Chapter 49 - Olivia's Birthday

69.8K 3.9K 16
                                    

Sial!
Aaron membanting setir mobilnya, menyandarkan kepalanya di atas setir mobil.

Sudah setengah jam terjebak macet yang begitu panjang. Sementara Kendra sudah menunggunya lama di depan agensi, di cuaca yang begitu dingin pula.

Terus mengutuk lalu lintas dan jalanan yang padat. Ingin rasanya ia menerbangkan mobilnya itu seperti biasanya ia menerbangkan Airbus raksasa.

👑

Cuaca semakin dingin. Kendra memutuskan untuk menunggu Aaron di dalam agensi, setidaknya terasa lebih hangat berada di dalam bangunan itu.

"Kendra?" Sapa Edward.

"Ed!" Seru Kendra dengan sedikit lambaian tangan.

"Tunggu siapa?" Tanya Ed sambil memandang ke sekelilingnya.

"Jemputan!" Jawab Kendra singkat.

Ed mendesah, berusaha menyembunyikan rasa kecewanya. belakangan ini Kendra terus saja menghindar dan bersikap dingin padanya, apalagi setelah pertemuan singkatnya dengan Aaron malam itu.

"Mau kuantar saja?" Tanya Ed ragu. Melihat pakaian Kendra, dress pendek, mantel panjang, dan sepatu boots tinggi membuat Ed menyimpulkan bahwa Kendra akan pergi ke suatu tempat sehabis ini.

Kendra melirik jam di layar ponselnya. Sudah setengah jam menunggu Aaron, tapi mobil Aaron tidak juga tampak dari pintu kaca itu.

Karena Kendra tak menjawabnya, Ed menegurnya, "Kendra?"

Suara dering ponsel Kendra membuat Edward harus sabar menunggu jawaban darinya.

"Macet? Oh tidak apa-apa, kau langsung saja kesana. Kukira kau kenapa-kenapa tadi," Sahut Kendra dengan cepat, kemudian memutuskan panggilan.

Kendra tersentak, tidak mengira pria jangkung itu masih menunggu jawaban darinya.

Jika ia pergi dengan taxi, ia pasti akan melukai hati Ed, bagaimanapun Ed sudah menawarkan tumpangan tadi.

"Baiklah, ayo!" Jawaban Kendra barusan membuat benak Ed terus berseru 'yes!'

Selama perjalanan beberapa menit itu, keduanya hanya berbasa-basi soal pekerjaan, tidak menyinggung urusan pribadi atau semacamnya.

"Acara ulang tahun?" Edward tersenyum kecil, melihat gerbang mansion itu terbuka lebar. Ada beberapa dekorasi di halaman depan yang berbau outdoor party.

Kendra terkekeh. Bertanya-tanya apa ia harus mengundang Ed untuk masuk atau tidak.

"Err, terima kasih tumpangannya. Kau pasti sangat sibuk," Ucap Kendra menebak-nebak.

"Tidak, aku tidak sibuk, sedikit membosankan di rumah sendirian," Jawab Ed sambil terkekeh, menatap Kendra, berharap wanita itu mengundangnya masuk.

"Mungkin kau mau masuk? Sebentar?" Ucap Kendra ragu sambil menggaruk tengkuknya yang bahkan tidak terasa gatal sama sekali.

"Aku boleh?" Edward tersenyum lebar, menampakkan deretan gigi putihnya. Ia segera membuka pintu dan melangkah keluar.

Kendra meneguk ludah, berharap, semoga saja kejadian di high line tidak terulang lagi.

"Happy birthday, mom."

✅ A Missing PartWhere stories live. Discover now