Bab 60 - Broken

17.6K 1K 77
                                    

Andy tahu kemana istrinya menginap malam itu. Marsha mengirim pesan padanya. Bella berada di rumah Mama Lastri.

Andy membiarkan Bella di rumah Mamanya, dia tahu Bella akan pulang kalau sudah merasa tenang dan siap menghadapi masalahnya. 

Andy tidak ingin istrinya salah paham. Situasi kemarin mengisyaratkan kalau Andy sedang menikmati bepergian dengan Rahma, sekretarisnya, pada jam kantor. Jam di mana seharusnya Andy bekerja.

Benar saja, menjelang jam sepuluh Bella tiba di rumah. Aisyah sudah berangkat sekolah. Fatimah sengaja Andy titipkan dengan Mamanya di  Senopati. Andy ingin bicara berdua saja dengan istrinya.

Degg. Matanya bertemu dengan Bella saat ia masuk ke rumah. Tampak air muka Bella langsung berubah, dia terkejut mendapati Andy berada di rumah. Bukankah Andy seharusnya bekerja?

Bella tidak siap.

"Belle," panggil Andy saat meliha Bella melewatinya saja menuju kamar.

"Aku mandi dulu," ucap Bella tanpa menoleh.

Andy menarik napas panjang. Dia masuk ke kamar, menunggu Bella menyelesaikan mandinya.

Andy duduk di pinggir tempat tidur saat istrinya keluar, sudah berpakaian rapi.

"We need to talk," ucap Andy langsung.

"Fatimah ke mana?" tanya Bella menaruh handuknya.

"Aku titipin sama Mama di Senopati."

Bella sedikit berjengit tidak suka, tapi dia tidak punya pilihan lain.

Bella mengambil kursi yang berjauhan dengan Andy. "Apa yang mau kamu bicarakan?" tanya Bella seolah tidak peduli.

"Apa yang kamu lihat semalam, aku dan Rahma, tidak seperti apa yang kamu pikirkan," jelas Andy mencoba mendekat ke Bella.

"Memang apa yang aku pikirkan?" Bella mengalihkan pandangan ke atas meja. Ke mana saja asal tidak melihat mata Andy.

"Kamu pikir aku selingkuh," ucap Andy pelan dan berat.

Tepat sekali, ucap Bella dalam hati. Air mata yang di tahannya mulai menggenang. Kenapa rasanya masih sakit?

Semalam dia sudah menghabiskan seluruh air matanya. Kenapa hari ini masih ada? Hatinya sakit, sakit sekali. Seperti ada yang meremasnya dengan kuat.

Andy berusaha meraih tangan Bella dalam genggamannya. Tapi Bella menghindar. Dia tidak ingin ada kontak fisik antara mereka.

"Siang itu ada meeting. Karena waktu pulang masih cukup lama, aku memutuskan untuk makan dulu. Kami hanya makan bersama Belle. Hanya itu." Wajah Andy terlihat penuh harap. Andy berharap Bella percaya padanya.

"Hanya makan?" tanya Bella sinis. Dia melihat Andy di bioskop. Sangat jelas mereka nonton sebelum makan bersama.

"Hanya makan."

"Yakin?" tantang Bella, menatap ke mata Andy.

Andy jengah ditatap seperti itu oleh istrinya. Sepertinya Bella tahu sesuatu tentang dirinya dan Rahma. Bella tampak yakin sekali kalau ada yang Andy tidak katakan dengan jujur.

"Aku..., kami..." Andy seolah tertangkap basah. "Nonton film."

"Nonton film," ulang Bella. "Film apa?"

"Itu hanya rencana spontan, Rahma sudah lama ingin menonton film itu. Dia terlalu sibuk dengan pekerjaan di kantor, jadi tidak sempat. Begitu ada waktu luang, dia ingin menontonnya."

"Dan kamu menemaninya?" ucap Bella sinis.

"Aku..., aku tidak mungkin meninggalkannya sendiri, kan?"

Meine BelleWhere stories live. Discover now