How They Met? (2/2)

2K 219 8
                                    


Sepeninggal Jinyoung, Jaebum terdiam selama beberapa saat di tengah ruangannya. Hingga sebuah tepukan pelan Hanbin membawanya kembali ke alam sadarnya yang sempat terenggut selama beberapa menit.

"Jaebum, kau..."

BUGH!

Jaebum melayangkan pukulan ke wajah Hanbin hingga pria itu jatuh tersungkur. Matanya menatap nyalang penuh amarah.

"Ini semua karenamu dan mulutmu yang tidak pernah kau jaga!! Lihat hasil perbuatanmu, kau membuatku terlihat brengsek dimata Jinyoung!!" teriak Jaebum.

"Aku tidak tahu akan seperti ini. Mana kutahu dia akan datang." Kata Hanbin membela diri. Jaebum menjambak rambutnya dengan keras. Hanbin segera berdiri dan mengusap bahu pria itu dengan lembut.

"Maafkan aku. Sungguh, aku tidak tahu kalau Jinyoung akan datang kemari dan mendengar obrolan kita. Aku berani bersumpah, Jaebum." Ujar Hanbin penuh sesal. Jaebum menghempaskan tubuhnya ke sofa yang ada di ruangannya.

"Aku mencintainya, Hanbin. Aku benar-benar mencintainya, bukan karena taruhan konyol yang kita buat." Lirih Jaebum.

"Aku tahu itu. Aku bisa melihatnya dari matamu." Kata Hanbin. "Kejar dia. Buktikan kalau kau sungguh-sungguh dengan ucapanmu."

"Kau tidak dengar? Dia sudah meminta putus denganku." Kata Jaebum. Hanbin terkekeh pelan.

"Man, itu hanya ucapan wanita. Jinyoung mengatakan itu supaya dia tahu sejauh mana kau menginginkannya untuk bertahan disisimu." Kata Hanbin.

Jaebum berpikir sejenak. Benar yang diucapkan Hanbin. Jinyoung mengatakan itu agar ia bisa berjuang untuk mempertahankan hubungan mereka.

"Kau benar. Aku harus menemuinya." Kata Jaebum.

"Temui dia sekarang. Kalian tidak boleh putus. Aku sangat mendukung hubungan kalian." kata Hanbin. Jaebum menatap temannya itu penuh rasa terima kasih. Ia segera mengambil kunci mobilnya dan menyusul Jinyoung.

"Ah, Hanbin..."

Hanbin mendongakkan kepalanya, menatap Jaebum yang berhenti di depan pintu.

"Kenapa?"

"Maaf sudah memukulmu." Kata Jaebum. Hanbin tertawa.

"Aku akan memaafkanmu kalau kau bisa kembali bersama Jinyoung." kata Hanbin. Jaebum mengacungkan jempolnya dan segera melesat pergi.

Sepeninggal Jaebum, Hanbin meringis ngilu sambil memegangi sudut bibirnya yang sedikit memar.

"Sialan, pukulan Jaebum kuat juga." Gumam Hanbin sambil terkekeh.


oooOooo


Jaebum menghentikan mobilnya di depan rumah Jinyoung. Tadi ia pergi ke apartemen Jinyoung, tetapi ia tidak ada disana. Tanpa berpikir lama lagi, Jaebum segera menuju ke rumah Jinyoung yang terletak di Changwon.

Rumah itu terlihat lengang. Tetapi ia melihat subaru hitam milik Jinyoung terparkir di halamannya. Dengan ragu, Jaebum menekan tombol bel. Seorang wanita paruh baya keluar dari rumah itu. Ibu Jinyoung, dan Jaebum sudah mengenal dekat dengannya.

"Jaebum, tumben sekali mampir." Kata Ibu Jinyoung. Jaebum membungkuk sopan untuk menyapa..

"Aku ingin bertemu dengan Jinyoung. Apa dia ada didalam, bu?" tanya Jaebum.

"Ada. Tetapi sepertinya dia sedang sedih. Tadi dia datang sambil menangis." Kata Ibu Jinyoung.

"Aku bisa bertemu dengannya?" tanya Jaebum.

My Little Family SeriesWhere stories live. Discover now