Am I Fat?

2.5K 245 7
                                    


Hari ini suasana rumah Jaebum terlihat sepi. Hanya ada Jinyoung dan Jaebum, yang kebetulan mengambil hari libur usai rapat dengan beberapa investor di luar kota. Meski libur, Jaebum tetap mengerjakan pekerjaan kantornya sambil sesekali membantu Jinyoung bila sang istri membutuhkan bantuan. Kelima buah hati mereka sedang sekolah, jadi tidak terlalu mengherankan bila rumah minimalis itu terlihat lengan.

"Ish, dimana sih?"

Jinyoung terlihat sibuk membuka dan menutup buffet, seperti sedang mencari sesuatu. Jaebum yang semula tidak terlalu memperhatikan Jinyoung, akhirnya menoleh dan ikut penasaran dengan apa yang dicari istrinya.

"Sayang, kau sedang mencari sesuatu?" tanya Jaebum. Jinyoung menganggukkan kepalanya tanpa menatap sang suami.

"Sayang, kau menyimpan emergency kit-ku, tidak?" tanya Jinyoung.

"Iya. Aku menyimpannya. Kenapa?" kata Jaebum. Jinyoung mengerucutkan bibirnya sebal. Sudah setengah jam ia mencari barang yang ia inginkan, ternyata barang itu disimpan oleh Jaebum.

"Berikan padaku." Kata Jinyoung.

"Loh, kau yang memintaku untuk menyimpannya. Kenapa sekarang kau minta lagi?" tanya Jaebum heran.

"Jangan banyak bertanya, cepat berikan!" sahut Jinyoung dengan ketus. Alis Jaebum mengerut tidak mengerti.

"Kenapa sih, sayang? Kenapa tiba-tiba kau meminta emergency kit-mu lagi?" tanya Jaebum penasaran. Jinyoung merengut, ia memalingkan wajahnya.

"Dimana kau menyimpannya? Kalau kau tidak mau memberikannya, biar aku saja yang mengambilnya sendiri." Tukas Jinyoung. Jaebum mendekat kearah istrinya dan memeluk pinggang wanita itu dengan erat.

"Ada apa? Kenapa jawabanmu ketus sekali? Aku kan bertanya baik-baik." Tanya Jaebum dengan lembut.

"Kubilang jangan banyak bertanya. Kau memang tidak pernah bisa mengerti! Sudah ah, biar aku cari sendiri."

Jinyoung melepaskan pelukan suaminya dan mengentakkan kakinya ke ruangan lain untuk mencari emergency kit miliknya. Di ruang tengah, Jaebum terbengong-bengong melihat tingkah istrinya.

Apa yang bisa aku mengerti kalau dia saja tidak memberi tahu apa yang terjadi? Dasar wanita, sudah punya lima anak pun jiwanya masih tetap labil. Untung aku mencintainya, gerutu Jaebum dalam hati. Ia kemudian memilih untuk meneruskan pekerjaannya tanpa memikirkan keanehan istrinya.


oooOooo


Seharian ini Jaebum didiamkan oleh istrinya. Jangankan untuk mengobrol, ketika dipanggil pun Jinyoung tidak mau menolehkan kepalanya. Kalau ditanyai hanya menjawab sekenanya, bahkan hanya menggumam. Tentu saja hal ini membuat Jaebum bingung sekaligus stres, ia dimusuhi istrinya tanpa tahu apa salahnya.

"Sayang, kenapa sih? Sejak tadi kau mengabaikanku terus." Tanya Jaebum. Jinyoung yang sedang memasak hanya melirik kemudian melanjutkan pekerjaannya.

"Jinyoung, salahku apa? Jangan hanya diam begini." Tanya Jaebum lagi. Lagi-lagi tak ada jawaban dari wanita cantik itu. Jaebum mulai kesal, ia menarik paksa sang istri agar menghadap kearahnya.

"Katakan kenapa kau marah dan mendiamkanku. Aku tidak akan pernah tahu dimana letak kesalahanku kalau kau hanya diam saja seperti ini." Kata Jaebum dengan tegas, lengkap dengan tatapan tajamnya. Jinyoung memalingkan wajahnya, ia tak suka dipandang seperti itu oleh suaminya.

"Park Jinyoung, aku sedang berbicara denganmu." Desis Jaebum.

"Karena kau tidak pernah mau mengerti!" jerit Jinyoung.

My Little Family SeriesWhere stories live. Discover now