Bab 37 - Operasi

18K 1K 26
                                    

Andy kembali mencium kening istrinya untuk yang kesekian kalinya sebelum Bella masuk ke ruang operasi. Dibelainya kepala Bella yang sudah berbalut topi untuk operasi. "I see you soon Liebe." ucapnya sambil menatap Bella dengan lembut.

Bella tersenyum tipis, berusaha menguatkan hatinya. Dia tidak ingin menangis lagi di hadapan suaminya. "I love you."

"I love you too." Andy mengambil tangan istrinya dan mengecupnya lembut.

Tidak lama, Andy melihat tempat tidur istrinya di dorong masuk ke dalam ruang operasi.

Hati Andy merasa cemas, dia tahu, ini hampir mirip seperti operasi caesar pada ibu-ibu melahirkan. Tapi tetap saja, membayangkan istrinya di meja operasi, membuat Andy khawatir.

"Bella akan baik-baik saja." Sofyan sudah berada di samping menantunya, sambil menepuk bahu Andy.

"Insya Allah Pa." jawab Andy.

Semua ada di sini.

Reza, Martha, Sofyan, Lastri, Marsha, Sandri, Sidiq, dan dokter Sofi.

Mereka duduk di kursi-kursi yang disediakan di ruang tunggu.

Sofyan, Reza, dan dokter Sofi tampak sedang berbincang, Martha dan Lastri ikut menyimak pembicaraan.

Marsha sedang sibuk dengan ponselnya, Sandri dan Sidiq duduk berdekatan dengan Andy.

"Bella akan baik-baik saja, tanteku juga pernah operasi pengangkatan kista di ovariumnya. Alhamdulillah prosesnya penyembuhannya cepat, dan sudah Allah kasih amanah 3 orang anak sekarang." ucap Sidiq pada Andy.

"Seriusan? Kok antum nggak pernah cerita?" Andy menoleh pada Sidiq.

"Ini barusan cerita." jawab Sidiq kalem.

Andy hanya geleng-geleng kepala, "tante antum, artinya tantenya Mai juga?"

Sidiq menggeleng, "bukan sih, dari pihak mama, bukan papa."

"Ooo.." setahu Andy, yang bersaudara dengan ayahnya Mai adalah papanya Sidiq.

"Jadi pulang besok?" Andy mengalihkan pandangan ke Sandri.

Sandri mengangguk, "insya Allah." sebenarnya Sandri ingin menemani Bella lebih lama lagi, tapi mereka tidak bisa terlalu lama meninggalkan London.

"Hati-hati." Andy memeluk bahu Sandri untuk mendekat padanya.

Sandri menyandarkan bahunya pada Andy, "kalau Bella sudah sembuh, ajak main ke London."

Andy tertawa pelan, "ya ya ya.."

"Ada yang mau minum?" tanya Sidiq seraya beranjak dari duduknya.

Setelah memesan minuman ke Sidiq, mereka kembali menunggu proses operasi selesai.

"Bang." Marsha pindah duduk ke sebelah Andy saat Sandri ke toilet.

"Hei Sha, gimana, udah dapet info kapan konsernya?" tanya Andy mencoba mencairkan suasana.

Marsha tersenyum simpul, "belum."

Andy balas tersenyum.

"Bang.." panggil Marsha kembali.

"Hmm?"

"Ngerasa nggak, kalo kak Bella agak berubah sekarang?"

Tentu saja Andy merasakan perubahan Bella. Ketika pertama kali bertemu di rumah sakit dulu, Andy tahu ada yang berubah pada Bella.

Istrinya seperti tidak percaya diri dan lebih sensitif, hal-hal kecil bisa membuatnya merasa sedih.

Andy menduga ini ada hubungan dengan penyakit kanker yang didapatnya.

Meine BelleWhere stories live. Discover now