Fever

3.2K 246 19
                                    

Jaebum merebahkan dirinya di sofa yang ada di ruangannya. Hari ini pekerjaannya sangat banyak, ditambah lagi kemarin ia kehujanan saat pulang dari dinas di luar kota. Efeknya? Sekarang badannya terasa lemas dan suhu tubuhnya meningkat.

"Hatchi!!"

Oh tidak, sepertinya Jaebum terkena demam dan flu. Efek kehujanan kemarin benar-benar sukses membuatnya tumbang.

Tok! Tok! Tok!

"Eung? Masuk." Sahut Jaebum pelan sambil duduk. Sial, kepalanya pusing. Tetapi ia segera bersikap biasa ketika sekretarisnya masuk membawa beberapa berkas ditangannya.

"Tuan Im, ini ada beberapa laporan baru dari divisi 3 yang harus anda tanda tangani." Kata sang sekretaris.

"Taruh dimeja saja. Nanti akan saya tanda tangani." Kata Jaebum pelan.

"Oh ya, nanti pukul 5 sore ada rapat dengan semua kepala divisi, lalu besok anda akan melakukan pertemuan dengan perwakilan perusahaan dari Jepang dan Tiongkok pukul 9 pagi." Kata sekretaris Jaebum. Jaebum hanya mengangguk sambil memijit pelipisnya yang terasa berdenyut sakit.

"Tuan, anda baik-baik saja?" tanya sekretaris Jaebum dengan khawatir. Tidak biasanya atasannya tidak banyak komentar seperti saat ini.

"Eum. Hanya sedikit pusing." Kata Jaebum.

"Apa perlu saya panggilkan nyonya Jinyoung agar kemari?" tanya sekretaris Jaebum. Jaebum menggeleng pelan.

"Tidak. Jangan panggil Jinyoung. Aku tidak apa-apa." Kata Jaebum.

"Sebaiknya anda pulang dan istirahat. Saya akan mengatur kembali jadwal anda setelah anda sembuh." Saran sekretaris Jaebum.

"Tidak perlu. Hari ini aku bisa melakukan rapat." Tolak Jaebum.

"Tapi Tuan..."

"Kau bisa kembali bekerja." Kata Jaebum. Sekretarisnya segera membungkuk sopan dan keluar dari ruangannya. Jaebum menilik jam yang tergantung di ruangannya. Baru pukul 3 sore. Ia masih punya waktu dua jam sebelum rapat dimulai.

"Kurasa aku bisa tidur sebentar."

Jaebum kembali merebahkan dirinya di sofa, lengannya ia gunakan untuk menutupi matanya. Sekarang yang paling ia butuhkan adalah tidur untuk memulihkan kondisinya.


oooOooo


"Yeay! Ayah sudah pulang!"

Seruan heboh lima bocah membuat Jaebum tersenyum kecil. Ini sudah pukul 9 malam, dan anak-anaknya masih terjaga untuk menunggunya. Senyumnya semakin lebar ketika melihat Jinyoung muncul dari dapur.

"Kenapa kalian belum tidur?" tanya Jaebum.

"Kami menunggu ayah pulang dulu." Jawab Youngjae.

"Iya. Tidak biasanya ayah pulang semalam ini." kata Bambam.

"Kami tidak bisa makan malam dengan ayah." Keluh Yugyeom.

"Aku juga mau meminta tolong ayah mengajari PR. Tapi karena ayah belum pulang, jadinya ibu yang mengajari." Sahut Jackson.

"Kami juga sengaja belum tidur untuk menemani ibu. Kasihan ibu kalau menunggu ayah sendirian." Kata Mark.

Jaebum tersenyum mendengar jawaban anak-anaknya. Memang, tidak biasanya ia pulang terlambat seperti ini. Tetapi rapat tadi sore benar-benar alot dan menyita waktu sehingga harus membuatnya pulang melewati jam biasanya.

My Little Family SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang