When You Love Someone

1.6K 207 72
                                    


Usia remaja memang masa dimana mempelajari dan merasakan hal-hal baru. Masa remaja memang awal dari segala hal terasa baru, salah satunya adalah jatuh cinta. Jatuh cinta adalah proses dimana seseorang mulai belajar mengenal lawan jenis secara dewasa. Saling mengenal satu sama lain, hingga menjalin sebuah ikatan.

Begitu juga yang dirasakan Mark, si sulung dari lima bersaudara. Masa SMA merupakan waktu dimana ia merasakan bagaimana jantungnya berdebar ketika melihat gadis impiannya. Masa SMA adalah waktu dimana ia mulai merasakan bagaimana indahnya jatuh cinta.

Adalah Kim Sejeong, gadis yang belakangan ini mencuri perhatian Mark. Tak hanya cantik, tapi Sejeong juga cerdas. Ia adalah ketua organisasi jurnalistik yang diikuti Mark beberapa bulan yang lalu. Selain itu Sejeong juga aktif di kegiatan sosial dan palang merah. Betapa Mark pandai memilih gadis pujaannya.

"Mark, nanti sore mau cari bahan untuk mading dimana?"

Mark yang sedang mengedit artikel mading seketika mendongak, menatap Sejeong yang berdiri tepat disampingnya dalam jarak yang dekat. Seketika Mark menjadi gugup dan salah tingkah.

"Eh... itu... eum... terserah kau saja. Aku kan anggotamu." Jawab Mark.

"Kalau kita mengangkat tema sistem perekonomian kelas menengah ke bawah bagaimana? Sepertinya itu bagus untuk dibahas." Usul Sejeong.

"Boleh. Aku suka dengan idemu." Kata Mark. Sejeong tersenyum lebar mendengar Mark menyetujui usulannya.

Mungkin benar yang dikatakan orang, ketika kau sudah menjatuhkan hatimu terlalu pada seseorang, matamu akan memandang sempurna orang tersebut. Begitu juga dengan Mark, ia selalu memandang Sejeong sebagai orang yang sempurna setelah ibunya.

"Oke. Nanti sore kita langsung ke lokasi saja." kata Sejeong sebelum meninggalkan ruang redaksi.

Setelah kepergian Sejeong, Mark langsung melompat-lompat senang. Ia tidak menyangka ia akan pergi berdua dengan Sejeong walaupun itu urusan organisasi.

"Yes! Aku pergi berdua dengan Sejeong!" seru Mark.

"CIEEEEEE!!!!"

Mark terkejut setengah mati ketika mendengar sorakan Barom, Bobby, Jonghyun dan Minhyun di depan pintu ruang redaksi sambil tersenyum jahil.

"Aish! Ketuk pintu dulu sebelum masuk!" dengus Mark kesal.

"Iya deh, yang lagi jatuh cinta. Pintu diketuk sampai hampir berlubang sampai tidak didengar." Sindir Minhyun. Ia dan yang lain sudah mengetuk pintu berkali-kali, tetapi karena tidak mendapat sahutan, akhirnya mereka masuk.

"Eh, benarkah?" gumam Mark malu.

"Makanya jangan cuma dengerin suara Sejeong saja." kata Bobby.

"Tidak apa-apa, tidak apa-apa. Kita pantau Mark dulu. Kalau makin parah sindrom jatuh cintanya, kita sleding dia bersama-sama." Kata Jonghyun.

"Kita ikat dia di tiang bendera lapangan utama sekolah dan kita beberkan darkpast Mark didepan teman-teman." Sambung Barom.

"Oh, jadi begitu kalian. Teman macam apa kalian ini, teman sedang bahagia malah disiksa." Kata Mark sambil duduk di bangkunya lagi. Barom dan yang lain mengikuti setelah mengambil soda dari kulkas ruang redaksi.

"Kami kesal padamu, Mark. Kau sama sekali tidak segera melakukan sesuatu pada Sejeong." Kata Barom.

"Maksudmu melakukan sesuatu?" tanya Mark.

"Wah, Barom ngajarin yang tidak-tidak, nih." Sahut Bobby, yang langsung dijitak oleh Jonghyun dan Minhyun.

"Kau punya otak kotor sekali, sih! Maksudnya Barom kan Mark tidak segera menyatakan perasaannya pada Sejeong." Dengus Minhyun.

My Little Family SeriesWhere stories live. Discover now