Chapter 5 - Fiancé

120K 6.2K 11
                                    

[As Aaron In media]

Kendra's POV
Wajahnya tidak asing, Mereka mendekat dan berjalan ke arahku. Aku mengenalinya! Dia...
Dia pria tadi pagi! Dan aku... aku muntah...

Ini sangat tidak masuk akal! Aku segera berlari masuk sebelum pria itu mengenaliku juga dan mengurung diri di salah satu kamar yang biasanya kutempati.

Apa aku salah? Tapi wajahnya sangat persis dengan pria tadi pagi.

I'm screwed, ini sangat-sangat kacau! Napasku terengah-engah, jantungku berdetak kencangnya bukan main.

"Kenapa ada dia disini?" Gumamku panik.

Apa yang sebenarnya terjadi? Kejadian tadi pagi terlalu memalukan, siapa sangka akan bertemu lagi dengan pria acak di club?

Semua ini menyangkut image-ku! Bagaimana jika ia menyebarkan hal itu dan...Tidak, jangan negative thinking, Kendra!

Aku menempelkan telingaku ke pintu, berusaha untuk mendengar apa yang sedang mereka bicarakan.

Pintu kayu itu terlalu tebal, sungguh. Mereka melakukan hal semacam ini dengan mudah di film-film. Tapi sekarang aku tak bisa mendengar apapun selain suara tertawa mom dan dad.

👑

Suara ketukan pintu membangunkanku dari tidur, ternyata aku tertidur ketika berusaha mendengar percakapan mereka.

"Kendra! Apa kau tidur? Ganti bajumu, Dad sudah menunggu di ruang sauna."

Ketika mendengar suara mom, aku mengerjapkan mataku sejenak dan membukanya perlahan, hari sudah gelap.

Seharusnya pria itu juga sudah pergi dari sini.

Sesuai pesan mom, aku mengganti sweater-ku dengan tank top dan celana training pendek yang biasa kupakai saat jogging.

Ruangan sauna terletak terpisah dari villa, angin malam sepoi-sepoi di luar membuatku ingin cepat-cepat masuk ke ruangan sauna yang hangat itu.

"Dadd!" Teriakku saat masuk ke ruangan itu.

Aku terkejut dan hampir saja mengumpat saat menemukan pria itu masih ada disana, Ia duduk berhadapan dengan dad. Mengenakan singlet yang membuat otot-otot yang terbentuk dibadannya kini terlihat jelas.

Tamatlah riwayatku, ia pasti sudah mengenaliku.

Aku hendak keluar tapi mom datang, ia mendorongku masuk dan langsung menutup pintunya. Aku serasa sedang masuk ke dalam suatu perangkap, apa sebentar lagi aku akan mati?

"Hey, lihat, dia terkejut melihat pria tampan" ledek dad. Dia tertawa kecil, kini jari telunjuknya itu teracung-acung kearah dimana aku sedang berdiri.

I'm dying! Jujur saja, dia memang tampan. Tapi...ini terlalu memalukan. Ruangan polos persegi itu tidak punya semacam tempat untukku bersembunyi.

Dad dan mom menyuruhku duduk disampingnya. Aku tidak tahu dia mengenaliku atau tidak, tapi untungnya pria itu tidak mengatakan apapun sedari tadi.

Kumohon jangan bilang apa-apa, pria tampan. Kenapa juga ia harus ikut dalam perjalanan keluarga kecil kami yang sudah sempurna ini?

"Tunggu, tunggu" kata mom tiba-tiba.

Semua orang terdiam kemudian menatap mom.

"Aaron, lehermu, kalian?" Tanyanya. Mom juga memberikanku tatapan yang tak bisa kujelaskan apa maksudnya.

Leherku? Aku langsung memegang leherku sendiri, apa yang salah?

Aku dan dia otomatis saling menatap.

Gila, aku sudah gila. Banyak bercak merah dileher pria itu. Apa aku yang telah membuatnya begitu? Jika ya, cukup menyeramkan.

Aku jadi penasaran bagaimana kelihatannya leherku sendiri, sayangnya tidak ada cermin disana. Dan aku tidak mungkin bisa melihat keadaan leherku sendiri.

Pria itu terkekeh, "Karena aku sedang bersama Uncle and Auntie, aku jujur saja ini kiss mark" Ucapnya.

Kenapa ia bisa dengan santai bilang bahwa itu kiss mark? Apa hubungannya dia dengan kedua orangtuaku?

"Mom, kurasa ini terluka karena kalung besar yang kugunakan kemarin saat pemotretan" dustaku, jika aku juga bilang ini kiss mark apa yang akan orangtuaku pikirkan nanti?

Dad tergelak, "kebetulan sekali! aku kira kalian--" Ledeknya.

"Tidak!" kami berdua mengelak dengan cepat.

Huh, aku banyak mengeluarkan keringat, entah karena suhu diruangan sauna atau karena gugup. Semoga kali ini kedua orangtuaku percaya padaku.

Suasana begitu canggung, Apa sebaiknya aku pergi dari sini saja?

Baru saja aku akan membuka mulut, dad ternyata sudah memperhatikanku sedari tadi, ia lalu menatapku dengan tatapannya yang berubah menjadi serius seketika.

"Aku akan langsung saja. Kendra, kenalkan, dia Aaron Torres, tunanganmu"

👑
TBC
❤️ Vote dan Comment sesuai apa yang kalian pikirkan ❤️

✅ A Missing PartWhere stories live. Discover now