Bab 10 - With You

20.1K 1.2K 25
                                    

Bella tahu usahanya sedikit banyak membuahkan hasil. Dia dan Sandy semakin dekat. Bukan kedekatan seperti yang dia harapkan, tapi cukup untuk saat ini.

Mungkin Sandy hanya menganggapnya sebagai rekan kerja tapi Bella tidak peduli. Dia punya previllage untuk bisa selalu berada dekat dengan Sandy.

Tidak sedikit rekan artisnya yang sering bertanya tentang Sandy padanya dan berharap bisa berkenalam dengannya.

Huh, enak saja.

Bella tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Bella menatap Sandy yang tengah berdiri di dekat pintu keluar kedatangan, menelpon seseorang. Siapa yang tidak akam terpesona melihat penampilannya sekarang.

Dia memakai jeans, kemeja putih, dan jas kasual di bagian luar. Dengan kumis dan jambangnya, hanya membuatnya terkesan manly.

"Udah dijemput, yuk." Ajak Sandy mendekati Bella.

Bella mengangguk mengikuti Sandy.

"Sini aku aja." Sandy mengambil koper kecil yang tengah diseretnya.

"Thanks." Ucap Bella tersenyum. Bella sudah terbiasa mendapatkan perlakuan istimewa dari Andy, dan dia tidak hendak protes.

Saat Bella keluar banyak yang melihat ke arahnya, mengenali kalau dia adalah seorang artis yang sering muncul di layar kaca.

"Bella!"

"Bella.."

"Kak Bella."

Banyak yang memanggilnya. Bella memasang senyum dan melambaikan tangan.

"Foto Kak."

"Boleh foto ya."

"Foto donk."

Bella menatap Sandy, bertanya. Sandy mengangguk pelan.

Sesudahnya semakin banyak yang mendekati Bella untuk sekedar melihatnya, mengajak salaman, atau berfoto.

Bella cukup kewalahan. Sandy segera menyadarinya.

"Maaf, cukup dulu ya, Bella habis pulang syuting, dia sedang lelah." Sandy meminta penggemarnya untuk mengerti.

Tapi mereka tidak ada yang beranjak dari sana. Sandy melihat mobil jemputan mereka sudah tiba.

Dirangkulnya bahu Bella untuk membawanya pergi dari sana.

"Maaf, mobil kami sudah datang, maaf ya, maaf.." Sandy memegang bahu Bella erat, mencoba menyingkirkan Bella dari sana.

Merasakan tangan Sandy yang berada dibahunya membuat jantung Bella bekerja cepat. Apalagi posisi mereka sangat dekat sekarang. Bella bisa merasakan bahunya menempel pada dada Sandy.

Kejadiannya berlangsung sangat cepat, tahu-tahu mereka sudah berada di dalam mobil.

"Tolong masukkan kopernya Pak." Ucap Sandy pada supir mereka.

"Kamu nggak apa-apa?" Tanya Sandy khawatir. Biasanya Sandy akan duduk di depan, tapi karena kejadian tadi, Sandy langsung masuk ke bangku belakang, duduk bersamanya.

"I'm fine, sudah biasa seperti itu." Jelas Bella. Baginya penggemar adalah bagian dari hidupnya, tanpa mereka, Bella tidak akan bisa seperti sekarang.

Sandy mengangguk mengerti, dia tidak akan sanggup kalau harus dikerubuti orang sebanyak itu.

"Lain kali kita bisa pakai keamanan." Usul Sandy.

"Nggak usah." Cegah Bella, "mereka baik-baik kok, hanya excited saja."

"Just in case." Sandy masih memaksa.

Meine BelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang