Afraid

3.2K 272 36
                                    

Ada yang aneh dengan Mark.

Seharian ini -lebih tepatnya sepulang sekolah- senyum bocah laki-laki berumur 10 tahun itu tidak terlihat sedikitpun. Ia bahkan langsung masuk kamar tanpa ikut makan siang bersama ibu dan adik-adiknya.

"Ibu, Mark hyung kenapa? Kok tidak ikut makan siang?" tanya Youngjae.

"Ibu juga tidak tau, sayang. Mungkin Mark hyung masih kenyang." Jawab Jinyoung seadanya, karena ia memang tidak tahu alasan putra sulungnya itu bertingkah demikian.

"Tapi kata ibu, kita harus makan siang. Kalau tidak, nanti bisa sakit perut." Kata Bambam.

"Iya. Nanti ibu akan membujuk Mark hyung makan siang. Sekarang kalian habiskan makan siang kalian dan setelah itu tidur siang, ya." Kata Jinyoung. Anak-anaknya serempak mengangguk patuh.

"Aku boleh tidur dikamar ibu, kan?" tanya Jackson.

"Loh, kenapa?" tanya Jinyoung.

"Aku kan sekamar dengan Mark hyung. Tadi aku mendengar Mark hyung mengunci pintu. Aku tidak mau mengganggunya. Jadi boleh kan, bu?" ujar Jackson. Jinyoung tersenyum tipis.

"Boleh. Tapi langsung tidur, ya." kata Jinyoung.

"Baik, bu." Sahut Jackson.


oooOooo


Sekarang tugas Jinyoung adalah mencari tahu apa yang terjadi pada Mark.

Usai mencuci piring dan memastikan kalau semua anaknya sudah tidur, Jinyoung menghampiri kamar Mark dan Jackson. Diketuknya pintu berwarna biru itu dengan pelan. ia tidak ingin mengganggu putranya kalau memang anak itu sedang tidur.

"Mark, apa kamu tidur, sayang?" tanya Jinyoung.

Cklek!

Pintu itu terbuka dan menampilkan sosok Mark dengan wajah murung. Jinyoung berjongkok untuk menyelaraskan tinggi badannya dengan sang anak.

"Mark kenapa, hum? Pulang sekolah kok cemberut?" tanya Jinyoung.

"Tidak apa-apa, bu." Jawab Mark pelan.

"Mark sakit?" tanya Jinyoung seraya menempelkan tangannya ke kening sang anak. Mark menggelengkan kepalanya.

"Apa tadi disekolah ada yang mengganggumu?" Mark menggeleng lagi. Ya Tuhan! Jinyoung benar-benar frustrasi sekarang.

"Lalu kenapa?" tanya Jinyoung.

"Aku tidak apa-apa, bu." Mark menunduk memainkan ujung kaos yang ia kenakan. Jinyoung menyerah, diusapnya rambut Mark dengan sayang.

"Kalau begitu Mark makan siang dulu, yuk! Tadi Mark belum makan siang, kan?" ajak Jinyoung. Lagi-lagi Mark menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak lapar, bu. Aku mau tidur siang saja."

Jinyoung ternganga parah ketika Mark langsung menutup dan mengunci pintu kamarnya tanpa mengucapkan selamat tidur dan mencium pipinya seperti biasa. Sekarang wanita cantik itu benar-benar bingung dan ingin membenturkan kepalanya ke dinding.

"Anak itu kenapa, sih?" gerutu Jinyoung dalam hati. Ia pun memutuskan untuk bersih-bersih rumah sembari menunggu Jaebum pulang. Mungkin suaminya itu tahu cara agar Mark mau membuka mulut dan bercerita.


oooOooo


My Little Family SeriesWhere stories live. Discover now