Chapter 25 - Bad News

80.9K 4.2K 10
                                    

Author's POV
"Mr.Damaris! Pesawat Damar Air 234 dengan kode pendaftaran A-WXYZ hilang dari pantauan radar," Ucap seorang pemuda dengan panik.

Pria paruh baya itu terbelalak, meskipun bukan pertama kalinya ia mendengar kabar yang serupa, hal itu selalu saja terdengar sangat-sangat buruk untuknya. Ditambah lagi Aaron yang sedang melakukan perjalanan panjang.

"Sudah banyak reporter dan awak TV diluar, sir" Ucapnya lagi.

Abercio segera pergi keluar untuk memastikan keadaan dan ia juga berjanji kepada reporter untuk segera memberi rincian lebih lanjut mengenai hal ini.

Setelah itu, ia kembali ke ruangannya dengan tatapan kosong. Yang ia harapkan sekarang, hanyalah kepastian dari kondisi Aaron.

"Berdasarkan yang saya dapatkan disini, lokasi terakhir di Caribbean sea dengan captain Aaron Torres." Pemuda itu membacakan berkas-berkas yang ada ditangannya.

Mendengar hal itu, ia memejamkan matanya. Merasakan alam bawah sadarnya lemah putus asa.

"Ratusan orang termasuk penyelam, kapal, helikopter, dan kapal selam sudah dikerahkan dalam operasi pencarian. Tim Evakuasi berpusat di kawasan pantai Jamaica, kecelakaan belum dapat dipastikan sampai kita menerima laporan lanjut dari tim evakuasi. Sekian, sir." Lanjutnya.

Melihat atasannya itu tidak memberikan respon. Pemuda itu segera meninggalkan ruangan dengan sedikit tertunduk.

👑

"Mr. Frank, aku harus pergi ke suatu tempat!" Ucap Kendra disela makan siang mereka.

Semuanya melirik Kendra yang tiba-tiba saja menegang dan pucat saat menonton berita televisi itu.

"Aku akan pergi bersamamu, Ken!" Sahut Poppy, melihat Kendra yang sudah bangkit dari tempat duduknya, ia pun segera bangkit menyusulnya.

"It's okay, Poppy. Aku bisa sendiri." Ucap Kendra berusaha terlihat tenang.

Yang berusaha ia pikirkan dan ia yakini saat ini hanyalah fakta bahwa pesawat itu bukanlah pesawat yang memuat Aaron didalamnya.

"Ken?" Ed menatapnya cemas.

Hampir semua orang menghentikan makan siang mereka ketika melihat suasana begitu tegang.

"Don't worry," Ucap Kendra. Ia terus tersenyum agar suasana tidak begitu tegang.

Setelah melambaikan tangannya kepada beberapa staff dan rekan lainnya, ia segera meninggalkan restoran itu.

Kendra berusaha untuk tidak memikirkan hal buruk dalam perjalanannya, ia memilih untuk menunggu kepastian dengan mengunjungi bandara dan langsung berjalan lurus ke kantor ayahnya.

Meskipun banyak security menjaga pintu masuk pekerja dan menghadang para reporter, sepertinya wajah Kendra sudah cukup familiar meskipun saat ia mengenakan masker, sehingga ia langsung diperbolehkan masuk oleh para penjaga.

"Dad!! Sekarang katakan padaku bahwa itu bukan pesawat Aaron!" Ucap Kendra setelah masuk tanpa mengetuk ke dalam ruangan ayahnya.

"Kendra?" Abercio mendongak, bangkit dari kursi besarnya itu dan melangkah mendekati Kendra.

"I'm so sorry, sweetheart," Lanjut Abercio sembari memegang kedua pundak putrinya.

Bukan hanya Kendra, ia juga merasa sedih dan tertekan.

"Tidak, Aaron akan pulang minggu depan, dad. Dia yang bilang sendiri padaku," Ucap Kendra, ia berusaha terlihat tenang, karena kenyataan pahit itu, tidak akan bisa ia terima begitu saja.

"Sini, sayang." peluknya.

Kendra merasakan dirinya lemah putus asa, dirinya didesak tekanan yang begitu berat. Baru saja hubungan mereka membaik dan datang hal buruk menimpa Aaron, seolah dunia selalu saja menentangnya hubungannya.

Tapi bukan hal itu yang penting sekarang, tidak ada hal yang lebih buruk daripada rasa kehilangan.

"Itu pesawat Aaron, dad?" Lirih Kendra dalam dekapan ayahnya itu.

Abercio Mengangguk, walaupun Kendra tidak bisa melihat anggukan itu, Kendra dapat merasakannya.

Kini ia tahu, alasan Aaron tidak menghubunginya beberapa hari ini.

"Itu artinya dia tidak akan kembali?" Tanya Kendra lagi, matanya berkaca-kaca sembari melepas pelukan itu.

"Belum tentu, Ken. Masih dalam proses evakuasi," Jawab Abercio, walaupun hal itu mungkin saja terjadi, ia berusaha memberi kesempatan putrinya itu untuk terus berharap.

Kendra berbalik dan melangkah keluar dari ruangan ayahnya dengan tatapan kosong, tiba-tiba saja kepalanya sangat pusing dan telinganya berdengung, pandangannya buram dan ia merasakan dirinya terjatuh dan terhempas ke lantai yang kasar itu.

TBC
👑

✅ A Missing Partحيث تعيش القصص. اكتشف الآن