Chapter 8 - Airport

113K 5.5K 9
                                    

[As Aaron in media]

Kendra's POV
"Ini gila, Poppy!" Seruku. Aku mengacak-acak rambutku yang sudah kusut itu sehingga kini bertambah kusut. Masa bodoh soal penampilanku sekarang, tidak menjadi masalah, look like shit di ruanganku sendiri.

Poppy tidak berkomentar, jika bukan melongo, ia menatapku iba.

Jujur saja, jika aku berada di posisi Poppy, mungkin aku juga akan melakukan hal yang sama.

Kami bertukar cerita, ia benar-benar mendengarkan ceritaku dengan simak. Bagaimana bisa bertemu pria secara acak di club dan pria itu adalah tunanganku sekarang?

Apa yang terjadi di club? Baiklah ini yang diceritakan oleh Poppy barusan, kumohon jangan menganggapku gila. Pengaruh alkohol itu benar-benar luar biasa.

👑

Flashback on
Author's POV
"Lihat! Lelaki tampan itu terus memperhatikanmu," bisik pria berkulit hitam yang duduk bersama dengan Poppy.

Baru berkenalan beberapa saat yang lalu, keduanya tampak langsung akrab saja.

Kendra berusaha membuka mata untuk melihat pria yang dimaksudkan walaupun pengelihatannya itu kini sudah sedikit buram.

"Yang mana??" Tanyanya ngelantur, kesadarannya pasti hanya tersisa beberapa watt, sekarang.

"Kendra? Kau mau kemana?!" Seru Poppy melihat sahabatnya itu berjalan sempoyongan ke arah yang dimaksudkan Luke, pria yang baru saja menjadi pacarnya beberapa saat yang lalu.

"Tenang saja, aku tahu pria tampan dengan jas putih itu, pria disana semuanya baik-baik." Luke mengacungkan kedua jempolnya dengan ekspresi begitu meyakinkan sehingga Poppy percaya dengan apa yang sedang dikatakan Luke.

Kendra berjalan dengan penuh percaya diri meskipun ia hampir terjatuh beberapa kali. Ia berpikir satu ciuman tidak akan jadi masalah jika memang harus membuktikan bahwa ia memang cantik dan menarik meskipun wajah cantiknya itu kini bersembunyi di balik topeng.

Kendra menatap pria itu dengan tatapan nakal berusaha menggoda pria dengan jas hitam yang dianggapnya punya tubuh yang proporsional dan penataan rambut yang rapi.

Meskipun ia sudah tidak sadar dengan apa yang ia lakukan, memperhatikan standar penampilan pria sudah melekat di dalam dirinya.

Kendra langsung duduk dipangkuan pria itu dan mencium bibir serta leher pria itu bergantian. Ia bahkan menikmati rasa Gin and tonic yang melekat di bibir pria itu.

Karena pria tampan itu tidak kunjung membalas ciumannya, Kendra mulai melepaskan ciuman itu dan berpikir sebentar lagi Poppy pasti akan meremehkan dirinya habis-habisan.

Saat Kendra hendak bangkit dari pangkuannya, pria itu tiba-tiba menahan kepala bagian belakangnya dan menciumnya, pria itu melumat bibir Kendra dengan rakus membuat Kendra sedikit terkejut dengan apa yang dilakukannya.

Kendra mengutuk dirinya sendiri, ia pasti sudah memulai permainan dengan pria yang salah di club.

Kendra biasanya jarang menikmatinya, terutama ciuman saat bersyuting, tapi ia seperti menemukan kecocokan begitu saja dengan pria satu ini dan membuatnya tidak ingin melepaskan ciuman itu.

✅ A Missing PartWhere stories live. Discover now