Bab 24 - Bukan Kamu

16.7K 1.2K 22
                                    

Bella terpaku ditempatnya.

Andy, dia di sini, berdiri di hadapannya.

Jarak mereka sangat dekat. Bella bisa melihat wajahnya dengan jelas.

Masih sama seperti yang dulu, tidak banyak yang berubah. Hanya wajahnya terlihat lelah.

Tapi senyumnya, masih memesona seperti saat pertama Bella melihatnya.

Degg.

Tidak, dia tidak boleh berubah pikiran. Lebih baik seperti ini, menjauh dari Sandy. Ini untuk kebaikan mereka berdua, kebaikan semua orang.

Bella tidak akan membawa Sandy ke dalam masalahnya yang pelik.

"Maaf, permisi." Ucap Bella pelan sambil berlalu dari hadapan Sandy. Digandeng tangan adiknya untuk bergerak menjauh.

Melihat Bella mencoba menghindar, Sandy langsung menyusul. Tidak semudah itu dia akan melepaskannya kali ini.

"Hai Belle, long time no see." Sandy sudah berada di samping Bella yang sedang membayar di kasir.

Bella mengacuhkannya. Dengan cepat dia menyelesaikan proses pembayaran.

"Makasih Mbak." Ucap Bella pada petugas kasir, "yuk Sha."

Bella mengambil tangan adiknya, membawanya masuk ke dalam lift. Sandy mengikutinya.

Bella menekan tombol B. Untunglah tadi dia memarkir kendaraan di basement, jadi tidak akan ada wartawan yang tahu.

"Kamu parkir di basement? Sama donk." Ucap Sandy saat mereka berada di dalam lift.

"Belle.." Panggil Sandy lagi.

Bella tidak mengacuhkan, pandangannya lurus ke depan. Berharap pintu lift segera terbuka sehingga dia bisa berada sejauh mungkin dari Sandy.

Ini tidak baik, jantungnya berdebar sangat kencang bila berdekatan dengan laki-laki itu.

"Jadi sekarang kamu tidak mau bicara denganku?" Tanya Sandy.

Bella masih diam.

"Kamu mau langsung pulang? Kebetulan, aku juga mau ke rumahmu. Kita bareng ya." Ucap Sandy.

Tring!

Basement.

Bella segera keluar, masih menggandeng adiknya.

"Kamu tahu Belle, aku tidak akan melepaskanmu. Tidak setelah aku dengan susah payah menemukanmu." Sandy masih mengikuti Bella.

Bella mengeluarkan kunci mobilnya.

Grab!

Bella terkejut dengan gerakan tiba-tiba Sandy yang mengambil kunci mobil dari tangannya.

"I'll drive." Ucap Sandy sambil menekan alarm mobil dan membuka pintu depan untuk Bella.

"Apa-apaan sih Ndy, balikin nggak." Ucap Bella kesal.

"Aku balikin kalau kita sudah sampai rumah." Sandy masih memegang handle pintu untuk Bella, "masuk Bella."

"Nggak." Seru Bella.

Membiarkan pintu depan terbuka, Sandy menghampiri Bella yang masih berdiri terpaku di tempatnya.

"Aku tidak minta banyak Belle, hanya mau mengantar pulang. Beri aku kesempatan untuk bisa bicara denganmu." Suara Sandy terdengar lembut, "please.., just this once."

"Kak.." Marsha yang sedari tadi diam bersuara, "udah biarin aja kak Andy yang nyetir."

Bella melihat ke arah adiknya, dia ragu.

Meine BelleWhere stories live. Discover now