Bab 35 - Malam Zafaf

26.6K 1.1K 25
                                    

Ceklek.

"Assalamu'alaikum." Andy membaca doa saat masuk ke dalam kamar hotel.

"Wa'alaikumussalam." jawab Bella yang masuk setelah Andy.

Tadi, setelah beramah-tamah dengan para tamu dan makan siang, Andy memutuskan untuk istirahat ke hotel. Selain menjaga agar Bella tidak terlalu lelah, juga karena Andy ingin berduaan saja dengan Bella.

Andy ingin membalas semua waktu yang dulu hilang bersama Bella.

"Kamar kita di sini." Andy menggandeng Bella, membawanya ke sebuah pintu. "Apa aku perlu menggendongmu sebelum masuk kamar?" canda Andy.

"Lebay." ucap Bella sambil membuka pintu kamar.

Mata Bella membulat seketika, apa ini kamarnya? Eh, bukan, kamar mereka?

Banyak bunga menghiasi setiap sudut ruangan. Bahkan di atas tempat tidur juga ditaburi kelopak mawar merah.

"You should check the bath tub." bisik Andy di telinga Bella.

Seketika muka Bella memerah, lintasan pikiran dia dan Andy di bath tub, dan mereka..

"Ayo masuk." Andy menarik tangan istrinya, mengajaknya duduk di tempat tidur.

"Cantik sekali, makasih Sayang." ucap Bella pada suaminya sambil tersenyum manis.

"Anything for you Liebe." Andy kembali mengecup kening istrinya, "aku ambil barang-barang dulu ya, kamu bisa lihat-lihat."

Bella mengangguk, hatinya sangat bahagia.

Setelah Andy pergi, Bella bangkit dari duduknya, berjalan ke kamar mandi, dia penasaran, apa benar yang Andy bilang tadi?

Benar saja, saat Bella masuk, dia melihat bath tub sudah terisi air yang dipenuhi kelopak mawar merah. Wangi rempah memenuhi penciuman Bella, aromaterapinya menenangkan pikiran.

"I told you."

Bella terkejut, dia menoleh dan melihat suaminya sudah kembali ke kamar, dengan kopernya.

"Just checking." ucap Bella seraya menutup pintu kamar mandi.

"Mau coba?" tawar Andy sambil tersenyum penuh arti.

Bella hanya mendengus pelan, dia berjalan ke lemari pakaian dan memeriksanya.

"Baju kamu segini?" tanya Bella setelah melihat isi lemari pakaian suaminya.

"Aku ke sini cuma bawa 1 koper Liebe." Andy mendekat dan berdiri di samping istrinya, "nanti aku bisa beli lagi."

Degg.

Bella jadi ingat. Mereka belum membicarakan banyak hal, tentang bagaimana kehidupan mereka kedepannya.

Apa suaminya akan menetap di sini, menemaninya sampai selesai pengobatan?

Lantas bagaimana dengan pekerjaannya?

Apa dia akan bolak-balik Jakarta-Munich?

Atau pindah kerja?

Atau..?

Di mana mereka akan tinggal nanti?

Rumah atau apartemen?

"Hei." Andy menggamit dagu Bella untuk menghadapnya, "lagi mikirin apa sih? Sampe berkerut gitu?"

"Eh, apa..?" Bella tersadar dari lamunannya. Sepertinya tanpa sadar Bella membuat wajah sedang-serius-memikirkan-sesuatu. Biasanya matanya memicing dan alisnya bertaut. "Bukan apa-apa."

Meine BelleWhere stories live. Discover now