Good Manners

2.8K 277 54
                                    

Hari ini, Jaebum mengambil libur dari pekerjaannya. Ia berencana mengajak Mark dan Jackson jalan-jalan ke pusat kota. Hanya mereka bertiga, sebab pria berusia 39 tahun itu akan melatih dua anak tertuanya menaiki kendaraan umum.

"Yah, kenapa kita harus naik kendaraan umum? Bukankah kita punya mobil yang bagus?" tanya Jackson saat menunggu bus.

"Kita juga perlu naik kendaraan umum supaya tidak macet dan mengurangi polusi udara." Kata Jaebum.

"Kalau begitu kami bisa pakai sepeda atau sepatu roda kami saja, yah. Bukankah itu lebih ramah lingkungan? Bahkan itu lebih sehat." Sahut Mark. Jaebum tersenyum. Argumen putra sulungnya itu memang benar, bahkan cenderung cerdas.

"Umh, itu memang benar. Mark dan Jacskon punya sepeda dan sepatu roda. Bahkan Mark juga punya skateboard. Semuanya ramah lingkungan dan juga menyehatkan. Tapi untuk saat ini itu sedikit berbahaya untuk kalian. Ayah akan ijinkan kalian menggunakan semua itu kalau kalian sudah cukup besar untuk menjaga diri sendiri. Lagipula naik kendaraan umum bisa menghemat waktu karena mereka mamakai mesin." Ujar Jaebum dengan bijak.

Obrolan mereka terhenti sejenak saat bus datang. Jaebum membantu kedua putranya untuk naik bus. Jaebum mencontohkan cara membayar bus dengan menggunakan e-card. Mark dan Jackson terlihat antusias menerima 'pelajaran baru' dari ayah mereka. Bus terlihat banyak penumpang, tapi untungnya Jaebum dan kedua putranya mendapat tempat duduk. Jackson duduk bersama Jaebum, sedangkan Mark duduk bersama seorang gadis berumur sekitar 24 tahun. Namun bangku mereka bersebelahan.

Beberapa wanita yang ada di dalam bus tampak memandang Jaebum dengan tatapan takjub dan kagum. Awalnya mereka mengira dua anak kecil yang bersama pria itu adalah keponakannya, karena mereka menganggap Jaebum masih cukup muda untuk menjadi seorang ayah. Mereka juga menatap Mark dan Jackson dengan gemas. Wajah kedua bocah itu tak kalah tampan dari ayah mereka.

"Kalau kalian mau naik bus, perhatikan nomor busnya. Karena setiap nomor bus tujuannya berbeda-beda. Perhatikan juga dimana kalian akan turun." Kata Jaebum. Mark dan Jackson mengangguk paham.

"Berarti rutenya juga berbeda, yah?" tanya Jackson.

"Ya, Jackson benar. Perhatikan juga rutenya supaya kalian tidak tersesat." Kata Jaebum.

Bus berhenti. Seorang wanita berumur sekitar 60 tahun masuk ke dalam bus. Ia berdiri sejenak untuk mencari bangku yang kosong. Tetapi tampaknya semua bangku sudah terisi. Dengan terpaksa wanita itu berdiri dengan berpegangan pada salah satu sandaran bangku bus.

Mark yang melihat itu langsung berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri wanita tua itu.

"Nenek, ayo duduk disana." Ajak Mark. Wanita itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya tanda menolak.

"Tidak perlu, nak. Tujuan nenek tidak terlalu jauh. Lagipula itu bangkumu." Kata wanita itu.

"Walaupun dekat, tapi nenek perlu duduk supaya tidak lelah. Mark bisa berdiri, kok. Ayah dan ibu bilang kalau kita harus mendahulukan orang tua di kendaraan umum. Ayo duduk, nek." Kata Mark sambil mengajak wanita itu duduk di bangkunya. Wanita itu tersentuh dengan kebaikan Mark. Padahal orang dewasa disekitarnya tidak mempedulikannya.

"Terima kasih, nak." Ucap wanita itu. Mark tersenyum lebar. ia segera berdiri di dekat ayahnya dan berpegangan,

Jaebum terkesima dengan perilaku Mark yang begitu sopan pada orang tua. Padahal ia dan Jinyoung hanya mengajarkan hal itu sekali. Namun Mark bisa mengingatnya dengan baik, dan menerapannya secara langsung.

"Mark hebat. Ayah bangga pada Mark." Puji Jaebum sambil mengusap rambut putra sulungnya dengan sayang.

"Kasian nenek itu kalau berdiri. Pasti capek, kan?" sahut Mark. Jaebum mengangguk.

My Little Family SeriesWhere stories live. Discover now