Bab 63 - Happy

20.2K 1K 22
                                    

Bella kembali menyibukkan diri dengan kegiatan off air. Waktu luang hanya membuatnya memikirkan tentang Andy dan perempuan itu. Walau Andy sudah meminta maaf padanya dan mulai memperbaiki ibadahnya, tapi tetap saja, Bella merasa was-was.

Andy memberitahu bawa dia akan memindahkan sekretarisnya ke bagian lain, dia akan mencari sekeretaris baru, laki-laki tentunya.

Kenyataan itu masih juga tida bisa membuat Bella tenang, kadang pikiran buruk menghampirinya. Bagaimana kalau mereka diam-diam masih berhubungan di belakangnya?

Bella berusaha ikhlas dan menyerahkan semuanya kepada Allah. Bella bukan pemilik hati suaminya. Percuma dia berprasangka, hatinya malah semakin sakit. Lebih baik mengembalikan semuanya kepada Sang Pemilik Hati.

Dalam sujud malamnya, Bella selalu memohon agar Allah menjaga suaminya dari godaan harta, tahta, dan wanita. Semoga Allah melindungi suaminya dari perbuatan maksiyat. Semoga Allah menetapkan hati suaminya dalam jalan-Nya yang lurus.

Bella belum memberitahu siapapun tentang kehamilannya. Entahlah, dia tidak merasa perlu memberitahu semua orang, bahkan mamanya. Bella masih memikirkan bagaimana memberi tahu Andy tentang kehamilannya.

"Kamu baik-baik aja?" tanya Dilla. Mereka baru saja selesai talk show parenting di sebuah mal besar Jakarta.

"Eh, baik kok, kenapa?" Bella meminum es lemonnya.

"Kayak pucet gitu, lagi nggak enak badan? Jangan sampe kecapekan, Belle." Dilla menatap sahabatnya lekat.

"Nggak apa-apa kok, Dil. Kamu mulai kayak Andy deh, lebay." Bella memang merasa sedikit pusing dan mual.

"Pulang bareng aku?" tanya Dilla.

Bella menggeleng, Andy akan menjemputnya. Beberapa hari ini suaminya selalu pulang cepat. Entah bagaimana caranya. Kadang saat Bella terbangun malam hari, Andy tidak ada di tempat tidur. Bella melihat suaminya berada di ruang kerja. Sepertinya Andy mengganti waktu kerjanya di rumah.

"Sama Andy, nanti dia ke sini."

"Oke, aku duluan ya." Mereka saling mengucapkan salam perpisahan. Bella menatap kepergian Dilla kemudian mencek ponselnya. Ada pesan dari Andy.

Suami Ganteng : Aku udah di parkiran, ketemuan di tempat biasa ya.

Huh. Seenaknya saja menukar nama kontak di ponselnya. Tapi Bella malas menggantinya lagi, jadi dia biarkan saja.

Bella membereskan barang-barangnya kemudian menuju lantai dasar menggunakan eskalator.

"Belle?!" panggil seseorang. Bella pikir salah satu dari penggemarnya, tapi jarang sekali yang memanggilanya Belle.

"Alif?!" seru Bella tidak yakin saat dia melihat siapa yang menghampirinya. "Kebetulan banget. Habis ngapain?" Rasanya sudah lama sekali Bella tidak bertemu dengan Alif. Sejak menikah Andy tidak mengizinkannya untuk main film lagi. Kadang Bella menghadiri beberapa premiere film teman-temannya, termasuk Alif.

"Ha ha, ngapain lagi, habis nonton lah. Kamu? Sendirian aja?" tanya Alif, dia juga sedang sendirian.

"Aku habis ada acara, tadi bareng sama Dilla. Tumben sendirian?"

"Aku lagi makan di sana sama yang lain." Alif menunjuk pada sebuah kafe. "Aku lihat kamu, langsung aja aku samperin."

Mereka masih berdiri di sana beberapa lama sambil ngobrol.

"Sori , aku udah di tunggu sama Andy di depan." Bella menyudahi pembicaraan mereka.

Meine BelleWhere stories live. Discover now