Bab 40 - Flashback

16.2K 1K 23
                                    

Aku post dulu ya

belum aku edit

nanti aku perbaiki lagi

udah ngantuk banget

hehe

enjoy

-viveramia-

***

"Liebe.." Bella tengah melipat mukenanya saat Andy memanggilnya.

"Bisa kita bicara sebentar?" tanya Andy yang sedang duduk di pinggir tempat tidur setelah selesai salat.

Bella meletakkan mukena di kursi kemudian melangkah mendekati suaminya.

Andy naik ke atas tempat tidur, duduk di tengah, bersandar di kepala tempat tidur. Dia menepuk sisi sebelahnya, meminta Bella duduk di sampingnya.

Bella menurut. Dia duduk di samping Andy.

Andy membawa Bella dalam pelukannya.

Bella menyandarkan kepala di dada suaminya.

"Are you having fun today?" tanya Andy pelan.

Bella mengangguk kecil di dada Andy.

"Good." Andy mengecup kepala istrinya.

Jantung suaminya bekerja di atas normal, Bella bisa merasakan degupnya begitu kencang. Apa Andy merasa gugup? Apa karena Hani?

"Kamu kenal Hani kan?" tanya Andy hati-hati.

Bella kembali mengangguk kecil.

"Kamu ingat dia? Kalian pernah bertemu sewaktu di London."

"Iya, aku ingat." Bella masih nyaman berada di pelukan Andy.

"Kamu tahu kan, dia.."

"Iya, aku tahu." potong Bella cepat, tidak mau mendengar suaminya mengatakan kalau mereka dulu adalah sepasang kekasih dan pernah bertunangan.

Andy menghela napas pelan. Sepertinya Bella tidak terlalu suka dengan pembicaraan ini, pikir Andy dalam hati.

"Mungkin kamu sudah pernah dengar dari Sandri, tentang aku dan Hani."

Degg.

Bella tidak suka mendengar suaminya saat mengatakan tentang dia dan Hani. Itu menunjukkan kalau mereka punya cerita di masa lalu.

Bella hanya mengangguk kecil.

Andy mengetatkan pelukannya, dikecupnya kembali kepala Bella sayang. "Apa yang kamu dengar?" tanya Andy.

"Tidak banyak." jawab Bella menahan air mata yang menggenang, "Sandri tidak mau cerita apa-apa."

Andy bersyukur adiknya tidak cerita apa-apa, jadi Bella tidak berprasangka padanya. Tapi itu artinya, dia harus menceritakan semua pada istrinya.

"Ada yang ingin kamu tahu?" tanya Andy. Lebih mudah seperti ini, Bella bertanya, dan dia menjawab.

Bella mengangkat kepala dari dada suaminya, ditatapnya Andy hati-hati, "kenapa kalian tidak jadi menikah?"

Andy tahu Bella pasti akan langsung menanyakan hal itu. "Akan lebih mudah bagiku mengatakan bahwa kami tidak cocok satu sama lain." ucap Andy berusaha tersenyum, "tapi ceritanya tidak seperti itu."

Bella mendengarkan suaminya dengan seksama.

Andy ingat sekali, dulu dia dan Hani adalah 2 orang yang tak terpisahkan. Mereka dimabukkan oleh cinta. Bagi Andy, Hani adalah hidupnya. Dia cantik, cerdas, pintar bergaul, dan punya cita-cita yang tinggi.

Meine BelleWhere stories live. Discover now