Bab 27 - Meet Marsha

15.9K 1.3K 61
                                    

Hallooo...

Siapa yang masih nungguin Sandy Bella?

Maaf kalau beberapa hari ini jadwal apdet masih kacau

Aku memanfaatkan waktu dengan membaca buku

 He he

Sebagai penulis ternyata harus BANYAK membaca

Dan BENAR saja

Semakin banyak aku membaca karya orang lain, semakin banyak aku belajar

Bagaimana menulis yang ASYIK he he..

Apakah sudah mulai terasa pada tulisanku kali ini?

Enjoy

-viveramia-

****

Mobil Sandy berjalan perlahan melewati lobi rumah sakit.

Sial!

Ramai wartawan berkerumun di lobi depan. Cepat sekali berita tersebar.

Cepat Sandy mengarahkan mobilnya ke parkiran bawah tanah. Sebaiknya dia lewat pintu samping.

Sepuluh menit Sandy berputar-putar di area parkir, penuh. Sandy mulai mengirimkan pesan positif ke dalam pikirannya. Dia pasti bisa mendapatkan tempat parkir, insya Allah sudah disediakan tempat untuknya.

Dan benar saja, ada mobil keluar dari parkiran. Dengan sigap Sandy segera memberi lampu sen, tanda dia akan masuk ke slot parkiran yang ditinggalkan orang sebelumnya.

Alhamdulillah. Sandy turun dari mobil dan menyalakan alarm. Dia berjalan perlahan sambil menyusun rencana selanjutnya.

Bella jelas tidak mau bertemu dengannya, tapi dia bisa bertemu dengan Marhsa, adiknya, atau pak Sofyan, ayah Bella.

Ya, bisa seperti itu, Sandy bisa membujuk mereka untuk membolehkannya melihat Bella, hanya melihat, sebentar saja.

Sandy memasuki rumah sakit, dibacanya petunjuk ruangan. Rawat Inap Anggrek. Itu dia!

Dia segera menuju lift untuk naik ke lantai 6, tempat Bella berada.

Sampai di lantai 6, Sandy keluar dan mengedarkan pandangan ke sekitarnya, masih sepi karena bukan jam berkunjung. Papanya bilang ruang VVIP, pastinya cukup sulit untuk masuk karena ada pengawalan ketat.

Sandy duduk di salah satu kursi yang disediakan untuk pengunjung. Dikeluarkan ponselnya dan mencari nomor pak Sofyan, oke sebaiknya aku kirim SMS terlebih dahulu, pikir Sandy.

Sandy : Assalamu'alaikum, pagi Pak, ini Sandy Andalusia, maaf mengganggu, apa Bapak sedang di rumah sakit sekarang?

Baik, sekarang yang Sandy bisa lakukan hanya menunggu, dia tidak mungkin menerobos masuk ke dalam, ada satpam yang berjaga di pintu masuk.

Tring!

Sebuah pesan masuk.

Sofyan : Wa'alaikumussalam, saya sedang di kantor. Ada Marsha di rumah sakit.

Bagus! Seru Sandy senang, dia bisa berhadapan dengan Marsha.

Sandy : Bisa saya minta nomor ponselnya Pak?

Sofyan : 0815 814 0775

Sandy : terima kasih banyak Pak

Oke, ini terlihat terlalu mudah bagi Sandy. Bukankah terakhir bertemu dengan pak Sofyan dia terlihat tidak banyak membantu? Tapi sekarang dengan mudah membagi semua informasi ke Sandy. Apa pak Sofyan berubah pikiran tentang dirinya? Atau..

Meine BelleOnde histórias criam vida. Descubra agora