Anger

2.9K 248 30
                                    

Jaebum memarkirkan mobilnya di halaman rumah. Hari ini mood-nya tidak terlalu baik karena pekerjaannya di kantor benar-benar padat. Ditambah lagi tadi ada investor yang mengajukan pembatalan kerja sama dengan perusahaannya. Pria tampan itu baru menyadari kalau mobil istrinya tidak ada di garasi. Ketika membuka pintu depan, hanya suara anak-anaknya yang terdengar nyaring seperti biasanya.

"Anak-anak, ayah pulang!"

Sedetik kemudian derap kaki heboh langsung menghampiri Jaebum. Kelima bocah itu langsung berebut memeluk ayahnya.

"Selamat datang, ayah!"

"Wah, kalian seru sekali. Sampai ayah daatang saja tidak dengar." Kata Jaebum sambil menciumi putranya.

"Maaf yah, tadi kami menonton power ranger." Kata Youngjae. Jaebum mencari kebaradaan seseorang yang biasanya ikut menyambutnya pulang.

"Ibu mana?" tanya Jaebum.

"Ibu pergi dari tadi siang." Jawab Bambam. Jaebum mengerutkan keningnya heran, tidak biasanya Jinyoung tidak ada di rumah saat ia pulang. Bahkan istrinya itu pergi tanpa meminta ijin padanya terlebih dahulu.

"Lalu tadi siapa yang menjemput Bambam dan Yugyeom?" tanya Jabeum.

"Ibu yang menjemput. Tapi habis menemani kami makan siang, ibu langsung pergi." Kata Yugyeom.

"Eum. Baju ibu rapi sekali." Sambung Bambam. Jaebum marah, beraninya Jinyoung pergi tanpa sepengetahuannya, dan meninggalkan anak-anak mereka seharian.

"Mark, Jackson dan Youngjae tahu ibu kemana?" tanya Jaebum.

"Tidak, yah. Ketika kami pulang hanya ada Bambam dan Yugyeom dirumah. Mereka sedang tidur siang." Kata Jackson.

"Oh iya, kemarin ibu menerima telepon dari seseorang dan ibu terlihat senang ketika menerima telepon itu." imbuh Mark sambi berusaha mengingat kejadian kemarin. Amarah Jaebum semakin naik. Tetapi ia berusaha meredam karena ia tidak ingin lepas kontrol didepan anak-anaknya.

"Kalian sudah mandi sore belum?" tanya Jaebum.

"Sudah dong!" jawab kelima bocah itu bersamaan.

"Sudah makan malam?" Mark dan adik-adiknya menggeleng. Jaebum langsung melepas jas kerjanya dan menggulung lengan kemejanya hingga siku.

"Youngjae, tolong letakkan jas dan tas ayah di kamar, ya. Ayah mau memasak makan malam dulu untuk kalian." kata Jaebum sembari menyerahkan jas dan kerjanya pada Youngjae. Bocah 6 tahun itu langsung mengangguk dan melaksanakan permintaan ayahnya.

"Nah, hari ini kalian mau makan apa?" tanya Jaebum.

"Nasi goreng saja, yah." Kata Jackson.

"Hanya itu? tidak mau yang lain?" tanya Jaebum heran. Biasanya Jinyoung memasak banyak lauk sesuai permintaan anak-anaknya. Tetapi hari ini anak-anaknya hanya meminta nasi goreng.

"Ayah kan belum istirahat. Jadi bikin nasi goreng saja yang cepat biar ayah juga cepat istirahat." Kata Mark. Jaebum terharu, anak-anaknya begitu memperhatikannya. Mereka tidak egois dengan mengedepankan keinginan mereka.

"Baiklah. Ayah akan masakkan nasi goreng paling enak untuk kalian."

Jaebum segera ke dapur dan mengolah bahan masakan. Walaupun terbiasa berkutat dengan kertas, data dan laptop, tapi Jaebum juga termasuk orang yang cukup ahli dalam hal memasak. Jadi ia tidak kesulitan ketika harus membuatkan makan malam untuk anak-anaknya. Bahkan masakan itu sudah siap dalam waktu 15 menit.

"Anak-anak, ayo ke meja makan. Makan malam sudah siap." Kata Jaebum sembari menyajikan nasi gorengnya. Tak sampai satu menit, lima bocah itu sudah duduk manis di meja makan.

My Little Family SeriesWhere stories live. Discover now