Chapter 63 - Leave

72.6K 3.4K 16
                                    

"Hey!" Sapa salah seorang gadis kurus berambut gelap bergelombang sedang berdiri di depan ruangan pribadinya.

"Hi, cantik. Ada yang bisa kubantu?" Tanya Kendra sopan sebelum ia masuk kedalam ruangannya.

Gadis itu menyerahkan sebuah amplop beserta isinya kepada Kendra, "Namaku Jessica," Tambahnya.

"Hai Jessica, nama yang bagus! Apa ini dari Jeremy atau untuk Jeremy?" Tanya Kendra penasaran. Ia menerima amplop bertuliskan nama Jeremy, kemudian mengundang gadis muda itu untuk masuk kedalam ruangannya.

"Aku datang kesini ingin bertanya langsung apakah kau sedang memerlukan manager pengganti kakakku?" Tanyanya dengan senyuman yang lebar.

Kendra mendongak, terdiam dalam sekejap, "Hahh?! Apa kakakmu akan berhenti?" Tanyanya lalu mengambil kembali surat itu untuk segera dibaca.

"Ini hanya surat pengunduran diri resmi, apa ia pergi begitu saja tanpa bilang apapun padaku?" Sesal Kendra setelah selesai membaca seklias tulisan kaku itu.

"Kau mungkin bisa meneleponnya. Kakak sedikit sibuk, ia akan melanjutkan kuliahnya di Inggris. Jadi mungkin itu alasannya mengundurkan diri," Jelas Jessica panjang lebar.

"Kau benar, aku akan menghubunginya nanti."

"Apa ada yang ingin kau sampaikan? Aku akan sampaikan langsung padanya," Tanya Jessica lagi.

"Tidak apa-apa. Soal manager pengganti, kau bisa ke ruangan Brenda, ia agak cerewet soal itu. Jadi kuserahkan semuanya padanya," Jelas Kendra.

"Baiklah, terima kasih banyak. Senang bertemu denganmu, Kendra. Kau jauh lebih cantik jika dilihat secara langsung."

"Kuharap kau memenuhi kriteria yang diinginkan Brenda!" Serunya sebelum Jessica meninggalkan ruangan.

👑

"Apa?!" Suara cempreng Kendra sempat memenuhi ruangan itu.

"Brenda! Kenapa kau mengusirnya?" Lanjut Kendra yang hampir tersedak oleh kopi panasnya.

"Aku tidak mengusirnya, aku hanya menyuruhnya pergi. Setelah belajar sesuai kemauannya di sekolah musik terkenal di Inggris. Dia harus kembali menjadi penyanyi hebat di agensi-ku." Jelas Brenda semangat. Matanya yang bersinar benar-benar memancarkan kharisma dan rencana yang luar biasa.

Kendra menyesap kopi hitam itu dengan pelan, lalu melanjutkan, "Baguslah, aku senang kau tidak mengusirnya."

"Jessica bagaimana? Anak itu kelihatan tidak ada sopan-sopannya. Ia masih sangat muda, tapi sudah berlagak seperti orang dewasa," Cibir Brenda sambil melipat kedua lengannya.

Kendra mengangkat bahunya serentak, tidak berkomentar.

"Oh benar! Jangan lupa Gold Award, sebentar lagi! Film baru yang sempat kau rancang bersama beberapa sutradara dan juga Jeremy itu kelihatannya akan sukses."

Kendra tertawa kecil, "Itu baru proyek kecil, Brenda! Banyak sekali aktor lain yang lebih terkenal!" Serunya.

"Apapun itu, berusahalah! Bukankah itu hal yang paling kau inginkan?" Brenda tersenyum licik.

"Well, terima kasih, Brenda. Atas semuanya, termasuk menyelesaikan skandal itu." Balas Kendra sebelum ia hendak meninggalkan ruangan.

"Jangan dipikirkan lagi, namamu bisa saja dilupakan jika tidak terlibat beberapa masalah dan rintangan seperti ini," Ledek Brenda sambil tertawa kecil.

✅ A Missing PartDonde viven las historias. Descúbrelo ahora