Bab 14 - Loosing You

18.3K 1.2K 26
                                    

Brukk!!

Dugg!!

Napas Sandy terdengar memburu.

Meja kerjanya berantakan. Semua yang berada di atasnya kini berserakan di lantai.

Dugg!!

Pukulannya sekali lagi mendarat di meja.

Sumpah serapah keluar lagi lisannya.

Dia terduduk lemas di atas kursi kerja.

Jadi seperti ini akhirnya. Mai akan menikah dengan orang lain.

Sandy baru saja menerima telepon yang mengejutkan dari Mai.

Dia akan menikah. Benar-benar menikah.

Bagaimana mungkin dia akan menikah dengan laki-laki yang baru dikenalnya.

Seharusnya Sandy yang lebih berhak, dia mengenal Mai terlebih dahulu. Dia mengenal Mai sejak lama.

Sandy menghela napas kasar.

Dia tahu hal ini akan terjadi suatu hari nanti, tapi tidak secepat ini. Tidak besok.

Sandy beranjak dari duduknya. Dia menuju kamar Sandri.

Dibukanya pintu lemari Sandri, dilihatnya sebuah gaun yang Mai sebutkan tadi.

Jadi ini gaun yang Mai minta untuk dibawa ke Palembang. Gaun yang akan dipakainya saat akad nikah besok?

Huh, jangan harap dia mau membawakannya. Dia tidak sebaik itu.

Membawa gaun pernikahan untuk perempuan yang dicintainya, untuk dipakai menikah dengan laki-laki lain.

Sial!

Sandy mengeluarkannya dari lemari. Gaun ini memang pas untuk Mai. Dia berani bertaruh, Mai akan sangat cantik saat memakainya.

Dilemparnya gaun itu sembarangan.

Tidak. Dia tidak akan pergi. Dia tidak akan membawa gaun sial*n itu ke sana.

Tidak.

***

"Tolong kasih ke Mai ya." Sandy menyerahkan sebuah gaun ke Raja, adik Mai.

Sandy tahu dia akan menyesal seumur hidup kalau dia tidak datang ke sini.

"Bang Andy nggak mau ngasih sendiri?" Tanya Raja mengambil gaun itu dari tangan Sandy.

Sandy menggeleng, "besok aja abang ke sana, sudah malem juga."

Raja mengangguk, "oke bang."

Setelah bertemu dengan Raja di lobi, Sandy melangkahkan kakinya ke restoran hotel, dia belum makan apapun sedari tadi. Perutnya minta diisi, walau sebenarnya dia sedang tidak nafsu makan.

Dia melihat ayahnya sedang duduk di restoran, bersama 2 orang laki-laki yang ia tidak kenal siapa. Apa itu..?

"Assalamu'alaikum." Sapa Sandy.

"Wa'alaikumussalam. Baru sampe Ndy?" Tanya Reza.

Sandy memang langsung ke kamarnya menaruh barang saat tiba dari bandara tadi.

Dia sudah memberitahu papanya kalau dia akan datang ke akad Mai di Palembang.

"Baru aja Pap." Sandy duduk di samping papanya.

"Kenalkan, ini pak Erwin, ayahnya Angga. Ini Angga, calon suaminya Mai." Reza memperkenalkan mereka.

"Andy." Ucapnya singkat saat mereka berjabat tangan.

Meine BelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang