Chapter 4 - Vacation

135K 6K 23
                                    

[As Aaron in media]

Author's POV
Melihat sapu tangan hitam yang sedang dipegang olehnya, kejadian tadi pagi langsung terlintas dipikiran Kendra.

Tertulis abjad 'A' disapu tangan yang tadi digunakan Kendra untuk menutupi wajahnya yang mungkin rawan dikenali banyak orang, saat melarikan diri tadi.

Berkat muntahannya, Kendra berhasil melarikan diri saat pria itu sibuk membersihkan dirinya.

Sampai saat ini, Kendra masih berdecak kagum dengan dirinya sendiri,

"Entah apa yang kupikirkan sampai berani mencuri barang milik orang lain," Gumamnya.

"Kendra!"

Kendra tersentak, suara candas milik ibunya berhasil membuyarkan lamunannya tentang pria itu. Tak lama kemudian wanita bercelemek, berambut pirang, dan bertubuh mungil itu melongokkan kepalanya di ambang pintu.

"Bersiaplah! Kita akan berangkat ke villa seperti biasanya" Ucap Olivia yang sekarang berdiri di ambang pintu.

Kendra memiringkan kepalanya sedikit, "Hmm? Aku kan harus bekerja," dustanya kaku.

Jadwalnya kosong hari ini, tapi alangkah baiknya jika menghindari diri dari ayahnya itu untuk beberapa hari kedepan. Mungkin saja Abercio akan berbicara mengenai perusahaan lagi dengannya.

Olivia tersenyum licik, "Dad sudah memeriksa jadwalmu hari ini dengan manager-mu," ledeknya kemudian melangkah meninggalkan Kendra.

Kendra menghela napas panjang, ia pasrah. Ayahnya yang cerdas itu ternyata sudah mengatur semuanya dengan sangat baik pula.

Habis ini, Abercio mungkin akan membawanya ke villa yang terletak di dekat pegunungan dan memaksanya disana.

Well, tidak akan ada yang bisa melarikan diri dari sana.

👑

"Kata mom kita akan ke villa, bukan?" Tanya Kendra heran mendapati mobil mereka berhenti di halaman gereja besar dan sepi.

"Mumpung lewat. Ayo kita mampir sebentar." Ucap pria paruh baya itu sembari melepas sabuk pengamannya dan membuka pintu.

Gereja itu tampak sepi, mungkin karena sedang bukan waktunya beribadah.

"Luangkan waktu kita sebentar agar perjalanan kita berjalan dengan lancar, bukankah begitu, sweetheart?" Kendra dan Olivia segera duduk disamping Abercio. Mereka menenangkan diri sebelum memulai doa.

Setelah berdoa, mereka tersenyum lalu saling memandang, entah kapan terakhir kalinya mereka menghabiskan waktu bersama seperti ini.

Kendra tidak merasa menyesal telah menggunakan waktunya untuk berlibur bersama keluarganya hari ini.

"Kendra, jika kau tak ingin turun tangan mengurus perusahaan, bolehkah kami meminta satu hal saja padamu?" Tanya Abercio.

Kendra melongo, Tentu saja ia tidak menyangka apa yang ia dengar saat ini, Ayahnya baru saja menyerah soal warisan?

"Ya! Apapun itu!" Sergah Kendra dengan antusias, menatap ayahnya dengan heran. Tentu saja ia sedikit ragu dengan ucapan Abercio barusan.

✅ A Missing PartWhere stories live. Discover now