Love Scent

1.5K 188 56
                                    


Pagi ini Jinyoung memasak sarapan untuk keluarganya. Kebetulan anak-anaknya tidak ada yang berangkat lebih awal dan Jaebum mengambil libur satu minggu setelah tugas di luar kota beberapa hari yang lalu. Suatu hal yang menyenangkan karena biasanya ia sarapan hanya ditemani beberapa dari anak-anaknya.

Jinyoung memasukkan potongan sayuran ke dalam sup, kemudian ia menambahkan bumbu-bumbu dan mengaduknya. Saking senangnya, wanita cantik itu memasak sambil bersenandung kecil. Hingga kemudian sepasang lengan kokoh melingkari pinggang rampingnya.

"Selamat pagi, sayangku."

Jaebum mendaratkan kecupan singkat di pipi Jinyoung kemudian ia menempatkan dagunya di bahu sempit sang istri. Jinyoung tersenyum, ia merindukan momen-momen seperti ini bersama Jaebum lantaran suaminya belakangan ini sedikit sibuk karena perusahaan suaminya itu memiliki proyek besar di luar kota. Dulu sebelum ada proyek tersebut, Jaebum selalu menemaninya memasak sarapan setiap pagi.

"Selamat pagi, cintaku." Balas Jinyoung.

"Kau masak apa?" tanya Jaebum.

"Sup ayam kesukaanmu, dan makanan kesukaan anak-anak." Kata Jinyoung tanpa mengalihkan fokusnya dari sup yang sedang ia aduk. Sesekali tangannya menyelipkan anak rambut yang menjuntai ke belakang telinga.

Jaebum melepaskan pelukannya dan keluar dapur. Sesaat kemudia ia kembali dengan karet dan sisir di tangannya. Pria itu dengan cekatan mengikat rambut Jinyoung.

"Aku pernah bilang apa padamu? Kalau memasak, ikat dulu rambutmu supaya tidak masuk ke masakannya." Kata Jaebum. Jinyoung menoleh dan tersenyum lebar pada sang suami.

"Tadi rambutku basah. Makanya aku biarkan tergerai dulu." Jinyoung mematikan kompor, kemudian ia berbalik dan mencium Jaebum. "Kalau rambutku tidak digerai, mungkin suamiku yang tampan ini tidak akan mengikatnya."

Jaebum terkekeh gemas, tumben sekali Jinyoug berkata semanis itu padanya. Biasanya Jinyoung paling anti digoda atau digombali olehnya. Pria itu bahkan terkejut ketika tiba-tiba Jinyoung memeluk lehernya dan kembali menciumnya.

"Aku kangen~" ujar Jinyoung dengan manja. Jaebum langsung menarik tubuh Jinyoung agar lebih dekat.

"Aku juga kangen. Istriku ini terlihat semakin cantik saja." kata Jaebum. Pipi Jinyoung merona. Meskipun sudah puluhan tahun menikah, tetap saja pujian sederhana itu masih mampu menggetarkan hatinya.

"Kau sibuk terus, sih. Anak-anak sudah sibuk dengan urusan masing-masing. Aku kesepian di rumah." Rajuk Jinyoung. Jaebum menjawil hidung sang istri dengan gemas.

"Kasihan sekali sayangku ini." gumam Jaebum. "Bagaimana kalau kita liburan berdua? Sudah lama kita tidak pergi berdua, kan?"

Jinyoung mengerjap senang. Ia menantikan momen ini sejak lama, momen dimana Jaebum mengajaknya pergi hanya berdua, mengenang kembali masa dimana mereka belum punya momongan.

"Boleh. Aku kangen kita jalan-jalan berdua." Kata Jinyoung.

"Jeju?" tawar Jaebum. Jinyoung mengangguk setuju. Baginya, pergi kemanapun, jika itu bersama Jaebum maka tidak ada alasan untuk tidak menyenangkan.

"Baiklah. Akhir pekan ini kita kesana. Aku akan urus semuanya untukmu." Kata Jaebum, tentu saja usai mencium bibir Jinyoung. "Sekarang kita siapkan sarapannya. Sebentar lagi anak-anak turun."

Pasangan suami istri itu menyiapkan meja makan dan sarapan berdua sambil mendiskusikan tempat mana saja yang akan didatangi selama liburan di Jeju. Mungkin ini adalah pagi yang menyenangkan untuk keduanya.


oooOooo


My Little Family SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang