Chapter 51 - News

69.3K 3.5K 3
                                    

Pertengahan bulan Desember.
Hampir semua tempat terdengar nyanyian lagu menyambut datangnya hari natal.

Tak lupa memakai mantel tebal, syal, dan boots, Kendra sedang berjalan-jalan ditengah Rockaway boulevard. Tak lama kemudian, pandangannya mulai tertuju pada rak penjual majalah dan koran terkini.

Poppy Bjergsen dates Edward Bower?

Tulisan di salah satu cover majalah musim dingin minggu ini sedikit membuat Kendra terkejut. Foto Poppy dan Ed? Mereka bersama?Bagaimana bisa? Bagaimana dengan Luke?

Apa ini alasan Ed sudah jarang bertanya tentang kabarnya? Dengan cepat Kendra mengambil buku itu dari rak milik penjual kaki lima dan menukarkannya dengan beberapa lembar dollar.

Dengan cepat Kendra membuka halaman majalah itu satu per satu mencari halaman yang menjelaskan maksud dari gambar cover itu.

Terpampang dengan jelas beberapa foto Poppy bersama Ed yang diambil dari segi paparazzi, Alias candid.

Baru berjalan dua minggu setelah dirilisnya sekuel 'Double A'. Komentar-komentar negatif itu secara tidak langsung sedang mengancam keberlangsungannya karir Kendra.

Ia sedang berada di masa-masa sulit. Ia barusan dipecat, sebagian besar kontrak -kontrak iklan sebentar lagi akan berakhir, dan kometar-komentar negatif dari orang-orang tidak bertanggung jawab itu hanya membuat pihak pengontrak ragu memberinya perpanjangan kontrak.

Tanda-tanda seperti ini yang biasanya membuat banyak aktor kehilangan nama mereka dan bisa saja mereka ditendang dan dilupakan dari dunia entertainment.

Sementara Ed, pria tak bertanggung jawab itu entah sengaja atau tidak, ia melimpahkan semua masalah itu kepada Kendra.

Karirnya berada di titik aman karena rumornya mengencani Poppy.

Poppy sedang naik daun.

Kendra tidak pernah sekalipun iri dengan popularitas Poppy. Meskipun semua popularitasnya itu kini hilang, lenyap, semuanya berpindah ke Poppy.

Getaran ponsel di saku Kendra sempat menghentikan langkahnya. Ia mengambil ponsel di dalam mantel tebalnya itu dan menempelkannya ke telinga.

"Aaron!" Panggilnya dengan suaranya yang terdengar manja.

"Aku sedang bosan," Keluh Kendra lagi. Ia berjongkok di sudut jalanan yang lebih sepi dan memeluk majalah beserta tas jinjingnya.

"Kau? Dimana?" Kendra tersentak, ia melihat dan mencari ke sekelilingnya.

"Hi, beautiful," sapa Aaron tiba-tiba muncul di belakangnya.

"Berdirilah! Kenapa kau berjongkok disana?" Aaron mengernyit, menarik tangan wanita itu dan mengajaknya berdiri.

Melihat raut wajah murung Kendra yang sedikit tertutupi oleh syal yang tebal, pria itu langsung memeluknya, "It's Okay, Kendra."

Kendra menghela napas panjang, hembusan napasnya diikuti dengan asap putih karena cuaca yang sangat dingin. Meskipun salju belum turun, cuaca semakin hari semakin dingin saja.

"Kau bisa, Kendra. Bukankah katamu ada pemotretan dengan merek terkenal musim ini?"

Kendra mengangguk pelan. Bibirnya masih mengerucut, menatap Aaron dalam-dalam. 

Pemotretan itu penentu apakah akan menjadi pemotretan terakhir dalam keberlangsungan karirnya atau malah jadi kunci kebangkitannya.

"Kau sudah menghubungi Luke?" Kendra menunjukkan cover majalah yang barusan ia beli, membuat Aaron cepat-cepat melepaskan pelukan hangatnya dan menyita majalah itu dari tangan Kendra.

"Aku akan bertemu dengannya, bagaimana dengan Poppy? Apa berita ini sudah benar?" Aaron membolak-balik buku itu seolah mencari penjelasan dari gambar.

"Poppy pasti sibuk!" Jawab Kendra yang masih saja cemberut. Ia benar-benar bosan, selain tidak ada kerjaan, tidak ada yang bisa diajak untuk menemaninya berbelanja belakangan ini.

Orang seperti Kendra tidak bisa hanya duduk diam sendirian di rumah.

👑

Karena tidak ingin berlama-lama pusing dengan berita itu, ia mendatangi lokasi shooting Poppy dan bertanya langsung padanya,

"Tidak! Sungguh, kau harus percaya padaku!" Poppy menatapnya khawatir. Berusaha menjelaskan bahwa hal itu tidak benar.

"Aku harus pergi Kendra, tidak ada waktu lagi. Nanti kuhubungi," Sahut Poppy tergesa-gesa, kemudian melangkah keluar, meninggalkan dirinya sendiri di fitting room itu.

Kita hidup dalam roda kehidupan, Kendra.

Hanya itu kalimat yang selalu menyemangati hari-harinya yang membosankan. Percaya bahwa habis menderita hidup di bawah, roda kehidupan akan berputar membawanya kembali ke posisi paling atas.

Kendra memutuskan untuk pulang kerumah dengan salah satu mobil milik Aaron yang belakangan ini sering ia gunakan untuk pergi kemana-mana.

Sepertinya dengan sebotol beer, sore ini akan menjadi lebih hangat. Kendra mengambil botol minuman beralkohol itu sambil menunggu kepulangan suami tercintanya, Aaron.

👑

"Kendra? Kendra?" Aaron melempar tasnya. Melonggarkan dasinya, penampilannya terlihat sempurna kusutnya. Banyak pekerjaan yang masih harus ia kerjakan sebelum Abercio benar-benar melepaskan kendali utuh perusahaan kepadanya beberapa hari ke depan.

Bau alkohol memenuhi ruangan itu. Ia mendapati Kendra membaringkan kepalanya diatas meja bar dengan posisi tidak nyaman.

Baru saja akan memindahkan tubuh wanita itu. Kendra tiba-tiba terbangun dan duduk dengan tegak.

"Aaron, minumlah bersamaku," ajaknya sambil memberikan Aaron gelas besar berisi minuman beralkohol itu. Nada bicaranya sudah jelas ngelantur, wanita itu pasti sudah mabuk.

Minuman beralkohol memang enak diminum saat cuaca dingin begini. Tapi Aaron terpaksa harus menolaknya karena masih ada sisa pekerjaan yang harus ia selesaikan.

Jujur saja, Aaron belum terbiasa dengan semua ini, ia masih lamban memutuskan dan mengerjakan semua hal yang jelas berbeda dengan pekerjaan menerbangkan pesawat.

Tapi ia yakin, seiring berjalannya waktu, ia akan terbiasa dengan semua pekerjaan itu.

Kondisi Kendra seperti ini terus saja menambah beban pikirannya.

Belakangan ini jika bukan mabuk, Kendra malah cepat terlelap. Aaron jadi jarang bertemu dengan wanita itu, apalagi bertukar cerita seperti biasanya, sedangkan pagi sekali, Aaron sudah harus pergi bekerja.

Aaron hanya berharap, karir tersayang Kendra itu cepat membaik dan Kendra bisa kembali, seperti Kendra yang bersemangat seperti biasanya.

Aku merindukannya.

TBC
❤️Jika ada saran dan kritikan silakan dicomment aja, guys. ❤️

✅ A Missing PartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang