Bab 44 - Sembuh

15.3K 960 14
                                    

Aku post dulu ya

Nanti aku edit lagi

Enjoy

-viveramia-

***

Bella duduk di ruang periksa dokter Sofi, ditemani suaminya. Sedari tadi jantungnya berdegup kencang, perutnya terasa mual, tangannya dingin, gemetar.

Genggaman hangat tangan Andy membuatnya sedikit lebih rileks. Tidak ada yang perlu ditakutkan, mereka akan menghadapi semua ini berdua.

Bella tahu suaminya juga merasa cemas, tapi Andy menutupinya dengan sangat baik. Buktinya suaminya masih bisa memberikan sebuah senyuman tipis di wajahnya.

Lastri dan Marsha juga ikut menunggu di ruang duduk. Wajah-wajah mereka terlihat tegang, Lastri tidak henti berdoa semoga hasil tes nya bagus.

Perjuangan mereka selama hampir 6 bulan, ditentukan pada saat ini.

Ceklek.

Degg.

Semua menoleh pada pintu yang terbuka, dokter Sofi masuk ke dalam ruangan.

This is it, ucap Bella dalam hati. Dia memperhatikan raut wajah dokter Sofi. Sebuah senyuman. Bella melihat sebuah senyuman terpatri di wajahnya. Apakah berita baik?

"Maaf menunggu lama." dokter Sofi duduk di kursinya, "saya sudah mendapatkan hasilnya."

Wajah Bella dan Andy terlihat tegang menunggu. Lastri dan Marsha sudah beranjak dari duduk mereka dan berdiri di samping Bella. Lastri memegang bahu Bella, menguatkan.

"Alhamdulillah, Bella sudah bebas dari sel kanker." ucap dokter Sofi tersenyum.

"Alhamdulillah."

Lastri dan Marsha saling berpelukan setelah mendengar berita gembira ini.

Andy menatap Bella dengan penuh syukur, Bella tak kuasa menahan airmatanya. Andy kemudian membawa Bella dalam pelukannya. "Alhamdulillah, alhamdulillah." ucap Andy lirih ditelinga istrinya.

Ikhtiar dan doa yang selama ini mereka jalankan tidaklah sia-sia. Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa-doa.

Allah Maha Baik.

Bella merasa diberikan kesempatan kedua.

Kesempatan untuk berbuat lebih baik lagi dan menjadi lebih baik lagi. Menjadi manfaat bagi banyak orang.

Bella teringat janjinya untuk mewakafkan dirinya di jalan Allah, bila dia sembuh.

Sekaranglah saatnya dia menunaikan janjinya.

"Tetap rutin memeriksakan diri ya Bella. Terapkan hidup sehat, berpikiran positif, dan be happy." tambah dokter Sofi.

Bella melepaskan pelukan suaminya dan mengalihkan perhatian pada dokter Sofi.

"Insya Allah dokter. Saya, suami, dan keluarga mengucapkan terima kasih atas kebaikan dokter selama ini. Maaf kalau kami sering merepotkan." ucap Bella.

"Saya senang bisa membantu." ucap dokter Sofi penuh senyum.

Bella berdiri dan menghampiri dokter Sofi, memberikannya sebuah pelukan hangat. "Semoga Allah membalas semua kebaikan dokter Sofi dan keluarga." ucap Bella lirih.

"Aamiin." balas dokter Sofi.

Bella melepaskan pelukannya dan beralih ke mamanya.

Lastri memeluk Bella erat. Air mata sudah mengalir deras di pipinya. Ini adalah berita terbaik yang diterimanya dalam 6 bulan terakhir. "Alhamdulillah. Sehat-sehat terus ya Belle." ucap Lastri terisak.

Meine BelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang