Bab 48 - Closure

17.1K 994 9
                                    

Maafkan typo yang bertebaran

Belum di edit nih

Enjoy

-viveramia-

***

Bella memperhatikan wajah Andy yang terlelap. Sebuah senyuman mengembang di wajahnya. Suaminya tetap terlihat memesona, bahkan dalam tidurnya. Menyebalkan sekali.

Bella meraih ponsel di nakas. What? Sudah dzuhur? Apa iya selama itu? tanya Bella dalam hati.

Kring! Kring!

Innalillahi.

Ponsel terjatuh dari tangan Bella, untung saja dia berada di atas tempat tidur.

Dilihat siapa yang menelponnya siang begini. Bella jarang menerima telpon, kecuali dari suami atau keluarganya.

Ck. Nomor tak dikenal. Siapa ya? Tapi ini nomor Jerman.

Angkat tidak ya?

Mati.

Yasudahlah, pikir Bella, kalau memang penting, pasti akan menelpon lagi.

Kring! Kring!

Bella kembali terkejut. Benar saja, dia menelpon kembali.

Ragu Bella menggeser layar ponselnya.

"Halo," seru seseorang di ujung sana. Perempuan.

"Halo," balas Bella. Siapa ya?

"Bella?"

Dia tahu namanya, pikir Bella. Apa seseorang yang dikenal?

"It's Hani."

Hani? Ada perlu apa dia menelpon? Dari mana Hani tahu no ponselnya?

"Ooo.."

"Andy di sana?" tanya Hani langsung.

Bella melirik ke arah suaminya yang masih tertidur pulas. "Yes."

"Bisa aku bicara dengannya sebentar? Aku mencoba menghubungi ponselnya tapi tidak aktif."

"Andy sedang tidur."

"He what?" Hani seolah tidak mempercaayai pendengarannya. Andy tidur jam segini?

"He's sleeping," ulang Bella.

Terdengar helaan nafas di ujung sana. "Can you wake him up please, aku perlu bicara padanya, sebentar saja. It's about work."

"Oke, I'll try. Aku akan menelponmu nanti."

"Thanks Belle," ucap Hani penuh harap, "bye."

"Bye."

Bella menaruh ponselnya di nakas.

Oke, sekarang bagaimana membangunkan suaminya? Biasanya Andy lah yang bangun terlebih dulu setiap harinya.

"Sayang." Bella membelai kepala suaminya. "Bangun Sayang."

Suaminya bergeming.

"Sayang." Bella kini mengusap pelan lengan suaminya. "Bangun."

Andy hanya bergerak sedikit tanpa membuka matanya.

Ck. Bella berdecak kesal, susah juga membangunkan suaminya. Apa diperciki air saja?

"Sayang." Panggil Bella lagi.

Masih tidak ada gerakan.

Akhirnya Bella mendekatkan wajahnya, mencium bibir suaminya singkat. "Bangun Sayang." Bisik Bella di telinga Andy.

Meine BelleWhere stories live. Discover now