Bab 62 - Let It Go

18K 1K 31
                                    

Bella memegang benda di tangannya dengan ragu. Sudah lebih 2 minggu. Tapi dia takut. Ya Rabb. Tolong jangan sekarang, dia tidak siap. Tidak dengan semua masalah pada pernikahannya saat ini.

Bella duduk di pinggir bath tub kamar mandinya dengan gelisah.  Bagaimana ini?

Tapi kalau tidak di coba, dia tidak akan pernah tahu. Apa haidnya telat karena stress, atau karena...

Tidak ada gunanya berlama-lama. Bella segera membuka plastik test pack yang ia beli di apotek kemarin. 

Bismillah.

Setelah selesai, Bella meletakkan test pack di atas wastafel. Tunggu dua menit.

Bella meraih test pack dan menarik nafas pelan. Baiklah, apapun hasilnya ini sudah menjadi ketetapan Allah. Dia akan menerimanya.

Degg.

Mata Bella tidak berkedip melihat hasilnya. 

Positif!

Positif...

Dia tidak tahu harus bahagia atau menangis. Tapi air matanya sudah jatuh. Pelan di usap perutnya. Satu lagi amanah yang Allah berikan padanya.

Ya Rabb, kuatkanlah hamba, doa Bella dalam hati. Dia butuh kekuatan untuk menjalani semua ini. Dia harus kuat. Untuk bayinya.

***

"Ada film bagus," ucap Andy pada istrinya saat sarapan. Hari libur kali ini Andy ingin mengajak Bella kencan. Sudah lama mereka tidak pergi berdua saja.

"Aku sudah janji sama anak-anak mau main ke playland. Bareng Sandri dan Mai," tolak Bella halus.

"Aku antar."

"Tidak usah, aku bawa mobil sendiri saja, biasanya juga seperti itu."

"Ummi, aku pakai baju apa?" Aisyah keluar dari kamarnya masih memakai bath robe.

Bella beranjak menghampiri anaknya. "Pakai celana jeans aja, nanti kan mau manjat-manjat."

Andy menarik nafas pelan saat melihat Bella masuk ke kamar Aisyah. Sepertinya usaha untuk dekat kembali dengan Bella tidak akan mudah.

Tidak lama Bella dan Aisyah sudah keluar dan menuju meja makan.

"Abi, aku sama Fatimah mau pergi. Nanti ada Fatih sama Fathir. Ada Mommy Sandri dan Bunda Mai. Abi ikut?" tanya Aisyah sambil duduk di sebelah Andy.

"Abi nggak ikut," ucap Bella cepat. 

Andy yang hendak menjawab langsung terdiam.

"Ya..., sekarang kan hari libur, Abi...," protes Aisyah.

"Abi ikut kok," ucap Andy sambil tersenyum ke anaknya. Biar saja Bella protes.

Bella tidak bisa protes. Terserah Andy saja. Dia sebenarnya malas pergi dengan Andy, itu artinya dia harus berpura-pura di depan Sandri dan Mai kalau rumah tangga mereka baik-baik saja. Padahal tidak.

"Yaaayy!" Aisyah bersorak gembira. Andy menatap Bella, tersenyum. Bella mengalihkan pandangannya. Kenapa Andy masih bisa tersenyum?

Tiba-tiba Bella merasa mual. Cepat dia masuk ke kamarnya dan masuk ke kamar mandi dan menguncinya.

Huekk...

Huekk..

Allahu Akbar. 

Bella berkumur-kumur dan  mencuci mukanya. Andy tidak boleh tahu. Tidak sekarang.

***

Hah!

Rasanya badan Bella terasa remuk. Seharian mengajak anak-anak bermain ditambah pusing dan mual, benar-benar kombinasi yang cocok.

Meine BelleWhere stories live. Discover now