Bab 47 - First Time

17K 1K 16
                                    

Abaikan typo dan italic yah

Belum sempat edit

Enjoy

-viveramia-

****

"Iya, maaf."

Bella sedang di dapur menyiapkan sarapan, saat Andy keluar kamar dan berbicara di ponselnya.

"Emergency." Ucapnya lagi pada seseorang di ponsel.

"Aku tidak bisa janji, but I'll try." Lanjutnya.

Bella berusaha acuh dan fokus ke roti lapis telurnya. Tapi mau tidak mau dia penasaran dengan apa yang dibicarakan suaminya.

"Just this once. You know me, if it's not a matter of life and death--"

"Okay, thanks." Andy mematikan ponsel, dilihatnya Bella sedang menyiapkan sarapan.

"Aku libur hari ini." Andy berjalan menuju meja makan.

"Oya?" ucap Bella senang, tapi dia segera menyembunyikannya.

"Iya." Andy duduk dan mengambil 1 tangkup roti yang masih hangat.

"Kenapa?" tanya Bella penasaran. Ia ikut duduk di hadapan suaminya.

Andy masih mengunyah. "Enak Liebe," puji Andy.

Mau tidak mau Bella tersenyum. Suaminya lucu sekali dengan mulut penuh seperti itu.

Bella mengambil roti dan menggigitnya, hmm..., benar enak ternyata.

"Ehem.." Andy berdehem saat menyelesaikan rotinya. "Ada yang perlu kita bicarakan."

Bella mengangguk. Iya, mereka perlu bicara. Rasanya tidak nyaman saat ada yang mengganjal di hati.

"Tentang kemarin malam."

Degg.

Andy ingin membicarakan saat Bella menggodanya malam itu. Mau tidak mau jantungnya bedegup kencang, menanti-nanti apa penjelasan suaminya.

"Bisa kita bicara di kamar saja?" pinta Andy, merasa tidak nyaman harus membicarakan hal ini di meja makan.

Bella mengangguk.

Andy beranjak mendekati Bella dan mengulurkan tangannya. Bella mengambil tangan Andy, rasanya hangat sekali.

Kring! Kring!

Ponsel Andy berbunyi saat mereka berjalan ke kamar. Andy melihat ponselnya dan mendengus pelan.

"Sorry I have to take this. Kamu tunggu aku di kamar ya," pinta Andy.

"Oke." Bella masuk duluan ke kamar.

Andy sepertinya bicara di balkon, karena Bella tidak bisa mendengar dengan jelas. Sekitar lima menit dia menunggu, duduk di atas tempat tidur.

"Sorry." Andy muncul dengan wajah menyesal. "Aku sudah matikan ponselnya."

"Siapa?" tanya Bella saat Andy duduk di sampingnya.

"Hani."

Bella membentuk huruf O dengan mulutnya, tidak ada kata yang keluar.

"Bagaimana hubungan kalian?" Bella tidak tahu bagaimana hubungan Andy dengan mantan tunangannya itu sekarang. Apa mereka sudah bicara dan berbaikan?

Bella tidak pernah menanyakannya. Ia lebih suka Andy sendiri yang bercerita padanya.

"Baik," jawab Andy singkat, "kami bekerja sama secara profesional."

Meine BelleWhere stories live. Discover now