Chapter 35 - Don't Leave Me

88.1K 3.9K 10
                                    

[As Aaron in media]

Author's POV
"Aaron?" Kendra terbelalak, merasakan kedua kakinya tidak lagi mampu menopang tubuhnya.

Kendra duduk meringkuk, wajahnya dibenamkan dalam dekapan tangannya, "Aku benar-benar sudah gila!" Lirihnya sembari mengacak-acak rambut pendeknya.

Aaron mendekatinya dan berjongkok, ia perlahan menaikkan wajah Kendra.

Kendra menatapnya heran, jika ini hanya khayalannya, kenapa semuanya terasa begitu nyata? Kendra kemudian mengerjapkan matanya sekali, lalu menyentuh wajah Aaron dengan ragu.

"Kau disini?" Tanyanya lagi.

Aaron mengangguk, ia memegang kedua lengan Kendra berniat ingin mengajaknya untuk berdiri, tapi Kendra malah menolak dan menepis kedua tangannya itu.

Kendra memilih untuk tetap berada di posisinya sekarang. Ia mengeluarkan semua tangisan yang sudah ia tahan sejak hari itu.

"Ayo kita berpisah saja!" Ucap Kendra. Meskipun sulit untuk mengatakan hal itu, mungkin menurutnya keputusan ini memang yang terbaik, untuk apa lagi mempertahankan perasaan yang tidak akan pernah terbalas ini?

Lebih baik pergi dari kehidupan Aaron dan jangan pernah mengganggu hubungan orang lain.

Aaron diam tidak berkomentar, ia menatap heran wanita yang tampak sangat kacau itu.

"Kenapa kau tidak pernah menjawab panggilan dariku? Lalu kau tiba-tiba saja pergi dari rumah dan menginap disini, kau juga berbohong padaku soal--"

Ucapan Aaron terpotong karena disela oleh Kendra, "Kubilang ayo berpisah saja!" Ucapnya sekali lagi dengan nada yang pelan dan putus asa.

"Kendra, ada apa denganmu?" Tanya Aaron heran, mengguncang pelan tubuh Kendra yang sedang menatap dengan tatapan kosong.

"Tenang saja, aku tidak bilang apapun pada mom, aku juga sudah bilang kau yang mengantarku hari itu," Jelas Kendra.

Matanya berkaca-kaca, meskipun ia tidak ingin menangis, entah kenapa sepasang matanya itu terus saja mengeluarkan air mata.

"Itu tidak penting, Kendra! Aku tidak pernah melakukan apapun untuk dilihat oleh mereka! Termasuk adikku!" Sentaknya.

Kendra memejamkan matanya sejenak, ia sedikit takut karena suara Aaron yang tiba-tiba saja nyaring membentaknya.

Meskipun begitu, Kendra berusaha menatapnya lurus-lurus, mengingat apa yang sudah ia lihat kemarin, membuatnya tambah muak saja dengan pria satu ini.

Aaron tetap menatap sepasang mata hazel itu berusaha mencari bagaimana sesungguhnya perasaan wanita di depannya itu.

"Maaf" desis Aaron sembari memalingkan wajahnya. Menyesal sudah membentak wanita itu tadi.

"Aku benci padamu," Ucap Kendra.

Aaron merasa bersalah, ia baru saja akan menarik gadis itu dalam dekapannya, tetapi Kendra malah mendorongnya.

Kendra dengan cepat bangkit hendak
membuka pintu dan keluar dari ruangan secepatnya, tapi niatnya sekejap runtuh karena Aaron tiba-tiba memeluknya dari belakang.

✅ A Missing PartWhere stories live. Discover now