Bab 46

14.4K 1K 18
                                    

Maaf atas keterlambatan apdetan
Aku lagi ikut kelas bagaimana menulis efektif
Lumayan juga ternyata
Selama ini banyak kalimat yang belum efektif, masih bisa dipangkas
Belum lagi penggunaan kata sesuai eyd
He he
Dibawa asik aja
Sambil menulis, sambil memperbaiki

Mudah-mudahan masih menunggu Andy dan Bella
Untuk konflik aku nggak mau berat-berat
Dan konflik tidak melulu dari luar
Banyak konflik yang terjadi dari dalam

Maaf kalau sedikit

Enjoy
-viveramia-

*****

Ceklek.

Degg.

Bella terkejut mendengar bunyi pintu yang terbuka. Sepertinya dia tertidur di sofa ruang televisi saat menunggu Andy pulang.

Cepat Bella bangun, membetulkan kimono dan menyambut suaminya.

"Liebe?" seru Andy heran saat mendapati istrinya, "belum tidur?"

Bella menggeleng, dipeluk Andy erat. Misinya malam ini harus berhasil.

"Aku kotor, habis dari proyek. Mandi dulu ya." Andy melepas pelukannya.

"Aku siapkan." Bella menggandeng suaminya masuk ke kamar.

Andy meletakkan tas di meja saat Bella menyiapkan pakaian gantinya kemudian masuk ke kamar mandi.

Bella mengembus nafas pelan. Jantungnya serasa mau copot. Bagaimana ini, diteruskan atau tidak? ucapnya bimbang dalam hati.

Tapi dia sudah sejauh ini. Kalau mau mundur...

Bella duduk di tepi tempat tidur, berusaha menenangkan degup jantungnya yang cepat. Perutnya terasa mulas, kakinya gemetar.

Ceklek.

Andy sudah selesai.

Kenapa cepat sekali?

Ayo Bella, kamu bisa. Toh, dia suami kamu. Bisik kata hatinya.

Baiklah!

Bella bangkit mendekati Andy. Suaminya sedang mengeringkan rambut dengan handuk.

"Hei." Andy melihat Bella sudah di sampingnya, "kirain udah tidur. Nggak ngantuk Liebe? Jangan tidur terlalu malam."

Bella menggeleng.

Oke, bismillah.

Perlahan dilepas kimono yang dipakainya, memperlihatkan apa yang ada di dalamnya.

Degg.

Mata Andy seketika membesar. Allahu Akbar, dia tidak bisa berpaling. Ini bukan pakaian tidur yang biasa dikenakan istrinya. Kapan Bella membelinya? Apa dia menyimpannya sejak lama? Andy berusaha meredakan sesuatu yang bergolak di dalam dirinya.

Bella senang melihat reaksi suaminya, mata Andy tidak bisa berpaling dari apa yang dikenakannya saat ini.

Pelan Bella meraih tengkuk suaminya, mendekatkan wajah mereka.

"Liebe." lirih Andy.

Terlambat.

Bella sudah tidak bisa berhenti.

Andy sempat terhanyut beberapa saat. Saat Bella mengetatkan pelukannya, Andy tersadar. Tidak. Tidak. Tidak sekarang. Bukan seperti ini. Dia sudah punya rencana. Demi Tuhan, dia sudah merencanakan sesuatu untuk mereka berdua. Hanya perlu menunggu beberapa waktu lagi.

Andy mulai memikirkan hal-hal yang dapat mengalihkan pikiranya. Kebakaran! Kebakaran di hotel yang sedang dibangunnya. Gempa bumi! Hotelnya hancur berantakan.

Meine BelleWhere stories live. Discover now