Chapter 38 - Clinic

85.8K 4K 13
                                    

[As Aaron Torres in Media]

Author's POV
"Kembaran? Maksudmu?" Aaron menautkan kedua alisnya dan menatap Kendra heran.

Kendra terus mengangguk, terdengar gila, tapi apa salahnya bertanya?

"Kau tinggal dimana sebelumnya?" Tanya Kendra lagi penasaran.

"Brooklyn" sebutnya.

"Kau kenal denganku di masa remajamu?" Kendra menatapnya intens, tidak sabar menunggu jawaban yang akan keluar dari mulut Aaron.

Aaron mengernyit, tertawa dengan keras, seolah pertanyaan Kendra terdengar lucu olehnya, "Ada apa kau ini?"

Kendra bergeming, mengerucutkan bibirnya, dari raut wajahnya terlihat seperti ia sedang mengambek.

"Kau lupa kita bertemu di kelab malam itu? Perlu kuingatkan lagi memangnya?"

"Jangan bercanda!" Jawabnya kesal.

"Jadi, apa ini alasanmu sekarang ikut denganku ke bandara? Untuk menginterogasi aku?" Tanya Aaron sembari meliriknya.

"Fokus menyetir, aku hanya ingin bertemu dengan dad!" Alasannya lalu kembali memandang ke jendela.

Sesampainya disana, Kendra segera menarik Aaron ke salah satu kios untuk membeli gelato yang sedang menjadi favoritnya belakangan ini.

Kendra menikmati gelato-nya, Aaron sudah persis seperti asisten pribadinya. Berjalan membuntuti Kendra, membawakan tas wanita itu dan membersihkan cemotan di wajahnya.

Kendra tidak pernah meminta pria itu untuk melakukan semua itu, pria itu yang kesal sendiri melihat Kendra kesusahan makan gelato sambil berjalan.

Mereka berjalan menelusuri koridor khusus para pekerja di bandara. Hampir seluruh pasang mata memperhatikan keduanya. 

Kendra tidak terlalu menutup wajahnya, tapi ia hanya menggunakan topi penutup kepala jaketnya agar tidak kelihatan terlalu mencolok.

"Hey! Bintang!" Seru seorang wanita paruh baya di depan mereka.

Keduanya sempat tersentak kaget, lalu kembali tersenyum lebar.

"Ms.Lin!" Sahut Kendra semangat. Sedangkan, Aaron hanya menatap mereka bergantian.

"Feel great? Ada babu yang bisa kau bawa kemana-mana" Ledek wanita itu sambil melirik Aaron.

"Kulihat pertemuan dengan perusahaan sebelah sudah dimulai daritadi," Sindir Aaron sambil menunjuk belakangnya.

Wanita itu tersentak kaget, "Apa?! Aku harus pergi! Sampai jumpa!" Teriaknya lalu berlari meninggalkan keduanya.

Kendra hanya tertawa kecil melihat kelakuan Ms.Lin yang masih bersemangat layaknya anak muda di usianya yang sudah terbilang cukup tua.

"Rasakan itu," Gumam Aaron sambil menahan tawa, masih melihat ke arah dimana terakhir kali wanita itu menghilang.

"Jangan bilang kau menipunya?" Ucap Kendra tak habis pikir.

Aaron terkekeh dan Kendra langsung tahu apa jawabannya. Aaron benar-benar menipu Ms.Lin hanya karena wanita itu sudah meledeknya tadi.

"Itu sudah biasa, kami sudah sering begitu," Sahutnya.

"Bukannya kau juga harus pergi?" Tanya Kendra ketika ia benar-benar menghabiskan gelatonya.

✅ A Missing PartWhere stories live. Discover now