Bab 53 - Meet Aisyah

16.9K 964 8
                                    

"Aku nggak usah pergi aja ya," ucap Andy malas.

"Ini kan ibadah, Sayang. Justru di sana kamu bisa doa yang banyak untuk kesehatan aku dan anak kita." Bella sedang menyusun pakaian suaminya di koper.

"Tapi kamu kan lagi hamil muda. Kalau ada apa-apa gimana? Kalau kamu ngidam pengen sesuatu siapa yang mau beliin?" Andy masih berusaha membujuk istrinya.

"Yakin Allah akan menjaga aku dan anak kita. Lagian, aku baik-baik aja kok. Alhamdulllah mual pagi hari aja. Aku masih bisa makan."

Andy mengalah, sepertinya dia tidak pernah menang berdebat dengan Bella. "Atau kita jadwal ulang aja? Setelah kamu lahiran kita pergi berdua?"

"Ih, udah deh, harusnya kita bersyukur, Allah masih memudahkan kita untuk bisa pergi ke tanah suci. Berapa banyak orang yang ingin pergi tapi belum mampu." Bella menatap suaminya kesal.

"Iya, iya, Liebe. Jangan marah donk. Nanti baby-nya kasihan." Andy memeluk istrinya cepat.

Bella tidak tahan kalau Andy sudah membujuk dengan memeluknya. Selalu berhasil meredakan emosinya yang sedang meledak karena hamil muda.

"Doakan semoga aku dan bayinya sehat sampai lahiran nanti," bisik Bella di telingan suaminya.

"Insya Allah, Liebe, insya Allah."

Bella sebenarnya sedih ditinggal suaminya pergi umroh. Mereka sudah merencanakan ini jauh-jauh hari. Bella, Andy, Sandri, Sidiq, Mai, dan Angga.

Karena Bella dan Sandri sedang hamil, mereka menunda untuk berangkat. Andy dan Sidiq tetap pergi bersama Mai dan Angga.

Hanya sepuluh hari, pikir Bella. Dia akan bertahan. Lagipula ini adalah kesempatan untuk memohon keselamatan untuk dirinya dan bayi mereka, di tempat paling mustajab, di waktu paling mustajab.

"Aku sudah siapkan daftar oleh-olehnya, jangan lupa dibeli ya," pesan Bella pada Andy.

"Insya Allah. Paling aku minta Mai yang mencari."

"Huh, dasar!"

"Nah, nanti selama aku pergi jangan pergi-pergi ya. Di rumah saja. Aku sudah pesan sama Dilla untuk mengosongkan jadwal kamu selama 10 hari."

Sepuluh hari di rumah saja? Bisa-bisa Bella mati kebosanan.

****

Kandungan Bella sudah masuk trimester akhir. Berat badannya bertambah cukup banyak, sekitar 7 kg. Ibu dan bayinya alhamdulillah sehat.

Bella masih berkegiatan seperti biasa, walau tetap membatasi diri, menjaga supaya tidak terlalu lelah. Dia suka bertemu dengan banyak orang, berbagi cerita. Selama itu memberikan manfaat, Bella akan mengusahakannya.

Setiap hari Bella menyempatkan membaca Al-Qur'an 1 juz kepada bayinya. Di usap pelan perutnya, Bella tahu bayinya ikut mendengarkan lantunan ayat-ayat Allah yang sedang dibacanya.

Kadang Bella memasang murotal menggunakan pengeras suara. Dia menjaga agar dia dan anaknya selalu mendengar perkataan yang baik-baik.

Bella suka heran dengan ibu hamil yang masih percaya mitos bahwa ibu hamil harus bawa peniti atau benda tajam atau bawang putih untuk melindungi diri dari gangguan setan atau jin. Seharusnya kita minta perlindungan kepada Allah, kepada yang Maha Menggenggam nyawa semua makhluk.

Terus, kalau bayinya sudah lahir juga harus di kasih benda tajam di dekat tempat tidurnya. Atau diberikan semacam kalung berisi doa atau ayat-ayat Al-Qur'an. Padahal semua itu tidak bisa membawa manfaat atau mudharat.

Belum lagi ada yang menyuruh menaruh mushaf Al-Qur'an didekat kepala anaknya, supaya tidak diganggu setan atau jin. Padahal mushaf itu hanya kitab atau buku, bukan fisiknya yang penting, tapi isinya. Seharusnya si ibu membacakan ayat-ayat dalam Al-Qur'an untuk membuat bayinya tenang.

Meine BelleWhere stories live. Discover now