Bab 30 - Wait For Me, Belle..

16.1K 1.1K 30
                                    

Apdet lagih


Enjoy

-viveramia-

***

Tring!

Andy keluar lift dengan langkah tergesa, dadanya seolah sesak. Hampir saja dia nekat naik tangga ke lantai 6 karena begitu panjang antrian saat menunggu lift tadi.

"Pasien Isabella Maharani." ucapnya pada perawat di ruang rawat inap Anggrek lantai 6.

Andy tahu ini bukan jam berkunjung, tapi dia tidak peduli. Kalau perlu dia akan berhadapan langsung dengan sekuriti yang menjaga pintu dengan ketat.

"Maaf, dengan siapa?" tanya perawat yang bertugas.

"Sandy, Sandy Andalusia." ucap Andy tidak sabar kemudian matanya melihat sekeliling, apa Marsha ada di sana?

"Maaf, hanya keluarga inti yang boleh menjenguk." ucap Si Perawat sopan.

"Saya keluarganya." Well, kalau suatu hari dia menikahi Bella, mereka akan menjadi keluarga kan?

"Maaf, tapi sekarang bukan jam berkunjung."

Tentu saja Andy tahu itu, tapi dia tidak peduli.

Ceklek!

Kepala Andy otomatis menoleh ke pintu ruang rawat inap yang terbuka.

Alhamdulillah.

Marsha...

Andy bernapas lega. Dengan langkah cepat dihampirinya Marsha.

"How's she?" tanyanya dengan wajah khawatir.

"Fine, dokter sedang memeriksa kak Bella." ucap Marsha mencoba menenangkan laki-laki di hadapannya. Bang Andy terlihat sangat cemas, bahkan saat mereka berbicara di telepon sebelumnya, suaranya seperti ketakutan.

Bella, kakaknya mengalami pendarahan. Itu pertanda buruk. Padahal sebelumnya kak Bella baik-baik saja di rumah.

Rencananya mereka akan ke Jerman 2 minggu lagi, tapi karena ada kejadian ini, semua di percepat. Mereka akan berangkat lusa.

Pak Sofyan, papanya sedang mengurus semuanya, mulai dari tiket, akomodasi, rumah sakit. Semuanya.

Tadi pagi, saat semua sudah tenang, Marsha memutuskan untuk memberitahu Andy tentang hal ini, dia berpikir Andy berhak untuk tahu. Marsha mengirim SMS.

Marsha : Bang, kak Bella masuk rumah sakit lagi

Jeda 15 menit.

Andy : masuk RS lagi? Kenapa?

Marsha : pendarahan

Andy langsung menelepon Marsha. Marsha mengangkatnya pada dering pertama.

Andy : Bella gimana?

Marsha : semalam kak Bella pendarahan, kami langsung ke rumah sakit

Andy : semalam? kenapa baru kasih tahu sekarang?

Andy tahu dia seharusnya tidak bersikap seperti itu, seharusnya dia berterima kasih pada Marsha karena bersedia memberitahunya pagi ini.

Andy : Sorry, maaf Sha. Tidak seharusnya abang..

Marsha : it's okay, I understand. Kak Bella baik-baik saja kok, hanya rencana keberangkatan kami dipercepat.

Andy : Kapan?

Marsha : Lusa

Andy : Lusa?

Meine BelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang