Bab 56 - Perjodohan

15.8K 832 45
                                    

Yaaayyy...

Posting lagi

Lagi kejar target untuk bisa segera selesai

Nggak akan lama lagi kok :D

Enjoy

-viveramia-

***

Bella menangis dalam salat malamnya. Menumpahkan semua sesak di dada. Akhirnya, diutarakan juga maksud hatinya kepada Mai.

Apa Mai membencinya sekarang?

Mai terlihat marah saat Bella memintanya untuk menikah dengan Andy, saat dia berkunjung ke rumahnya.

"Aku tidak mau mendengar lagi satu katapun darimu. Kamu bodoh atau apa? Mana ada perempuan yang memberikan suaminya untuk dinikahkan dengan perempuan lain." Suara Mai terdengar naik.

"Aku tidak mau mendengarnya lagi, dan jawabanku TIDAK," tambah Mai marah.

Bella menarik napas dalam-dalam, berharap sesak di dadanya hilang. Dihapus air mata di pipi.

Bella bangkit dan merapikan mukenanya. Subuh masih 3 jam lagi, Bella memilih untuk tidur sebentar, hatinya lelah, fisiknya lelah.

Malam ini dia kembali tidur sendiri, Andy sedang ke Padang. Akhir-akhir ini suaminya memang semakin sibuk. Bella tahu dia tidak boleh mengeluh, suaminya sedang bekerja, menjalankan perusahaan supaya ribuan karyawannya bisa tetap mendapat gaji.

Kalau Mai tidak berhasil dia bujuk, berarti sekarang jalan satu-satunya adalah Andy. Bella harus membujuk suaminya agar mau menikahi Mai.

Tiba-tiba hatinya terasa nyeri. Sanggupkah dia?

***

Andy memarkirkan mobilnya di tepi pantai. Dia turun dan duduk di salah satu bebatuan. Matanya menatap lurus pada deburan ombak. Lisannya bertasbih lirih.

Pekerjaan tidak ada habisnya, masalah selalu datang silih berganti. Tapi itulah hidup, rangkaian ujian yang tidak berujung.

Kata ustaznya, dunia itu tempatnya berlelah-lelah, kalau mau santai dan istirahat, nanti di surga-Nya.

Nasihat itu langsung menohok hatinya.

Andy bersyukur masih mempunyai pekerjaan. Berapa banyak orang di lua sana yang harus bekerja dengan cara meminta-minta.

Astaghfirullah, ampuni hamba yang belum bisa bersyukur dengan baik yaa Rabb, ucap Andy dalam hati.

Drrtt... Drrtt...

Andy melihat ponselnya, ada notifikasi pesan dari Rahma, ada apa ya?

Rahma Office : Assalamu'alaikum. Pak, jadi pulang besok?

Andy tersenyum membaca pesan dari sekretarisnya itu. Menurutnya Rahma itu perempuan lugu. Dia juga heran, kenapa diusianya yang sekarang, Rahma belum punya pasangan.

Andy : Wa'alaikumussalam. Kenapa, Ma? Kamu kayak istri saya saja, nanya kapan pulang :D

Rahma Office : Ih, Bapak. Saya mau confirm tiket untuk besok.

Andy : Ha ha, iya saya pulang besok. Gimana kabar kantor?

Rahma Office : Kantor baik-baik saja, Pak. Nggak nanya kabar saya nih?

Andy : Memangnya kamu sakit?

Rahma Office : He he, nggak, Pak. Alhamdulillah sehat. Jadi confirm yah, Pak, tiket besok?

Andy : Iya. Kamu mau oleh-oleh apa?

Rahma Office : Apa aja deh, Pak. Saya nggak ngerti oleh-oleh Padang.

Meine BelleNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ