Chapter 60 - Treasure

65.2K 3.1K 11
                                    

"Kendra! Kau berhasil menjual lebih dari target hanya dalam waktu lima belas menit!!" Teriak Jeremy terengah-engah habis berlarian mencari Kendra.

Ruangan peristirahatan yang luas itu sedikit padat. Tidak peduli lagi ada banyak model terkenal di ruangan itu, Jeremy langsung berteriak begitu saja karena terlalu gembira mendapat kabar baik itu.

Beberapa kelompok model terkenal yang juga berada disana tampak sedang membicarakan dirinya, ada yang menatapnya sinis, bahkan ada juga yang langsung pergi untuk memastikan perkataan manager Kendra.

"Selamat, Kendra. Kami tentu akan memberikanmu lebih dari kontrak musim semi!" Ucap beberapa orang berpakaian 'staff'.

"Kenapa tidak berikan dia coat premium tadi? Siapa yang bertanggung jawab?" Omel salah satu pria paruh baya yang adalah pemandu pemotretan tadi.

Kendra masih tidak habis pikir. Hatinya senang bukan main, ini artinya ia telah berhasil mengembalikan karirnya yang sempat runtuh?

"Mr.Parker! Dia putri Abercio Damaris, orang terkaya nomor dua di negara. Mereka tentu saja bisa membelinya dengan seluruh uang yang mereka punya!" Seru sebuah suara dari keramaian orang.

Semua orang di ruangan langsung mencari-cari asal suara itu, termasuk Kendra dan Jeremy.

"Ed?" Gumam Kendra kecewa sambil melihat pria tinggi yang berdiri diantara kerumunan orang banyak.

"It's not fair!" Teriaknya lagi, setelah itu terdengar juga suara teriakan dan seru beberapa orang yang mendukung pendapat Ed.

Ed sepertinya menginginkan kontrak itu lebih daripada yang lain.

"Tidak tahu malu! Apa kau tidak tahu brand kami ini adalah brand ternama yang harus mendata setiap identitas pembelinya?" Sergah Mr.Parker galak membuat semua di ruangan itu terdiam.

👑

"Kau percaya itu?"
"Jadi mau makan siang dimana? Ku-traktir"
"Kendra?" Ucap Jeremy berkali-kali, dan baru ditanggapinya sekarang.

"Hah?" Jawab Kendra spontan, baru tersadar kembali dari lamunannya.

Jeremy terkekeh melihat wajah Kendra yang menggemaskan saat terkejut, "Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanyanya lagi.

"Ehm...Tidak, tapi Ed kenapa ya?" Gumam Kendra yang lalu menatap dengan tatapan kosong.

"Edward bower, yang tadi melawanmu, huh?" Sahut Jeremy sambil melirik wanita yang duduk disampingnya.

Setengah jam yang lalu, mereka berdua memutuskan untuk duduk di tempat yang lebih sepi sambil menunggu kontrak yang sudah mereka janjikan selesai dicetak.

"Dia itu temanku, kau tahu, kan?" Tanya Kendra kepada Jeremy dengan nada yang tak habis pikir.

"Siapa yang tidak tahu? Setelah menyelesaikan project film romance kalian, kau menolak pernyataan cintanya, bukan?" Ucap Jeremy yang kemudian ditanggapi Kendra sebagai candaan.

"Lelucon yang lucu!" Ledeknya.

Jeremy mendongak, memandang wanita yang duduk di sampingnya mengernyit, "Lelucon?" Tanyanya heran.

Alis Kendra saling bertaut, "Jadi apa?"

"Beritahu aku bagaimana kau menolak cintanya sampai-sampai para penggemar Edward marah besar," Tanya Jeremy sambil membetulkan letak kacamatanya.

"Maksudmu?"

"Kau tidak tahu 'Edbow.com'? Blog sekaligus forum komunikasi Ed dengan para penggemarnya," Jelas Jeremy.

"Dia sering posting disana," tambahnya

Kendra semakin binggung akan ucapan-ucapan Jeremy, "Ada hal semacam itu?" Tanyanya dengan alis berkerut heran.

Jeremy mengangguk, "Kulihat banyak komentar buruk tentang dirimu, para penggemarnya tidak akan segan-segan membuat berita hoax tentang dirimu untuk membalaskan dendam Ed."

"What? Sejak kapan? Kenapa aku tidak pernah tahu itu?" Balas Kendra tak habis pikir. Ia langsung merogoh sakunya mengambil ponsel pintarnya.

"Well, satu...dua...tahun sejak Ed pergi ke Canada, maybe."  Jeremy sambil menghitung dengan jemarinya.

Kendra tidak berkomentar,

"Aku masih salut dengan bintang sepertinya, dia kelihatannya cukup bekerja keras dalam ketenarannya, bukan begitu?" Lanjut Jeremy sambil membetulkan letak kacamatanya.

Kendra berpikir sejenak, mengolah satu per satu perkataan Jeremy dari awal, "Wait, jadi dia menulis sesuatu yang tidak benar tentangku di blog pribadi miliknya?"

"Tidak benar?" Tanya Jeremy spontan.

"Aku tidak pernah...No, dia tidak pernah sekalipun menyatakan perasaannya padaku!" Sahut Kendra berusaha meyakinkan manager-nya itu.

"Benarkah?"

Kendra mengangguk-angguk,

"Benar begitu?" Tanya Jeremy, untuk memastikannya sekali lagi

Kendra kembali mengangguk, "Yeah, tentu saja!" Jawabnya ketus.

Seulas senyuman lebar tersungging dibibir tipis milik Jeremy, "This shit is going to hit the fan!" Serunya dengan suara yang nyaring.

"Apa maksudmu?"

Ia terkekeh, "Maaf, aku terlalu bersemangat"

Setelah menyelesaikan pembicaraan yang tidak terduga itu, mereka segera menandatangani kontrak dan pulang dengan mobil kecil milik Jeremy.

"Jeremy, tidakkah sedikit aneh jika Edward melakukan hal yang sama sekali tidak penting untuknya?" Kendra belum berhenti berpikir sedari tadi.

"Hmm? Kau masih memikirkannya?" Jeremy meliriknya sebentar, lalu menyalakan mesin mobil.

"Jika kubilang ia gila tenar, kau percaya?" Tambah Jeremy.

Ucapannya barusan membuat Kendra mendongak, memandang Jeremy penasaran.

"Carmila bahkan lebih memilih bajingan sepertinya" gumam Jeremy pelan.

"Carmila? Siapa Carmila, by the way?" Kendra bertanya lagi.

Jeremy tersenyum hambar, "My ex"

"Lanjutkan, Jeremy! Aku penasaran," goda Kendra sambil menyikunya.

"Ayah Carmila pemilik agensi yang cukup besar di Canada, Edward mengencani putrinya supaya dapat kontrak besar berkat bantuan Carmila. Begitula cara Ed memulai karir kebanggaanya."

"Jadi, mantan pacarmu, Carmila mengkhianatimu?" Tanya Kendra ragu.

Jeremy terlihat sedih, tapi ia tetap saja mengatakan semuanya kepada Kendra sambil tersenyum, "Lebih tepatnya aku diduakan" katanya.

Kendra memutar bola matanya, "Gosh! Bukankah itu sama saja?" Ucapnya sambil terkekeh.

Keduanya tertawa, percakapannya bersama Jeremy selalu membuatnya merasa lebih baik.

Sekarang Kendra tahu, bahwa sesuatu di dekatnya yang kelihatannya baik, bukan berarti ia benar-benar baik.

Edward mungkin adalah salah satu penyebab kenapa karirnya sempat runtuh hari itu.

Terlepas dari hari ini, apa Kendra sanggup memaafkan Edward suatu hari nanti?

TBC
Thanks for reading.

✅ A Missing PartWhere stories live. Discover now