Chapter 53 - New Job

64.9K 3.3K 19
                                    

Musim dingin belum juga berakhir, suhu udara masih membuat menggigil. Angin yang berhembus bagaikan membawakan butiran-butiran kristal es tak kasatmata.

Untuk pertama kalinya dari seminggu sepi itu, ponsel Kendra berdering. Ia segera meraihnya dan berpikir sejenak apa ia harus menjawab panggilan dari nomor tidak dikenal itu atau tidak.

"Hello?" Sapa Kendra.

"Hi, Kendra! Bagaimana kabarmu? Maaf, tapi apa mungkin anda sudah menerima email dari saya?" Ucap suara itu.

Email?
Kendra mendesah. Tebaknya ini adalah salah satu kerjaan telemarketing dari suatu perusahaan yang ingin mempromosikan sesuatu.

Setelah meletakkan ponselnya asal ke meja didepannya, Kendra berpikir sejenak, mungkin kini memang saat terbaik dimana ia akan membuka semua email-email itu.

Lebih dari seratus pesan tidak terbaca, sebagian besar adalah pesan ucapan-ucapan selamat dari rekan-rekan artis lainnya. Kendra berhenti disalah satu pesan percakapan terbanyak, yaitu pesan dari Edward Bower.

"Hi Kendra, Canada benar-benar menarik! Kapan-kapan aku harus membawamu kesini!"

"Aku sedang di Niagara falls, kau percaya?"

"Kendra, kenapa kau tidak pernah membalas pesanku? Aku hanya ingin bilang padamu, aku diminta jadi model di Toronto! CN tower disana memang sesuatu! Kau harus lihat ini dengan matamu sendiri *cry*"

"Setelah seminggu, aku akhirnya punya seorang teman. Dia Canadian, dan aku sedikit berlepotan mendengar logat khasnya *laugh*"

"Jangan marah padaku, Kendra. Maafkan aku. Sungguh, aku merindukanmu. Peter, teman yang kuceritakan kemarin, aku sedikit tidak cocok dengannya"

Apa ini email yang Ed maksud?
Pesan itu sudah lama sekali, setelah membaca semua isi pesan itu, Kendra jadi ingin sekali bertemu dengan Edward sekarang juga.

Lupakan soal perasaan yang telah berlalu, kenapa belakangan ini Ed tidak bertanya tentang kabarnya lagi?

Penasaran pesan apa yang kali ini dikirim oleh telemarketing itu, Kendra segera mencari pesan masuk terbaru dipaling atas dan memperbesar tulisan-tulisan dengan latar putih bergaris itu.

Kendra melongo, kini matanya membulat sempurna. Pesan itu berisi undangan, ia telah diundang suatu agensi yang ingin memperkerjakan dirinya.

Agensi apapun itu, mereka telah mengambil resiko besar. Karena agensi kecil mungkin saja akan bangkrut jika popularitas dan nama Kendra tidak segera dibereskan.

Kendra kemudian menyambar pulpen dan kertas di dekat meja itu dan menyalin alamat yang tertera dalam pesan itu.

Hari ini akan menjadi hari pertamanya melakukan lagi pekerjaan yang paling ia inginkan setelah lama menganggur.

👑

Bangunan bertingkat tiga dan sederhana, terletak di pinggiran kota New York. Jaraknya hanya tiga puluh menit dengan berkendara atau bisa ditempuh dengan naik bus sekali.

Meskipun bangunan agensi lamanya yang jauh lebih tinggi bertingkat-tingkat dari yang satu ini. Entah apa yang membuat Kendra, dahulu si bintang terkenal itu langsung mendatangi agensi kecil seperti ini dengan rasa percaya diri.

"Brenda?"

Kendra mengerjapkan matanya dengan cepat, melihat wanita di depannya lurus-lurus.

Beberapa menit yang lalu, ia sudah berkeliling, memantau lingkungan baru yang akan menjadi tempatnya mengawali kembali karirnya yang sudah runtuh, mendapat sambutan hangat dari beberapa orang, dan kini wanita yang ia kenal adalah pemilik agensi ini?

Sulit dipercaya...

"Kau akan menerima tawaranku, bukan?" Tanya Brenda percaya diri.

Kendra tak berkomentar, bahkan ke-spontanannya dalam berbicara sama persis seperti Aaron.

Seulas senyuman kecil mulai tersungging di bibir indah Kendra, "Maaf, tapi aku tidak ingin dipekerjakan karena koneksi"

"Oh, tidak. Bukan begitu, sungguh!" Bujuk Brenda kemudian.

Kendra masih sibuk memperhatikan setiap bagian dari ruangan yang tidak terlalu luas itu.

Entah sejak kapan agensi ini ada dan kenapa Brenda malah memusatkan perhatiannya itu kepada pekerjaan lain sementara ia sudah punya pekerjaan dengan gaji yang fantastis.

"Jika kau tidak nyaman, aku akan tetap berperan menjadi CEO-mu saat di agensi. Kau tahu kan aku itu seorang aktor yang handal!" Bujuk Brenda lagi sambil tertawa kecil.

Bagaimanapun, ia sangat ingin membantu keberlangsungan karir Kendra. Bukan hanya Poppy, Brenda jelas tahu akan keserakahan salah satu rekannya, Edward Bower.

👑

"Kau darimana saja?" Teguran Aaron sempat mengagetkan Kendra yang sedang berjalan menuju kamarnya.

Sejak menerima tawaran Brenda dan menandatangani kontrak tanpa bertanya lebih dahulu pada Aaron, Kendra masih linglung, daritadi menempuh perjalanan dengan tatapan kosong.

Entah apa yang telah merasukinya sampai langsung menandatangani kontrak tanpa berpikir panjang.

Satu hal yang paling jelas, bahwa Kendra sangat-sangat sedih melihat nasib pekerjaannya di ujung tanduk begini.

"Uhm, kebetulan aku singgah ke...bar di dekat sini" Jawab Kendra terbata lalu mengubah arah tujuannya lalu mendekati pria itu.

Aaron hanya mengangguk, lalu memusatkan kembali perhatiannya pada ponsel yang sedang ia pegang sedari tadi.

Kendra mengernyit, "Kenapa kau tidak bertanya lagi?"

Setahunya, Aaron selalu melarangnya ke bar sendirian, apalagi untuk mendapatkan minuman beralkohol. Aaron biasanya selalu perhatian, selalu bertanya apa alasannya minum. Tapi tidak kali ini.

Aaron mendongak, ia tidak menduga Kendra akan bertanya seperti itu. Tidak heran wanita itu pasti membutuhkan minuman keras karena merasa tertekan oleh karirnya belakangan ini.

"Aaron!" Kendra malah meninggikan suaranya dan matanya berkaca-kaca, menahan air mata.

Aaron tambah cemas, ia bangkit mendekati wanita itu dan menyeka air mata pertama yang jatuh ke pipi Kendra.

Kendra memeluknya, menceritakan semuanya, ia sedih dan juga kecewa. Bagaimana bisa selama apa yang sudah susah payah ia dapatkan hilang, lenyap begitu saja dan ia harus memulainya dari awal?

Kenapa dari sekian banyak aktor yang bersamanya memerankan film Double A tidak ada yang seterpuruk dirinya?

Ini tidak adil.

Semuanya terasa begitu berat bagi Kendra, lega, akhirnya ia bisa mengeluarkan semua kekesalannya itu setelah sudah lama ia tahan.

TBC

✅ A Missing PartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang