Bab 52 - Pregnant

19.3K 1K 23
                                    

Seperti biasa
Maafkan typo karena belum di edit

Enjoy
-viveramia-

***

Bella memeluk Sandri erat. Tidak ada kata yang bisa mengungkapkan betapa bahagianya dia saat ini. Sandri benar-benar telah mewujudkan pernikahan impiannya.

"You love it?" tanya Sandri saat melepas pelukanya.

Bella hanya bisa mengangguk tersenyum sambil berusaha menahan air matanya.

"I knew it." Senyuman Sandri bertambah lebar.

Bella sangat berbahagia hari ini. Pesta pernikahannya. Dia berada dalam keadaan sehat dan ada Andy di sampingnya. Semua sahabatnya hadir, ada Mai, Dilla, Alif, Rian, Oki, Zaskia, Shiren, Ummi Pipik, semuanya.

Keluarga Bella juga lengkap, dari pihak Mama dan Papanya. Belum lagi keluarga barunya, Papa Reza, Mama Martha, dan keluarga besar mereka.

Sempurna.

"Jangan bikin Bella menangis," ucap Andy pada adiknya.

"I can't help it. She love her wedding party."

Bella memeluk pinggang suaminya. "It's a happy tears."

Ini hari bahagia bagi Andy dan Bella, juga Sandri dan Sidiq. Pernikahan mereka yang terbilang cepat membuat mereka menunda acara walimahnya.

Tapi semua terbayar hari ini. Gedung yang megah, dekorasi yang mewah, makanan lezat terhidang di semua meja, dan mereka dikelilingi oleh orang-orang yang mereka cintai.

Senyuman tidak pernah lepas dari wajah keduanya. Senyuman bahagia, walau lelah menyambut semua tamu yang hadir.

"We have a surprise for you," bisik Sandri di telinga Bella.

Saat ini mereka tengah berada di bagian akhwat, tempat untuk tamu perempuan dan laki-laki dibedakan. Bella duduk satu meja dengan sahabat-sahabatnya, sedang menikmati santap siang.

"Surprise?" Wajah Bella nampak heran. Apa yang dia tidak tahu?

Bella melihat ke Sandri, kemudian Mai, secara bergantian.

Mai terlihat tersenyum lebar. Mai tahu, pikir Bella. Mau tidak mau dia excited menanti kejutan untuk dirinya. She loves surprise.

"Tes tes.."

Degg.

Itu suara Andy, pikir Bella.

"Ehem..., suara saya tidak bagus, tapi saya ingin mempersembahkan sebuah lagu untuk istri saya, Isabella Maharani."

Allahu Akbar. Andy, apa yang dilakukannya? Hati Bella harap-harap cemas. Apa suaminya akan bernyanyi untuknya?

Lalu sebuah lagu mengalun.

Ini kan..?

Suara Andy mulai memenuhi ruangan.

Datanglah bila engkau menangis
Ceritakan semua yang engkau mau
Percaya padaku aku lelakimu

Air mata Bella sudah menggenang. Dia bisa melihat Andy berdiri di ujung panggung bagian akhwat dan menatap ke arahnya.

Mungkin pelukku tak sehangat senja
Ucapku tak menghapus air mata
Tapi ku di sini sebagai lelakimu

Bella beranjak mendekat ke suaminya.

Aku lah yang tetap memelukmu erat
Saat kau berpikir mungkinkah berpaling
Aku lah yang nanti menenangkan badai
Agar tetap tegar kau berjalan nanti

Meine BelleWhere stories live. Discover now