sesuatu, telepon bibi Jung. Tekan tombol 1 agak lama, nanti akan terhubung sendiri. Kalian mengerti?" pesan Jinyoung. Kelima anaknya mengangguk paham. Untungnya mereka sudah bisa mandiri. Jadi Jinyoung cukup tenang meninggalkan anak-anaknya pergi keluar sebentar. Apalagi Mark bisa diandalkan untuk menjaga adik-adiknya.

"Mark, tolong jaga adik-adik, ya. Kalau ada tamu dan kau tidak kenal, jangan dibukakan pintu. Kalau bisa ajak mereka tidur siang." Pesan Jinyoung.

"Iya, bu. Ibu hati-hati ya. Salam untuk ayah." Kata Mark. Jinyoung mencium kelima putranya lalu segera pergi sebelum jam makan siang Jaebum berakhir.


oooOooo


Beberapa karyawan kantor Jaebum membungkuk sopan saat Jinyoung berjalan masuk. Ada juga yang menyapanya dengan ramah, namun tidak menanggalkan kesopanan mereka pada istri sang atasan. Jinyoung membalas sapaan itu dengan hangat. Satu hal yang menjadi kesukaan seluruh karyawan Jaebum adalah sikap Jinyoung yang benar-benar ramah dan sopan.

"Selamat siang, nyonya Im. Anda ingin bertemu dengan direktur?" tanya sekretaris Jaebum.

"Iya. suami saya ada di kantornya, kan?" sahut Jinyoung.

"Ada. Direktur baru saja kembali dari rapat. Tapi sepertinya tadi direktur sedang menerima tamu. Silakan langsung saja ke kantornya." Jawab Sekretaris Jabeum.

"Terima kasih." Jinyoung membawa kaki jenjangnya ke kantor Jaebum. Langkahnya begitu anggun mengingat wanita itu adalah mantan ratu catwalk di Korea. Akhirnya Jinyoung tiba di depan pintu kantor Jaebum. Tanpa mengetuk, ia langsung memutar gerendel pintu dan masuk. Alangkah terkejutnya ketika Jinyoung mendapati suami tercintanya tengah berpelukan dengan wanita lain.

BRAK!

Tanpa sadar Jinyoung menjatuhkan rantang yang ia bawa. Jaebum dan wanita itu menoleh dan terkejut melihat Junghan berada di depan pintu.

"Sayang, kenapa tidak—"

"DASAR BRENGSEK! AKU MEMBENCIMU, IM JAEBUM!"

Jinyoung langsung berlari keluar meninggalkan kantor Jaebum diiringi tatapan heran seluruh karyawan yang sedang bekerja. Sementara itu Jaebum mendesah keras sambil mengusak rambutnya kasar.

"Sepertinya istrimu salah paham, Jaebum." Ujar wanita yang bersama Jaebum.

"Aku tahu itu." desah Jaebum.

"Maafkan aku, seharusnya aku tidak memelukmu." Ucap wanita itu.

"Tidak, Jiae. Jinyoung hanya perlu penjelasan. Sebentar lagi dia pasti akan baik-baik saja." kata Jaebum.

My Little Family SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang