Quality Time

1.8K 223 66
                                    


Memiliki anak-anak yang sudah beranjak remaja tentu saja membuat sebagian besar orang tua senang sekaligus sedih. Senang, karena anak-anak mereka sudah bisa menentukan jalan hidup mereka masing-masing. Sedih, karena anak-anak mereka akan lebih sering menghabiskan waktu diluar bersama teman-temannya dibandingkan dengan bersama orang tua mereka.

Itulah yang dirasakan Jaebum dan Jinyoung saat ini. Pasangan suami istri itu merasa kehilangan momen bersama kelima jagoan mereka yang kini sudah beranjak remaja. Mark dan adik-adiknya lebih sering beraktivitas diluar rumah, dan baru kembali ketika menjelang malam.

Seperti sore ini, Jaebum dan Jinyoung menonton tv berdua. Mark sedang rapat dengan anggota OSIS di sekolah, Jackson sedang latihan anggar, Youngjae latihan bersama klub vokal sekolahnya, dan si kembar latihan sepak bola. Dulu ketika anak-anak masih kecil, ruang tengah selalu saja ada keributan kecil yang ditimbulkan mereka. Sekarang keributan kecil itu tinggal kenangan.

"Sepi ya, tidak ada anak-anak." Gumam Jinyoung.

"Mau bagaimana lagi, sekarang anak-anak kan memang lebih suka pergi bersama teman-teman mereka." Sahut Jaebum.

"Aku sedikit tidak rela anak-anak kita beranjak dewasa. Kita jadi tidak punya waktu untuk kumpul bersama." Keluh Jinyoung.

"Tapi kita harus mengerti kesibukan mereka, sayang. Semuanya memang harus berubah sesuai dengan keadaan." Ujar Jaebum seraya mengecup puncak kepala istrinya.

Jinyoung hanya mendesah panjang, ada satu sisi hatinya yang tidak rela keadaan merebut kelima putranya dari sisinya. Namun benar yang dikatakan Jaebum, ia tidak bisa selamanya mengikat Mark dan adik-adiknya dalam pelukannya. Mereka harus mengenal dunia.

Jaebum menangkap raut sedih itu. Tidak bisa dipungkiri ia merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan istrinya saat ini. Selalu menghabiskan waktu bersama kelima jagoannya membuat pria itu merasa sedikit terasingkan dan tersisihkan.

"Sayang, aku punya ide."

"Apa?"

Jaebum memutar tubuhnya agar menghadap Jinyoung.

"Bagaimana kalau libur tahun baru besok kita ajak anak-anak jalan-jalan? Mereka pasti libur dari kegiatan mereka, kan?" usul Jaebum.

"Wah, ide yang bagus!" Seru Jinyoung senang. Ia langsung memikirkan lokasi yang akan didatangi. "Bagaimana kalau kita ke tempat yang dulu sering kita datangi bersama anak-anak?"

"Hm, boleh juga. Sekalian nostalgia ketika mereka masih kecil." Sahut Jaebum.

"Nanti aku akan memberitahu anak-anak supaya mereka mengosongkan jadwal mereka." Kata Jinyoung dengan antusias. Ia sudah tidak sabar menghabiskan waktu bersama kelima jagoan mereka.


oooOooo


Sepertinya Jinyoung harus berusaha sedikit keras untuk bisa mengobrol bersama anak-anaknya. Karena sepulang dari kegiatan, mereka langsung ke kamar masing-masing. Hanya sebentar berbicara kemudian mereka kembali ke kesibukan masing-masing. Namun bukan Jinyoung namanya jika mudah menyerah. Ia langsung membicarakan rencananya dengan Jaebum tadi ketika makan malam.

"Libur tahun baru kalian mau kemana?"

Mark dan adik-adiknya tentu saja bingung, tumben sekali ibu mereka menanyakan kegiatan mereka ketika liburan.

"Belum tahu. Memangnya kenapa, bu?" tanya Bambam.

"Ayah dan ibu berencana mengajak kalian jalan-jalan, sekalian refreshing. Kalian mau?" tanya Jinyoung. Jaebum melirik istrinya sekilas sambil mengunyah nasinya. Ia salut dengan usaha istrinya agar bisa berkumpul bersama lagi.

My Little Family SeriesDonde viven las historias. Descúbrelo ahora