Bab 38 - Rencana Masa Depan

16.3K 1K 14
                                    

"Seger banget, habis mandi ya?" tanya Lastri pada anaknya saat meletakkan buah di meja dekat tempat tidur.

Bella yang sedang duduk di atas tempat tidur sontak langsung memerah mukanya. Dia tidak ingin mengingat lagi kejadian 30 menit yang lalu.

Saat Andy menemaninya di kamar mandi.

Yang sudah terjadi, biarlah terjadi.

Bella melirik Andy yang sedang berbincang dengan papanya. Huh, sepertinya dia bersikap biasa saja, ucap Bella dalam hati.

"Eh, iya Ma, udah bisa jalan, jadi mandi di kamar mandi." jawab Bella.

"Sendirian?" tanya Lastri khawatir.

"Eh, nggak, itu, tadi di temenin sama Andy." ucap Bella gugup.

"Oo.." tanggap Lastri singkat.

"Ehm, Marsha mana Ma?" tanya Bella mengalihkan pembicaraan.

"Ada, tadi kayaknya lagi terima telepon di luar."

Tidak lama Marsha masuk.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

"Halo bang Andy, kak Bella." sapanya ceria, "wah, kak Bella seger bener, habis mandi ya?" Marsha mendekati kakaknya.

"Iya." jawab Bella sambil mencium kedua pipi adiknya.

"Udah bisa jalan emang?"

"Udah." Andy sudah berada di sisi istrinya, "tadi pagi belajarnya, soalnya keteter juga udah dilepas, jadi mau nggak mau harus bisa ke kamar mandi sendiri."

Marsha mengernyitkan hidungnya, "sakit ya Kak?"

Bella hanya tersenyum menanggapi adiknya. "Awalnya aja."

"Mandi sendiri tadi?"

"Nggaklah, abang temenin." jawab Andy cepat.

Sebuah senyum simpul tercetak di wajah Marsha, "ciyeh.."

Bella memberikan tatapan apaan-sih, ke adiknya.

"Shh.., jangan diajak becanda dulu, masih sakit kalau ketawa." ucap Andy khawatir.

"Ups." Marsha langsung menutup mulutnya dengan tangan.

Lastri yang melihat hanya geleng-geleng kepala, ada-ada saja anaknya.

"Aku balik ke hotel dulu ya Liebe, siang ke sini lagi. Sekalian mau ketemu sama dokternya." ucap Andy pada istrinya.

Bella mengangguk pelan sambil tersenyum.

Andy mengecup sisi kepala istrinya yang terbalut kerudung hijau, "bye, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

"Duh, bang Andy manis banget sama Kakak." ucap Marsha saat Andy sudah keluar.

Bella tersenyum pada adiknya, dia memang beruntung, Allah berikan seorang suami yang mengerti keadaannya, yang mencintainya. "Kenapa? Kamu mau nikah juga? Nanti kakak carikan mau?"

"Ihh, ogah. Masih lama kali." sergah Marsha.

Lastri dan Sofyan tertawa pelan mendengar ucapan anak mereka.

***

"Assalamu'alaikum." Andy membaca doa masuk rumah saat melangkah kaki di apartemen.

Ini apartemen baru mereka. Andy menyewanya selama 3 bulan, kalau cocok, mereka akan memperpanjangnya selama Bella berobat di Munich.

Setelah 3 hari di rumah sakit, Bella diperbolehkan pulang. Ternyata Andy sudah menyiapkan semuanya. Apartemen untuk mereka berdua juga untuk orangtuanya.

Meine BelleWhere stories live. Discover now