Bab 13 - She's Not You

19K 1.2K 16
                                    

Bella baru saja menandatangani kontrak kerja lanjutan dengan Andalusia Resort and Spa, Andy turut hadir. Dia tampak tampan seperti biasa dengan baju kerja kemeja lengan panjang navy dan celana panjang warna gelap. Semua nampak pas di tubuhnya.

"Kita harus merayakan ini." Usul Andy, "Dilla, kamu ikut ya."

Dilla melihat ke Bella, siapa tahu mereka ingin sendiri saja. Bella mengangguk antusias.

"Oke." Jawab Dilla.

"Tunggu di depan ya, ada yang harus aku ambil dulu di dalam." Ucap Sandy.

Sandy keluar dari ruang rapat.

"Nggak apa-apa gue ikut? Lo nggak pengen berdua aja sama Andy?" Canda Dilla.

"Apaan sih lo." Bella jadi malu.

"Lagian males gue kalo jadi tukang tepokin nyamuk."

"Ikut ajalah, nanti lo bisa tahu kenapa gue bisa suka sama dia."

Bella menjadikan Dilla tempat curhatnya. Dilla tahu semua rahasianya, Bella beruntung punya Dilla sebagai manajer merangkap teman curhat. Dilla pandai menyimpan rahasia.

Bella dan Dilla sudah siap di depan saat Sandy keluar dari ruangannya.

"Sori lama, yuk." Sandy menghampiri mereka dan berjalan menuju lift.

"Kemana ya?" Tanya Sandy saat mereka berada di lift.

"Steak yuk, Abuba?" Usul Bella.

"Siyap."

Mobil sudah siap saat mereka ke lobby.

Sandy duduk di kursi pengemudi, Bella duduk di depan, Dilla di belakang.

"Bella cerewet nggak Dil?" Tanya Sandy sambil menyetir di tengah macetnya ibu kota.

"Banget." Ucap Dilla tertawa tertahan.

"Enak aja." Rungut Bella.

"Kok kamu betah?"

"Bayarannya gede." Canda Dilla.

"Ih rese lo." Sahut Bella.

Sandy tertawa pelan. Bella suka mendengar tawanya.

"Banyak cowok yang deketin Bella nggak Dil?" Tanya Sandy lagi.

Bella menatap Andy heran, apa maksudnya bertanya seperti itu?

"Banyaklah, Bella kan cantik, artis terkenal lagi." Sahut Dilla bersemangat.

"Ooo.." Tanggap Andy, "siapa aja Dil?"

"Banyaklah, sampe nggak hapal. Ada sutradara, produser, aktor, pengusaha, anak pejabat juga ada."

"Weits, orang top semua. Pernah ada yang jadian sama Bella nggak?"

"Pernah." Jawab Bella ketus, "tapi nggak pernah lama."

"Aku kan nanya Dilla, bukan kamu." Sandy ngeles, "Dil.."

"Ada yang jadian ada yang ditolak."

"Ck ck, kok ditolak Belle?"

"Soalnya aku nggak bisa move on dari kamu." Sahut Bella dengan tersenyum manis.

Sandy hanya geleng-geleng kepala mendengar jawaban Bella. Tidak seharusnya dia memancing Bella tadi.

"Ciyeee.." Seru Dilla dari belakang.

"Aku denger kamu lagi deket sama lawan main kamu di film?" Tanya Sandy.

"Rian?" Cetus Dilla

"Nggak tahu, mungkin. Apa bener?"

"Nggak lah, Riannya aja yang ngarep. Setahu aku malah kalian berdua yang sekarang jadi gosip di semua infotainment." Jelas Dilla.

Meine BelleTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon